Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Densus 88 berhasil membekuk kelompok Katibah Gigih
Rahmat (KGR) yang berencana menyerang Singapura. Menko Polhukam Wiranto
mengapresiasi tindakan yang diambil kepolisian tersebut.
"Kita
wajib bersyukur bahwa aparat kepolisian, anti teror, melakukan
penangkapan. Itu langkah preemtif, satu aksi sebelum mereka aksi. Itu
suatu keberhasilan, selalu alert, waspada, mengambil langkah preemtif
yang prima," ungkap Wiranto di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat,
Jumat (5/8/2016).
Teroris yang dibiarkan leluasa terlalu lama
akan membahayakan, kata Wiranto. Sehingga mengambil langkah pengamanan
seperti ini merupakan sebuah keharusan dalam memberantas teroris.
"Kamu
harus tahu bahwa teroris itu nggak kenal batas wilayah, enggak ada
terorisme sendiri. Kalau sendirian namanya kriminal. Jaringannya sudah
internasional, bukan regional atau nasional lagi," sebut Wiranto.
Wiranto
menganggap semua kelompok teroris berbahaya. Sehingga dia tak akan
memandang apakah itu kelompok sempalan atau kelompok besar.
Sementara
itu kelompok KGR disebut merupakan jaringan dari Bahrun Naim dan Nur
Rohman. Kelompok ini terkait dengan aksi yang terjadi di Mapolresta
Surakarta pada bulan lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar