Maikel Jefriando - detikNews
Jakarta - Kemacetan yang terjadi saat jelang liburan natal
beberapa waktu lalu ternyata di luar prediksi pemerintah. Ini pun yang
kemudian menjadi penyebab mundurnya Dirjen Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkap makan
dari kemacetan tersebut. Menurutnya, hal tersebut adalah indikasi dari
mulai menggeliatnya ekonomi di dalam negeri.
"Ada banyak
indikasi-indikasi yang positif untuk melihat perekonomian tahun depan.
Salah satunya secara mudah orang tidak menyangka bahwa jalan tol itu
macet. Maknanya apa? Ternyata pertumbuhan kita membaik," ujar JK saat
penutupan perdagangan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (30/12/2015)
JK
menilai, negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah tentu
tidak akan mengalami kemacetan seperti itu. Sebab rendahnya ekonomi,
berarti daya beli masyarakat tidak cukup tinggi.
"Kemacetan hanya
terjadi di negara yang pertumbuhannya baik. Kalau negara miskin pasti
tidak macet. Oleh karena itu setidaknya banyak orang berlibur, artinya
banyak orang punya tabungan," jelasnya.
Hal tersebut tentunya akan menjadi peluang bagi kalangan dunia usaha untuk meningkatkan produksi dan ekspansi.
"Artinya
ada harapan bahwa konsumsi jadi suatu kesempatan yang tinggi dan itu
juga selalu saya katakan teori supply mempengaruhi demand. Tidak ada
menyangka hingga Dirjen Perhubungan Darat mengundurkan diri, karena
diapun tidak menyangka akan macet ," tegas JK.
Menurut JK tidak menutup kemungkinan, persoalan yang sama akan terulang saat liburan tahun baru 2016.
"Ini belum lagi besok, pasti terjadi lagi kan. Jadi diantara berita buruknya, ada berita baik di balik itu," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar