VIVAnews – Pada perayaan Paskah Minggu ini, pemimpin umat Katolik seluruh dunia, Paus Fransiskus, menyoroti masalah pemborosan dunia padahal masih banyak orang yang kelaparan. Dia juga menyerukan penghentian perang di Suriah, Ukraina, dan Afrika.
Pesan Paskah Paus Fransiskus itu dia bacakan di hadapan sedikitnya 150 ribu umat Katolik, yang menyemut di lapangan Santo Petrus dan sepanjang Via della Conciliazione, boulevard antara Vatikan dan Sungai Tiber.
Dalam pidatonya tersebut, Paus Fransiskus juga berdoa kepada Tuhan agar membantu dunia dalam mengatasi bencana kelaparan yang diperburuk oleh konflik dan pemborosan besar. Sejak memimpin umat Khatolik dunia, Paus berusia 77 tahun itu sering mengkritik negara-negara maju dan ekses-ekses kapitalisme dan konsumerisme.
"Kami meminta kepada-Mu, Tuhan Yesus, untuk mengakhiri semua perang dan konflik, baik besar atau kecil, yang telah lama berlangsung maupun yang baru," demikian isi doa Paus Fransiskus, seperti dikutip kantor berita Reuters 20 April 2014.
Secara khusus, Fransiskus menyerukan masyarakat internasional untuk berani menegosiasikan perdamaian yang telah lama ditunggu di Suriah. Di sana, menurutnya, ada lebih dari 150.000 orang tewas dalam perang sipil dan jutaan orang mengungsi mencari tempat yang aman.
"Mari kita berdoa untuk Suriah, untuk mereka yang menderita akibat konflik. Semoga mereka menerima bantuan kemanusiaan. Dan jangan lagi ada pihak yang menggunakan senjata api, terutama terhadap masyarakat sipil tak berdaya," kata dia.
Paus pertama noneropa dalam 1.300 tahun itu juga berdoa agar Tuhan mencerahkan dan menginspirasi perdamaian di Ukraina. Sehingga semua pihak yang terlibat, dengan dukungan dari komunitas internasional akan melakukan segala upaya untuk mencegah kekerasan. "Dalam semangat persatuan dan dialog," imbuhnya.
Dia juga meminta diakhirinya kekerasan di Irak, Venezuela, Sudan Selatan, dan Republik Afrika Tengah. Tak lupa, dia juga meminta dunia medis memperhatikan korban Ebola epidemi mematikan di Guinea Conakry, Sierra Leone, dan Liberia. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar