Nusa Dua, Bali -Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menegaskan untuk
meningkatkan produksi plasma petani kelapa sawit Indonesia agar tidak
terdapat kesenjangan. Hal tersebut disampaikan Mentan dalam sambutannya
di sela-sela kegiatan Laporan Dewan Pembina dan Pengurus GAPKI yang
merupakan rangkaian 12nd Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2017
Price Outlook di Bali International Convention Centre, The Westin Resort
Nusa Dua, Bali, Rabu (23/11).
"Jadi kita optimalkan dalam negeri, sehingga kita tidak tergantung pada 100% ekspor," ujar Mentan.
Mentan menyampaikan seluruh permasalahan akan ditampunh dan berharap
ada solusi lebih lanjut dari Pemerintah. Mentan akan mendukung
petani-petani perusahaan sawit karena sangat berkontribusi kepada negara
hasil devisa 250 Triliun setiap tahun. Dan Mentan yakin plasma-plasma
sawit yang inti pada induk akan membuat lebih sejahtera.
"Replanting petani kita akan programkan, bahkan kami ada program
Integrasi Sapi-Sawit dan Integrasi Jagung-Sawit, ada jagung dan pupuk
satu paket gratis dari pemerintah untuk lahan 1 juta hektare seluruh
Indonesia tahun 2017," ujar Mentan.
Replanting tersebut telah diprogramkan dari dana APBD diprioritaskan untuk lahan petani maupun perusahaan.
Ke depan, upaya pengembangan kelapa sawit meliputi penguatan
kelembagaan petani kelapa sawit, sehingga mereka mampu menghadapi
fluktuasi harga serta terus dilakukan positive campaign kelapa sawit
baik di dalam maupun di luar negeri termasuk penguatan Indonesian
Sustainable Palm Oil (ISPO).
(dikutip dari situs Kementerian Pertanian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar