Pewarta: Indra Setiawan/Willy Irawan
Surabaya (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Maruf Amin
mengapresiasi kinerja polisi terkait pengamanan Natal sehingga
kekhawatiran adanya gangguan keamanan tak terjadi.
"Natal tahun ini bagus sekali itu tak terlepas dari kinerja luar
biasa dari Polri," katanya saat ditemui di Unusa Surabaya, Senin.
Ia mengatakan, masalah-masalah yang dikhawatirkan bisa
mengakibatkan konflik seperti menggunakan atribut oleh umat Islam itu
ternyata juga tidak ada, sehingga orang tidak lagi marah.
"Ini kan karena ada kesepakatan kita dengan pihak Polri bahwa Polri
supaya ikut melakukan sosialisasi terkait dengan penggunaan atribut
Natal bagi umat Islam, yang kedua memberikan tindakan terhadap mereka
yang memaksa dengan menggunakan KUHP 355 dan itu diumumkan," jelasnya.
Maruf mengatakan kesepakatan antara MUI dan Polri membawa dampak yang bagus dan membuat semuanya berjalan aman.
"Toleransi terjaga dan tidak ada sweeping-sweeping. Saya melarang
semua orang melakukan sweeping, biarlah itu kesadaran umat di satu sisi,
dan juga pengamanan oleh pihak Polri. Dan Ansor juga ikut menjaga,
melakukan pengamanan di semua, ini luar biasa, hasilnya memuaskan,"
tambahnya.
Ketika ditanya terkait terorisme, dirinya mengatakan terorisme
adalah gejala dari kelompok kecil yang mempunyai pemahaman distortif.
Dia mengatakan, ada kekhawatiran kalau terjadi ledakan. Oleh karena
itu pihaknya memberi apresiasi terhadap Polri karena bisa mendeteksi
kemungkinan akan terjadinya sabotase atau peledakan atau pengeboman.
"Jadi yang dikhawatirkan kalau ada perayaan tahun baru atau Natal
itu digunakan oleh mereka untuk melakukan pengacauan," ucapnya.
Dia menjelaskan, pihaknya dari kalangan NU, MUI dan ormas yang lain
secara keseluruhan sudah melakukan sosialisasi untuk mencegah
berkembangnya paham radikalisme yang nantinya akan melahirkan tindakan
teroris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar