VIVAnews - Proses Pemilihan Presiden Kongres Advokat Indonesia (KAI) yang berlangsung di Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan diwarnai kericuhan, Sabtu 26 April 2014.
Salah seorang panitia keamanan, Ramli Naraha (30), menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan sekitar 30 advokat peserta kongres.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun, kericuhan bermula saat salah seorang advokat peserta kongres membentak pimpinan sidang dengan memukul-mukul meja.
Salah seorang panitia keamanan, Ramli Naraha (30), menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan sekitar 30 advokat peserta kongres.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun, kericuhan bermula saat salah seorang advokat peserta kongres membentak pimpinan sidang dengan memukul-mukul meja.
Aksi pun memanas. Tak lama kemudian, pimpinan sidang langsung memanggil Ramli Naraha (30), untuk mengamankan pelaku kegaduhan.
Namun nasib sial justru menimpa Ramli. Ia justru menjadi korban pengeroyokan oleh peserta kongres dalam acara tersebut.
"Karena saya dipanggil untuk mengamankan, saya langsung masuk. Mereka menanyakan saya dari mana, sudah dijelaskan malah saya yang dikeroyok," kata Ramli saat memberikan keterangan di Mapolresta Palembang.
Tak sampai di situ, Ramli juga sempat dikejar-kejar puluhan advokat usai melakukan pengamanan.
Namun nasib sial justru menimpa Ramli. Ia justru menjadi korban pengeroyokan oleh peserta kongres dalam acara tersebut.
"Karena saya dipanggil untuk mengamankan, saya langsung masuk. Mereka menanyakan saya dari mana, sudah dijelaskan malah saya yang dikeroyok," kata Ramli saat memberikan keterangan di Mapolresta Palembang.
Tak sampai di situ, Ramli juga sempat dikejar-kejar puluhan advokat usai melakukan pengamanan.
"Mereka semua peserta kongres. Saya melarikan diri ke pos sekuriti Jakabaring tetapi tetap dikejar. Kemudian saya dibawa ke kantor polisi (Polresta) untuk menghindari mereka. Saya tidak tahu yang buat onar itu namanya siapa, yang jelas advokat," katanya menjelaskan.
Kepala SPKT Polresta Palembang Ipda Ahmad Sofian membenarkan peristiwa tersebut. Ramli diamankan petugas lantaran meminta perlindungan.
"Ia dibawa hanya untuk meminta perlindungan karena dikeroyok. Namun, sampai saat ini ia tidak melapor. Jadi kami hanya melindunginya di sini," katanya singkat.
Sementara itu, Penasehat KAI Jamaludian Kedubun mengatakan, peristiwa itu dilatarbelakangi kekesalan peserta kongres saat beradu argumen tentang laporan pertanggungjawaban keuangan sebelum pemilihan Presiden KAI yang baru dimulai.
"Kalau nama peserta itu saya tidak tahu. Saya juga baru lihat, mungkin anak baru. Sekarang kongres tetap berjalan dan sudah kondusif," ujar dia. (eh)
Kepala SPKT Polresta Palembang Ipda Ahmad Sofian membenarkan peristiwa tersebut. Ramli diamankan petugas lantaran meminta perlindungan.
"Ia dibawa hanya untuk meminta perlindungan karena dikeroyok. Namun, sampai saat ini ia tidak melapor. Jadi kami hanya melindunginya di sini," katanya singkat.
Sementara itu, Penasehat KAI Jamaludian Kedubun mengatakan, peristiwa itu dilatarbelakangi kekesalan peserta kongres saat beradu argumen tentang laporan pertanggungjawaban keuangan sebelum pemilihan Presiden KAI yang baru dimulai.
"Kalau nama peserta itu saya tidak tahu. Saya juga baru lihat, mungkin anak baru. Sekarang kongres tetap berjalan dan sudah kondusif," ujar dia. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar