BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 24 Juli 2021

Plasma Konvalesen Terapi Penyembuh COVID-19

Edward F. Kusuma 

Sabtu, 24 Jul 2021 

Jakarta - 

COVID-19 varian delta merebak beringas di Indonesia. Tingginya angka infeksi diikuti naik permintaan plasma konvalesen di Palang Merah Indonesia (PMI).

Dilansir dari lama resmi Universitas Airlangga, Plasma konvelesen merupakan salah satu jenis terapi alternatif untuk mencapai antibodi pada pasien COVID-19. Terapi plasma dinilai memiliki potensi dalam penurunan risiko kematian pasien COVID-19.

"Karena ketika kita sakit kemasukan virus , maka tubuh kita akan membentuk suatu zat yang disebut antibodi untuk melawan virus-virus tersebut. Jadi kita kumpulkan plasmanya dengan asumsi ada antibodi ada zat anti yang bisa nanti dipergunakan untuk pasien-pasien yang masih berjuang virus corona. untuk diberikan zat antinya kaya tentara-tentara untuk membunuh virus di tubuh pasien yang masih sakit," ujar Kepala Unit Tranfusi Darah PMI Provinsi DKI Jakarta, Dr Niken Ritche dalam wawancara detikcom di program Sudut Pandang "Jalan Penyintas Bantu Pasien COVID-19', Sabtu (24/7/2021).

Terapi plasma konvalesen kata Niken dari hasil penelitian lokal yang dilakukan di rumah sakit. Terapi diberikan ke pasien bergejala sedang hingga berat sebelum masuk ruang ICU.

"Ada juga beberapa penelitian kecil yang dilakukan di rumah sakit salah satunya di Malang memang menunjukan suatu keberhasilan, ketika pasien diberi terapi plasma konvalesen jadi sembuh tetapi ada juga yang tidak berhasil," tuturnya.

Niken mengatakan untuk menjadi pendonor plasma konvalesen tidak boleh sembarang. Salah satu syaratnya ada hasil PCR pendonor dinyatakan negatif COVID-19 dan surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan.

"Waktunya minimal dua minggu setelah hasil swab negatif dan maksimal 3 bulan hasil swab negatif tersebut sedangkan persyaratan lain seperti donor darah artinya tidak punya penyakit darah tinggi, sakit gula menggunakan insulin, mempunyai resiko penyakit infeksi hepatitis B, hepatitis C, sipilis HIV AIDS seperti itu dan yang menjadi point kadar antibodi bagus adalah ketika sakit dia dalam kriteria sedang jadi cukup bergejala sampai di rawat di rumah sakit," pungkasnya.

Tidak ada komentar: