Jpnn
BENGKULU - Seperti sudah diperkirakan jauh hari, usai Pemilu bakal banyak caleg yang mengalami stress akibat kalah.
Dari hasil penelusuran Rakyat Bengkulu (Grup JPNN), dari sekitar 2.500 caleg se Provinsi Bengkulu, sudah ada delapan hingga 10 caleg yang gagal mendapat kursi, menjalani pengobatan medis ke RSJKO Lingkar Barat Kota Bengkulu.
Dari hasil penelusuran Rakyat Bengkulu (Grup JPNN), dari sekitar 2.500 caleg se Provinsi Bengkulu, sudah ada delapan hingga 10 caleg yang gagal mendapat kursi, menjalani pengobatan medis ke RSJKO Lingkar Barat Kota Bengkulu.
Mereka yang sudah berobat tersebut adalah caleg yang sudah banyak mengeluarkan uang tetapi gagal mendapat kursi.
Rinciannya 2 orang caleg dari luar Kota Bengkulu, yakni dari tingkat kabupaten, dan 8 orang caleg yang berada dan bertarung di wilayah Kota Bengkulu. Namun dari sekitar 10 caleg yang sudah mulai mengalami gangguan psikologi itu belum satupun yang menjalani perawatan medis di RSJKO Bengkulu. Mereka baru sebatas berobat ke ke dokter praktek dan pengobatan tradisional.
Rinciannya 2 orang caleg dari luar Kota Bengkulu, yakni dari tingkat kabupaten, dan 8 orang caleg yang berada dan bertarung di wilayah Kota Bengkulu. Namun dari sekitar 10 caleg yang sudah mulai mengalami gangguan psikologi itu belum satupun yang menjalani perawatan medis di RSJKO Bengkulu. Mereka baru sebatas berobat ke ke dokter praktek dan pengobatan tradisional.
Sudah adanya caleg yang berobat lantaran mengalami gangguan posikologi itu diakui Dokter Spesialis Kejiwaan RSJKO Bengkulu dr Sugiharto Djaja kepada RB kemarin (23/4).
Dikatakan Sugiharto, dari hasil pemeriksaan para caleg yang berobat mengalami stres karena tak mampu menerima kekalahan. Keluhan yang muncul diantaranya sulit tidur, prilaku mulai pendiam. Namun sejauh ini, belum ada yang disarankan menjalani rawat inap. Sebab kondisinya belum begitu parah. Sehingga masih disarankan untuk meminum obat secara rutin dan diminta kelurganya dapat memberikan semangat atau dorongan.
Dijelaskan Sugiharto, dirinya menduga saat ini cukup banyak caleg yang mengalami stres. Namun mereka belum akan muncul untuk mendapatkan perawatan karena faktor malu dengan keluarga dan lingkungan. Sehingga mereka masih lebih banyak mencari solusi dengan berobat secara alternatif atau tradisional.
"Faktor dukungan keluraga memang harus dibutuhkan dalam menyembuhkan bagi caleg yang stres itu. Artinya keluarganya harus membantu agar menerima kekalahan tersebut. Bukan malah ditambahi bebannya dengan ikut menyesali perjuangannya untuk ikut terjun ke dunia politik," tegas Sugiharto.(che)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar