Arief Ikhsanudin - detikNews
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
mengaku telah berbicara dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono soal
rehabilitasi pascabanjir. Mereka akan mendata tanggul-tanggul yang retak
di wilayah DKI Jakarta.
"Jadi saya kemarin ngobrol agak panjang
sama Pak Menteri PUPR di kantor beliau. Jadi saya ngobrol di kantornya,
kemudian kita akan review sama-sama, cuma sekarang ini kan banyak
fokusnya pada penanganan kedaruratan," ucap Anies kepada wartawan di
Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat,
Kamis (9/1/2019).
Anies mengakui ada beberapa tanggul Jakarta yang telah retak. Kondisi itu yang membuatnya khawatir.
"Kita semuanya sedang menginventarisir apa-apa saja yang perlu
penguatan. Karena kalau di Jakarta ini kalau rusak, rusak dalam arti
tanggul dan lain-lain ada, tapi yang lebih mengkhawatirkan itu yang
mulai retak-retak," kata Anies.
Menurut Anies,
di kawasannya tidak ada tanggung jebol, hanya retak. Data-data itu akan
dikumpulkan dengan melibatkan struktur kecamatan dan kelurahan.
"Bicara tanggul-tanggul tadi. Kan itu bukan jebol, tapi kan retak.
Kemudian tanggul-tanggul yang bawahnya longsor, terkikis, erosi. Itu
sekarang laporan dari lurah camat itu kita kumpulkan semua," ucap Anies.
Anies tidak ingin membuat takut warga Jakarta. Namun, tindakan itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi.
"Saya sampaikan ini bukan untuk membuat khawatir, bukan. Ini untuk
menyampaikan bahwa kami mengumpulkan itu semua untuk mengamankan
sehingga sesegera mungkin kita lakukan penguatan," ucap Anies.
Anies ingin ada antisipasi. Sehingga, kata dia, perbaikan dilakukan sebelum tanggul jebol.
"Jadi harapannya bisa mencegah kejadian, daripada sudah jebol, baru diperbaiki," ucap Anies.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar