TEMPO.CO, Jakarta - Covid-19 memiliki waktu tertentu dalam penularan. Selalu menerapkan protokol kesehatan adalah cara paling mudah untuk pencegahan.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban, mengatakan waktu rata-rata virus menular adalah delapan hari setelah timbulnya gejala. Pernyataan ini merujuk pada penelitian yang dilakukan Jeroen van Kampen, konsultan mikrobiologi dan virolog dari Erasmus Medical Center.
Hasil riset itu melaporkan penelitiannya tidak menemukan virus corona yang dibiakkan dari sampel saluran napas setelah hari ke-8 sejak timbulnya gejala. Dalam penelitian, kemungkinan setelah hari ke-8 seseorang yang terinfeksi masih bisa menularkan Covid-19.
Akan tetapi, kurang dari 5 persen bagi seseorang untuk mengeluarkan atau memproduksi virus setelah hari ke-15. Dari 100 pasien yang diteliti, didapati juga bahwa virus shedding (virus yang masih bisa keluar dari seseorang yang sakit) tetap terjadi hingga hari ke-18 dan ke-20.
“Masing-masing terjadi pada satu pasien,” jelas Zubairi melalui laman Instagramnya.
Seseorang yang terinfeksi bisa sangat menular pada minggu pertama sakit begitu muncul gejala. Ini disampaikan dalam jurnal medis The Lancet.
“Sehingga saat kita curiga terinfeksi dan gejala muncul, maka segera lakukan isolasi diri,” katanya.
Untuk bisa berkumpul kembali dengan orang lain, penyintas Covid-19 harus lewat 10 hari dari gejala pertama. Kemudian, tidak mengalami panas lebih dari 24 jam. Artinya, panas ini tetap tidak ada walaupun tanpa obat penurun panas. Lantas, bagaimana dengan orang tanpa gejala (OTG), kapan menularkan ke orang lain dan berapa lama tetap bisa menular?
“Ini pertanyaan sulit sebab yang tanpa gejala biasanya tidak periksa dan tidak diteliti. Tapi, menurut studi OTG terbukti bisa menularkan virus,” ungkapnya.
Karena itu, sangat dianjurkan bagi orang yang terpapar maupun yang sehat, untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk menghentikan penularan Covid-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar