Jpnn
JAKARTA
– PT Pertamina (Persero) menandatangani kontrak kerja sama (KKS)
wilayah kerja (WK) Mahakam. Artinya, BUMN energi tersebut resmi menjadi
pengelola Blok Mahakam, ladang migas yang terdapat di Kalimantan Timur
selama 20 tahun terhitung sejak 1 Januari 2018.
Dalam
penandatanganan tersebut, hadir Menteri ESDM Sudirman Said, Dirut
Pertamina Dwi Soetjipto, dan Dirjen Migas Wiratmaja Puja. Sementara itu,
proses tanda tangan dilakukan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dengan
Direktur PT Pertamina Hulu Mahakam Ida Yusmiati.
Dwi Soetjipto menyatakan, setelah resmi
mengelola Blok Mahakam, Pertamina bertugas meyakinkan Total EP Indonesie
dan Inpex Corporation untuk tetap bekerja sama. Sebagaimana diketahui,
dua operator existing itu mendapat porsi 30 persen pengelolaan. ’’Apakah
Total dan Inpex masih tertarik,’’ ujarnya.
Salah satu poin yang harus diyakinkan
adalah soal sistem production sharing contract (PSC). Pemerintah sudah
memutuskan bahwa pola yang digunakan adalah range dynamic split revenue
contractor over cost. Yaitu, saat pendapatan rendah, jatah untuk
pemerintah juga berkurang. Jadi, kontraktor tidak menanggung kerugian
terlalu dalam.
Sebaliknya, saat harga minyak tinggi,
pemerintah bisa mendapatkan penghasilan lebih tinggi. Menurut Dwi, pola
tersebut sudah diketahui kedua operator. Sebab, mereka sejak awal
mengikuti pembahasan. Namun, mereka belum memberikan keputusan apa-apa
tentang pola itu. ’’Mereka masih agak berat dengan itu,’’ jelasnya.
Vice President Corporate Communication
Pertamina Wianda Pusponegoro menambahkan, dua operator existing tersebut
memang diputuskan menjadi mitra. Sebelumnya, mereka menyampaikan
komitmen untuk meneruskan kerja sama dengan membagi porsi partisipasi
50:50. ’’Sejak ditunjuk pemerintah, Pertamina proaktif menyiapkan
pengelolaan WK Mahakam,’’ jelasnya.
Pertamina, lanjut dia, akan berusaha
keras melakukan alih proses selancar mungkin. Sebab, perseroan diberi
beban oleh pemerintah untuk menjaga performa Blok Mahakam selama ini.
Yaitu, tidak boleh ada penurunan drastis ketika proses peralihan dua
tahun mendatang dan awal berpindah tangan pada 2018.
Sementara itu, Dirjen Migas Wiratmaja
Puja menuturkan, pihaknya segera memberikan guidance kepada Pertamina
untuk mengelola Blok Mahakam. Mulai sistem yang digunakan sampai
manajemen sumber daya manusia (SDM) di lokasi sekarang ini. ’’Tidak
boleh ada perubahan sistem atau PHK,’’ terangnya. (dim/c22/tia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar