BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 09 Mei 2014

Ayo Selamatkan Badak Bercula Satu di Ujung Kulon yang Hanya Tinggal 58 Ekor

Rini Friastuti - detikNews

Jakarta - Taman Nasional Ujung Kulon menjadi harapan penyelamatan badak bercula satu. Terletak di ujung Provinsi Banten, badak bercula satu ini tinggal dan berkembang biak. Tapi sayangnya, hewan ini terancam punah. Jumlahnya sudah di bawah 100 ekor. Tak heran kalau spesies ini termasuk dalam 10 spesies yang terancam punah.

"Saat ini jumlah badak Jawa yang dapat teridentifikasi di Taman Nasional Ujung Kulon sebanyak 58 ekor," ujar Koordinator WWF Ujung Kulon project, Elisabet Purastuti, saat pemaparan di Pulau Peucang, Pandeglang, Banten, Jumat (9/5/2014).

58 Ekor badak tersebut terdiri dari 50 ekor badak remaja dewasa dan 8 ekor anak badak. "Kita patut bergembira, dengan penemuan 8 anak badak tersebut masih mengindikasikan adanya perkembangbiakan populasi badak jawa di Ujung Kulon," jelasnya.

Namun, jumlah tersebut masih belum dapat dikatakan banyak, apalagi cukup. Target penambahan populasi sebanyak 30 persen per tahun dirasa belum dapat terpenuhi.

"Beberapa faktor yang membuat habitat satwa ini lama berkembang adalah ancaman populasi serta resiko alam seperti bencana alam. Salah satu contoh, seperti gunung Krakatau yang hingga saat ini masih aktif juga dikhawatirkan akan mengurangi populasi seandainya gunung tersebut mengeluarkan ledakan," papar Elisabet.

Perburuan liar, untungnya bukan merupakan ancaman bagi satwa tersebut. "Yang dikhawatirkan saat ini malah penyebaran penyakit, pengurangan secara gradual tumbuhan pakan, serta persaingan pakan makanan dengan satwa lain seperti banteng," ungkapnya.

Perubahan iklim global serta perkawinan sekuntum (incest) juga menjadi faktor kenapa populasi badak sulit bertambah.

"Sehingga tindakan preventif akan dilakukan, diantaranya relokasi habitat, yang saat ini sedang kami identifikasi. Beberapa kawasan potensial yang dapat dijadikan habitat baru bagi badak Jawa diantaranya suaka margasatwa Cikepuh, cagar alam Leweung Sancang, hutan tutupan Baduy dan yang lainnya," tutup Elisabet.

Tidak ada komentar: