BORNEONEWS, Nanga Bulik - Bupati Lamandau, Hendra
Lesmana mendorong agar masyarakat khususnya petani yang lahan perkebunan
kelapa sawitnya sedang direplanting atau diremajakan, agar menanami
lahannya dengan sistem tumpang sari.
Hal tersebut disampaikan
Bupati Lamandau, Hendra Lesmana, saat memberikan sambutan dalam
penanaman perdana komoditi jagung di lahan peremajaan kelapa sawit, Desa
Bukit Raya, Kecamatan Menthobi Raya, Senin, 16 Desember 2019.
"Ini supaya petani
memiliki pendapatan dari kebun kelapa sawit yang
direplanting. Pemerintah mendorong agar lahan tersebut dimanfaatkan
dengan pola tumpang sari, seperti menanam tanaman pangan dan sayuran
atau tanaman sela," kata dia.
Atas program itu seperti
di Desa Bukit Raya, tanaman jagung merupakan komoditi yang disepakati
petani untuk ditanam di sela-sela pohon kelapa sawit.
"Kepada petani di
Kabupaten Lamandau, saya berharap agar menjaga dan memelihara kebun
sawit yang direplanting. Serta memanfaatkan lahan dengan sebaik-baiknya
untuk menunjang perekonomian," harap Hendra.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat, kepala desa, dan kelompok tani
di Kabupaten Lamandau tetap menjaga potensi lahan pertanian untuk tidak
dialihfungsikan.
"Saya harap kita
sama-sama menjaga kemandirian pangan. Manfaatkan lahan pekarangan dan
lahan usaha tani, serta mengoptimalkan penggunaan alat mesin pertanian
(alsintan) guna mendongkrak produksi pertanian di Lamandau," ajaknya.
Sementara, Kepala Dinas
Pertanian dan Peternakan Lamandau, Tiryan Kuderon, mengatakan program
penanaman jagung perdana di Kecamatan Menthobi Raya ini melibatkan
berbagai pihak terkait.
"Kegiatan tanam benih
jagung ini dilaksanakan guna mendorong petani untuk melaksanakan secara
serentak dalam menunjang perekonomian masyarakat khususnya petani," kata
dia.
Adapun luasan kebun di
Kecamatan Menthobi Raya yang sudah direplanting, yakni realisasi tumbang
seluas 164 hektare (Ha) . Dari luasan itu, sudah ditanam seluas 92
hektare. (HENDI NURFALAH/B-11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar