MERDEKA.COM. Buruh se-Jawa Timur merasa ditipu Rieke Diah Pitaloka, yang mengajak buruh ikut mendukung Joko Widodo (Jokowi), di Hari May Day atau Hari Buruh Internasional, yang digelar di Surabaya. Ajakan dukung Jokowi Presiden itu dilontarkan Rieke dalam rapat koordinasi pada Kamis kemarin (30/4) di Surabaya.
Dikatakan Penasihat Hukum KSPI Jawa Timur, Pujianto, saat undangan rapat bersama Rieke Diah Pitaloka, atau yang biasa disapa Oneng itu, informasinya adalah rapat konsolidasi peringatan May Day. Namun, saat hadir di lokasi, ternyata dikemas dengan dukungan untuk Jokowi. Sehingga, para buruh yang hadir merasa ditipu atas undangan itu.
"Itu (dukung Jokowi) merupakan kepentingan pribadi yang menyeret perjuangan buruh ke ranah politik praktis. Jadi tidak benar," tegas Pujianto usai menggelar aksi May Day di Surabaya, Kamis (1/5).
Dia kembali menegaskan, saat deklarasi dukung Jokowi yang digagas Oneng, Kamis kemarin itu, tidak diketahui oleh para buruh yang hadir. "Sebenarnya kawan-kawan buruh tidak mengetahui jika acaranya (dukung Jokowi) dikemas dalam konsolidasi May Day. Karena saat itu kawan-kawan buruh diundang untuk konsolidasi aksi buruh. Itu dipelintir. Karena ternyata mencari dukungan untuk Jokowi."
Di Mayday ini, lanjut dia, KSPI memiliki sikap jelas. Tetap pada perjuangan-perjuangan buruh untuk upah layak, yang ternyata sudah disetujui oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.
"Secara organisasi, aksi May Day adalah aspirasi buruh. Kalau soal dukung-mendukung Capres kami masih menunggu sikap dari DPP KSPI. Dan kami berharap perjuangan ini jangan dipelintir ke arah kepentingan politik praktis," tegas dia.
Meski begitu, Pujianto mengaku, sebagai warga negara dia akan tetap mendukung siapapun calon presidennya, asal bersedia menandatangani 10 tuntutan buruh se-Indonesia. "Saya dapat kabar katanya yang bersedia menandatangani 10 tuntutan buruh itu cuma Prabowo Subianto. Tapi kami masih menunggu instruksi dari pusat," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kamis siang kemarin, Oneng menggelar pertemuan dengan para buruh di Surabaya. Dalam pertemuan itu, politisi asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga artis sinetron tersebut mengaku, datang ke Surabaya bukan hanya sekadar mendukung Jokowi Presiden atau berambisi menjadi Menteri Tenaga Kerja (Menaker). Sebab, itu wewenang dari elit politik partai.
"Saya di sini bukan sekadar mendukung Jokowi atau berambisi untuk menjadi Menaker (menteri tenaga kerja), itu urusan elite partai," aku Rieke di hadapan perwakilan buruh Kamis kemarin.
Selain itu, di rapat koordinasi yang ruangnya terdapat Spanduk dengan gambar Jokowi dan bertuliskan: Pekerja Buruh Jawa Timur Dukung Jokowi, Menuju Kebijakan Perburuhan untuk Kesejahteraan Buruh itu, juga mengatakan dukungan Jokowi bukan dukungan di atas kertas kosong.
"Perjuangan Jokowi tidak bisa dilakukan sendiri oleh seorang presiden (jika Jokowi jadi), tentunya harus ada dukungan riil dari buruh secara utuh. Dukungan itu tidak dengan kertas kosong," ajak Rieke dukung Jokowi kepada para buruh.
Sementara itu, di acara May Day hari ini, Rieke atau Oneng juga tidak hadir di tengah-tengah buruh untuk menyuarakan aspirasi buruh tentang upah layak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar