Pewarta: Endang Sukarelawati
Malang (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan
masyarakat perlu memiliki kontrol pribadi yang kuat terhadap Teknologi
Informasi (TI) dan ketersediaan informasi yang terus berkembang dengan
pesat.
"Masyarakat harus punya kontrol pribadi yang kuat dan tangguh atas
semua informasi yang tersedia, apalagi sekarang media sosial sudah
mengalahkan televisi dan koran," kata Kapolri ketika memberikan orasi di
hadapan 1.337 wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di
Malang, Jatim, Sabtu.
Masyarakat, lanjutnya, sekarang beralih mendapatkan berita dari
portal-portal online dan konten yang dimuat juga sangat variatif.
Sedangkan validitasnya juga beragam. Hal ini bisa mengundang kejahatan
di dunia maya.
Ia berharap, era TI yang kian pesat itu bisa dimanfaatkan dengan
baik oleh kalangan akademisi dengan cara-cara yang positif. Di
Indonesia, belakangan ini marak efek negatif sosial media dalam bentuk
kejahatan digital atau cyber crime.
Oleh karena itu, katanya, seluruh komponen masyarakat, termasuk
kalangan akademisi harus mampu memagari diri dan kontrol yang kuat
terhadap pesatnya TI akhir-akhir ini.
Ia menyebut masyarakat saat ini, khususnya kalangan muda sebagai
"digital native", dimana seluruh elemen hidupnya bersentuhan langsung
dengan teknologi.
"Masyarakat golongan ini menggeser pre-digital age, yakni masyarakat
yang hampir sama sekali tidak mengenal teknologi serta digital
immigrant, yakni masyarakat peralihan yang separuh usianya hidup dalam
perkembangan teknologi dan mengikutinya," paparnya.
Pada kesempatan itu Kapolri juga mengakui jika UMM telah sukses menjadi kampus unggulan yang disegani secara nasional.
"Sebagai kampus swasta, termasuk yang maju pesat dan prestasi ini
harus dijaga terus agar tetap menjadi kebanggaan semuanya," katanya.
Kapolri berpesan pada lulusan UMM agar memiliki wawasan yang luas
dalam memahami keanekaragaman dan mampu beradaptasi terhadap perubahan
situasi sosial. "Kritis itu penting, tapi juga harus mampu memilah
informasi yang kita terima," ucapnya.
Usai menyampaikan orasinya, Jenderal Badrodin Haiti dikukuhkan
sebagai keluarga kehormatan UMM melalui penyematan jas almamater oleh
Ketua Badan Pembina UMM Prof Abdul Malik Fadjar.
Sebelum prosesi wisuda dimulai, dilakukan penandatanganan naskah
kerja sama (MoU) antara UMM dengan tiga pihak serta penyerahan secara
simbolis piala penghargaan Anugerah Kampus Unggulan (AKU) oleh
Koordinator Kopertis Wilayah VII Prof Suprapto, yang menandai UMM
sebagai kampus swasta terbaik di Jawa Timur untuk yang kesembilan
kalinya secara berturut-turut.
Sementara itu, penandatanganan MoU dilakukan UMM dengan Kedutaan
Besar Amerika Serikat untuk program Education USA, Konsul Jenderal
(Konjen) Tiongkok untuk pendirian Tiongkok Corner di UMM, serta Komandan
Lanud Abdurrahman Saleh untuk pengembangan tanaman herbal.
"Penandatanganan ini menandai perluasan dan penguatan kemitraan UMM
dengan berbagai pihak. Sebelum ini, kita baru saja menjalin kerja sama
dengan Kyungdong University Korea, mendirikan UMM Corner di Thailand,
menjajaki riset bersama dengan Polandia, dan perluasan kerja sama dengan
Uni Eropa," urai Rektor UMM Fauzan.
Sedangkan kerja sama dengan pihak dalam negeri, di antaranya kerja
sama dengan beberapa Pemda, perusahaan swasta, asosiasi-asosiasi, serta
kampus-kampus lain.
"Kami optimistis melalui kerja sama ini UMM akan menjadi kampus yang memiliki jaringan luas di tingkat global," ujar Fauzan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar