Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Jakarta (ANTARA News) - Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara)
menyatakan, reklamasi Teluk Jakarta yang saat ini masih menjadi
kontroversi di tengah masyarakat memerlukan keterbukaan informasi agar
rakyat mendapat kejelasan.
"Informasi yang disampaikan sangat penting. Karena pada kesempatan
sebelumnya, Menko Maritim Luhut Panjaitan menyatakan reklamasi Teluk
Jakarta dapat dilanjutkan dan ini bertentangan dengan apa yang
disampaikan oleh Menko Maritim sebelumnya, Rizal Ramli," kata Pelaksana
Sekretaris Jenderal Kiara, Arman Manila, dalam rilis di Jakarta, Minggu.
Kiara juga termasuk dalam Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta yang
telah memasukkan gugatan ke Komisi Informasi Pusat untuk mendapatkan
informasi Hasil Kajian Komite Gabungan Reklamasi Teluk Jakarta, baik
kajian lingkungan, sosial, maupun hukum.
Arman mengemukakan bahwa pada prinsipnya, segala informasi terkait
dengan proyek pembangunan yang berdampak besar, terutama terhadap
lingkungan hidup, merupakan kepentingan publik sebagaimana tertera di
dalam pasal 70 UU 32 Tahun 2009.
"Masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk berperan aktif dalam perlindungan lingkungan hidup," kata Sekjen Kiara.
Sidang selanjutnya akan dilakukan pada tanggal 24 Februari 2007
dengan agenda pemeriksaan lanjut alasan pemohon meminta informasi.
Koalisi berharap, jika memang kajian Komite Gabungan dari beberapa
kementerian yang dibentuk dalam proses moratorium Reklamasi Teluk
Jakarta telah dibuat, maka penting jika informasi tersebut diberikan
pada saat agenda persidangan berikutnya.
Sebelumnya, Greenpeace Indonesia menyatakan konsisten menolak
rencana reklamasi pantai di Teluk Jakarta karena dinilai akan
menimbulkan masalah dan bencana ekologis baru serta tidak menghormati
norma hukum dan regulasi yang berlaku.
"Reklamasi bukan solusi. Bahkan malah akan menimbulkan masalah baru.
Salah satunya adalah peningkatan secara drastis kadar polusi air Teluk
Jakarta, karena adanya 17 pulau buatan akan mengurangi secara signifikan
kecepatan arus dan volume air Teluk Jakarta," kata Kepala Greenpeace
Indonesia Leonard Simanjuntak.
Menurut dia, berkurangnya kecepatan arus dan volume air Teluk
Jakarta bakal membuat kemampuan cuci alami air Teluk Jakarta terhadap
berbagai polutan menurun drastis.
Greenpeace Indonesia mencermati seluruh perdebatan intelektual,
serta dampak sosial ekologis yang sudah dan akan terjadi terhadap
masyarakat pesisir Teluk Jakarta.
Menurut Leonard, dari seluruh argumen yang dikemukakan pihak
pendukung reklamasi, tidak ada yang dapat meyakinkan bahwa reklamasi
dapat menyelesaikan berbagai persoalan lingkungan di Jakarta seperti
penurunan (amblasnya) muka tanah, banjir rob, penghisapan air tanah
secara masif, dan pencemaran kronis terhadap sungai-sungai di Jakarta,
dan terhadap Teluk Jakarta itu sendiri.
"Pembuatan pulau-pulau reklamasi, yang terutama ditujukan bagi
hunian dan kegiatan bisnis kelas menengah atas, diperkirakan akan
menyebabkan peminggiran total kepada masyarakat nelayan miskin Teluk
Jakarta, dan secara masif akan memperlebar ketimpangan sosial ekonomi di
Jakarta," ucapn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar