Pewarta: Aditya A Rohman
Sukabumi (ANTARA News) - Polda Jawa Barat membentuk tim sapu bersih
(saber) mafia tanah pascapenandatangan nota kesepahaman (MOU) antara
Polri dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
"Tim saber ini untuk membersihkan berbagai macam praktek mafia tanah
yang ada di wilayah hukum Polda Jabar," kata Kapolda Jabar Irjen Anton
Charliyan di Sukabumi, Sabtu.
Menurutnya, berbagai macam praktik mafia tanah ini dinilai sangat
menghalangi proses sertifikasi dan menimbulkan sengketa. Bahkan untuk
masalah pungli serta sertifikasinya akan langsung diawasinya.
Mafia tanah ini sangat mengganggu segala proses pembangunan, apalagi
Sukabumi saat ini akan ada megaproyek pembangunan jalan tol
Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang dipastikan akan ada pelaksanaan
pembebasan lahan.
Biasanya, mafia tanah tersebut memanfaatkannya seperti membeli
tanah-tanah yang akan terkena dampak pembangunan sehingga saat akan
dilakukan proses pembebasan lahan terjadi permasalahan dan harganya
menjadi mahal.
Maka dari itu, dia sudah menginstruksikan jajarannya baik anggota
yang bertugas di polres maupun polsek untuk mengawasi secara ketat
segala macam bentuk praktek mafia tanah dan harus berani menangkap serta
memproses hukum.
"Praktik mafia tanah ini bisa terjadi di mana saja dan keberadaannya
sangat merugikan negara maupun rakyat, sebab aktivitasnya bisa terjadi
konflik baik warga dengan warga maupun warga dengan pemerintah,"
tambahnya.
Anton mengimbau warga yang ada di wilayah hukumnya untuk
bersama-sama ikut memberantas mafia tanah yang ada di daerahnya
masing-masing. Jika ada atau mencurigai oknum segera lapor kepada
petugas kepolisian terdekat agar bisa langsung diproses secara hukum
yang berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar