ABC Australia - detikNews
Jakarta - Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menyebutkan perilaku korupsi berupa penyuapan (bribery)
banyak dilakukan oleh kalangan pengusaha besar dari negara-negara maju.
Persepsi bahwa korupsi hanya menjadi masalah negara berkembang sama
sekali tidak berdasar.
Dalam laporan OECD berjudul Foreign
Bribery Report yang dirilis pekan ini disebutkan, selama ini ada
persepsi bahwa penyuapan untuk memenangkan kontrak bisnis merupakan
perilaku yang khas di negara berkembang saja.
Namun laporan ini
membantah persepsi tersebut. "Penyuapan banyak dilakukan perusahaan
besar di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Perancis, meskipun
terdapat UU anti korupsi yang ketat," demikian kata OECD.
Disebutkan,
pelaku penyuapan bukanlah kalangan pegawai rendahan, melainkan banyak
dilakukan oleh mereka yang berada di level eksekutif dan manajemen
perusahaan.
"Dari kasus penyuapan yang dilaporkan, 60 persen
dilakukan oleh perusahaan besar di negara maju, dan dari kasus tersebut,
41 persen di antaranya dilakukan oleh level manajemen, dan 12 persen
dilakukan oleh CEO," kata laporan OECD.
Selain di negara-negara
maju tersebut, OECD juga menyoroti kasus korupsi di China, Rusia, India,
Korea, Indonesia, Uni Emirate Arab, Timur Tengah dan Afrika.
Laporan
OECD ini didasarkan atas 427 kasus penyuapan di seluruh dunia dan
menyimpulkan rata-rata besaran dana yang diberikan mencapai 13,8 juta
dollar.
Dana untuk suap ini brkisar 11 persen dari total transaksi atau sekitar 35 persen dari total keuntungan bisnis.
Disebutkan,
mayoritas kasus penyuapan dilakukan untuk memenangkan kontrak dengan
proyek-proyek pemerintah setempat, umumnya di sektor pertambangan,
konstruksi, transportasi, serta informasi dan komunikasi.
Dana suap ini, kata OECD, kebanyakan dinikmati oleh kalangan pegawai pemerintah.
Disebutkan,
pejabat tinggi setingkat menteri hanya mewakili 5 persen keterlibatan
dalam kasus penyuapan namun menikmati jumlah dana sekitar 11 persen dari
seluruh kasus.
Laporan OECD juga menyebutkan, peranan whistleblowers sangat penting dalam pengungkap kasus-kasus korupsi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar