BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 26 Juli 2021

6 Tanda Anak Harus Dibawa ke RS Saat Positif COVID-19

 VIVA – Sama seperti orang dewasa, kasus anak yang terinfeksi COVID-19 sama banyaknya. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat, dari 8 orang yang terinfeksi COVID-19, satu di antaranya adalah anak-anak. 

Oleh karena itu, orangtua patut waspada ketika anak terinfeksi COVID-19, terutama saat melakukan isolasi mandiri di rumah. 

Dokter spesialis anak, dr. Mutiati, M.Sc., Sp.A, mengatakan, isolasi mandiri di rumah pada anak yang terinfeksi COVID-19, dapat dilakukan pada anak tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan. 

Namun, orangtua harus mewaspadai beberapa tanda bahaya pada anak, sehingga harus secepatnya membawa anak ke rumah sakit. Lalu, apa saja tanda bahaya pada anak yang terinfeksi COVID-19

"Yang pertama kalau anaknya lemas atau sering tidur. Biasanya anak-anak kan aktif, tiba-tiba ada lemas atau sering tidur, itu perlu waspada," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, baru-baru ini. 

Kemudian menurut dokter Mutiati, tanda bahaya yang kedua adalah, jika anak mengalami sesak napas. 

"Ayah bunda bisa buka bajunya kemudian lihat ada tarikan dinding dada, kemudian napas cuping hidung. Jadi hidungnya kembang kempis, itu juga tanda bahaya," ungkap dia. 

Tanda bahaya yang ketiga, yang mengharuskan anak terinfeksi COVID-19 dibawa ke rumah sakit adalah apabila demamnya lebih dari 7 hari. 

"Itu juga patut diwaspadai. Yang keempat anaknya gak mau makan minum, terus pipis juga sedikit. Hati-hati takutnya dehidrasi," terang dia. 

Tanda bahaya berikutnya menurut Mutiati adalah anak mengalami kejang, sehingga secepatnya harus dibawa ke RS. 

"Yang tak kalah penting lagi saturasi oksigen. Saturasi oksigennya tidak boleh di bawah 94 persen. Normalnya 95 - 100 persen," kata dr. Mutiati.


Tidak ada komentar: