BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 06 Juli 2021

Perbedaan Batuk Kering Biasa dan Gejala Covid-19

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika menyerang seseorang, virus Corona memberikan berbagai macam gejala seperti flu, demam tinggi, hingga hilangnya indera penciuman. Namun, saat ini salah satu penyebab yang juga sering dirasakan orang banyak yaitu batuk.

Namun, batuk seperti apa yang sebenarnya menandakan bahwa itu adalah virus Corona? Karena ada beragam jenis batuk. Seperti batuk kering dan berdahak. Penyebabnya pun bisa karena alergi.

Menurut kanal resmi Primaya Hospital, primayahospital.com, batuk Corona sangatlah mirip dengan batuk biasa. Itu sebabnya orang yang tengah sakit batuk direkomendasikan mengenakan masker untuk mencegah risiko penularan bila benar positif terjangkit Covid-19.

Walaupun memiliki gejala yang mirip, gejala batuk karena Covid-19 dan batuk biasa tetap memiliki perbedaannya. Dikutip dari laman resmi Pusat Pelayanan Informasi Daerah (PPID) Kota Serang, ppid.serangkota.go.id, batuk karena covid dengan batuk biasa adalah batuk kering.

Berbeda dengan batuk influenza, biasanya batuk tersebut disertai dengan cairan dahak dan biasanya disertai dengan pilek dan bersin-bersin. Lebih lanjut, terjadinya batuk influenza cenderung singkat, penderita bisa sembuh kurang dari 2 minggu.

Sedangkan batuk kering atau tidak berdahak dan terjadi terus-menerus bisa menjadi kemungkinan besar terpapar virus tersebut. Disebutkan 67,7 persen pasien yang terkonfirmasi sebagai penderita Covid-19 menunjukkan gejala batuk kering, sehingga tak jarang hal ini disebut sebagai gejala kunci.

Seperti dikutip dari acara Radio BBC 2, ketika mengalami batuk kering terus menerus dan tidak ada lendir atau dahak, maka hal ini perlu diwaspadai. Selain itu, batuk tersebut memiliki intensitas terus menerus dan bukan karena alasan lain seperti tersedak atau merokok. Batuk yang terus menerus berarti batuk selama lebih dari satu jam, atau tiga kali atau lebih dalam 24 jam.

Dalam sebuah penelitian di China, sebanyak 60 persen lebih pasien positif Covid-19 menunjukkan gejala batuk. Namun, gejala batuk untuk Covid-19 tidak selamanya betuk kering, batuk basah pun bisa menjadi penyebabnya.

Hal ini dikarenakan pneumonia infeksi paru-paru. Diawali batuk kering, jika sudah parah makan akan menjadi batuk basah dan membuat dahak menjadi berbusa serta berwarna merah darah.


Tidak ada komentar: