Resty Armenia - detikNews
Jakarta -
Mantan Politisi Golkar Poempida Hidayatulloh, sekaligus anggota tim
sukses Jokowi-JK, menanggapi secara datar hasil survei Indonesia
Research Centre (IRC) terhadap elektabilitas kedua capres yang
menunjukkan Prabowo Subianto unggul tipis dari Joko Widodo.
Dalam
rilis hasil survei ‘Debat Capres: Mampukah Membalikkan Elektabilitas?’
yang diterbitkan IRC, elektabilitas capres Prabowo mengantongi 47,5
persen mengungguli Jokowi yang mengantongi 43 persen. Sedangkan swing
voters terdapat 9,5 persen.
Menurut Poempida, hasil survei IRC
ini merupakan bagian dari berbagai macam survei. “Isinya sebenarnya sih
biasa saja,” jawabnya datar.
Pria kelahiran Sukabumi ini
menyebutkan bahwa timnya akan menganalisa hasil survei pada bagian
metodologi, tipe pertanyaan yang dimunculkan, dan basis-basis mengapa
terjadi pergeseran-pergeseran referensi pemilih. “Berbeda metodologi
akan berbeda hasil survei, konten pertanyaan juga bisa membuat jawaban
berbeda,” kata Peompida.
Politikus berusia 42 tahun ini juga
mengaku bahwa ia dan timnya tidak hanya berpegangan pada satu atau dua
survei saja dalam mendesain strategi pemenangan. “Bahkan kita ada data
dari semua 10 surveyor yang ada, yang satu memang surveyor yang memang
mungkin memenangkan yang lain, tapi kebanyakan memenangkan kita,” tutur
Poempida.
Menyoal survei internal yang dilakukan kubu Jokowi-JK,
Poempida membenarkan jika perbedaan elektabilitas keduanya semakin
tipis. “Perbedaan memang semakin tipis, hampir mirip, tapi posisinya
terbalik. Dan swing voters semakin tipis,” katanya.
Poempida
mengaku mesin partai sudah mulai bergerak untuk melakukan konsolidasi
pada minggu krusial ini. Ia yakin pada akhirnya masyarakat yang cerdas
dan kritis akan memilih presiden yang mudah dikritik.
Survei
dilakukan pada 14-20 Juni 2014 di 33 provinsi Indonesia dengan
melibatkan 1.200 responden yang memiliki hak pilih dalam pilpres 2014.
Penarikan sampel dilakukan dengan teknik acak bertingkat (multistage
random sampling).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar