BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 31 Juli 2021

Kapolri: Vaksin Multak Dilakukan untuk Mencapai Herd Immunity

 Reporter : Merdeka

Merdeka.com - Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, program vaksinasi Covid-19 yang digalakkan pemerintah bertujuan untuk mencapai herd immunity dari ancaman virus Covid-19.

Hal itu disampaikan, Listyo saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (31/7/2021).

"Salah satu upaya memerangi laju Covid-19 dan meningkatkan imunitas atau kekebalan masyarakat maka program vaksinasi mutlak diperlukan," kata dia.

Listyo mengatakan, sekira 91 gerai vaksin dibuka pada Sabtu ini. Gerai vaksin didirikan dalam rangka memperingati ulang tahun Akpol 1991 untuk mendukung percepatan program penanganan Covid-19. Targetnya, 30 ribu masyarakat bisa mendapatkan dosis vaksin Covid-19 di lokasi tersebut.

"Hari ini saya mendapatkan laporan secara serentak telah membuka kurang lebih 91 gerai untuk melaksanakan vaksin dengan sasaran 30 ribu masyarakat," ucap dia.

Listyo menerangkan tak dapat ditepis pelbagai dampak muncul pascaPemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Makanya, Ia mengapresiasi pihak penyelenggara karena selain mendapatkan vaksin, mereka juga menerima paket sembako.

"Saya berterima kasih rekan-rekan yang hari ini telah membagi kurang lebih 30 ribu paket yang tentunya bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang terdampak," ujar dia.

Di sela-sela itu, Listyo kemudian berbicara terkait kemajuan program pemberian vaksin Covid-19 dari menyelenggarakan vaksinasi secara massal, membangun gerai-gerai vaksin di wilayah-wilayah tidak terjangkau seperti daerah-daerah yang berada di pinggiran.

"Ini memerlukan perhatian khusus. Ini adalah strategi ke depan yang terus menerus akan kita tingkatkan," tandas dia [ded]

Update 31 Juli: Jumlah Kesembuhan Lebih Banyak dari Kasus Positif Covid-19

Reporter : Muhammad Genantan Saputra

 Merdeka.com - Kasus positif Covid-19 di Indonesia masih bertambah. Dari data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Sabtu (31/7) hari ini, tercatat ada penambahan 37.284 orang terpapar virus corona.

Dengan jumlah tersebut, total akumulatif kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 3.409.658 sejak virus corona terdeteksi pada bulan Maret 2020 tahun lalu.

Sementara, kasus sembuh di Indonesia bertambah melebihi kasus positif sebanyak 39.372 orang. Dengan penambahan itu, sudah 2.770.092 yang sembuh dari virus asal Wuhan, China tersebut.

Sedangkan, kasus kematian akibat Covid-19 juga terus bertambah. Pada hari ini ada penambahan sebanyak 1.808 orang meninggal karena corona. Sehingga, total orang meninggal di Indonesia menjadi 94.119 orang.

Vaksinasi

Pemerintah juga terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan komunal. Target vaksinasi pemerintah sebanyak 208.265.720 masyarakat Indonesia.

Pada vaksinasi ke-1, ada penambahan 420.551 orang yang sudah di vaksin. Sehingga, saat ini total akumulatif vaksinasi ke-1 mencapai 47.226.514 orang.

Sedangkan, pada vaksinasi ke-2, ada penambahan 388.402 orang yang sudah di vaksin. Sehingga, saat ini total akumulatif vaksinasi ke-2 mencapai 20.534.823 orang.

Pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19. Masyarakat diminta berdisiplin memakai masker, rajin mencuci tangan memakai sabun, dan menjaga jarak.

Pemerintah juga terus melakukan upaya tracing, testing dan treatment agar mengetahui penyebaran corona. Saat ini pun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3-4 diperpanjang pemerintah hingga tanggal 2 Agustus 2021. [ded]

Update Jumat 30 Juli 2021: 3.372.374 Positif Covid-19, Sembuh 2.730.720, Meninggal 92.311

Liputan6.com, Jakarta - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kembali melaporkan adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona.

Per data hari ini, Jumat (30/7/2021), ada penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 41.168 orang.

Total akumulatifnya hingga kini terdapat 3.372.374 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.

Seiring pula kasus sembuh yang bertambah 44.550 orang pada hari ini. Jadi, total akumulatif di Indonesia terdapat 2.730.720 pasien sudah berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 sampai saat ini.

Untuk kasus meninggal dunia pada hari ini ada penambahan 1.759 orang. Di Indonesia, sampai kini total akumulatifnya ada 92.311 orang meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Kamis 29 Juli 2021, pukul 14.00 WIB hingga hari ini pada jam yang sama.

  

Kamis, 29 Juli 2021

Update Corona RI 29 Juli: Pasien Sembuh 45.494, Kasus Baru 43.479

Tim detikcom 

Kamis, 29 Jul 2021 

Jakarta - 

Pemerintah memperbarui data penanganan kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Hari ini dilaporkan ada penambahan 43.479 kasus baru COVID-19 di Indonesia.

Data penambahan kasus Corona ini disampaikan Kemenkes RI, Kamis (29/7/2021). Data diperbarui setiap hari dengan cut off setiap pukul 12.00 WIB.

Dengan penambahan ini, total kumulatif kasus COVID-19 yang ditemukan di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari ini berjumlah 3.331.206 kasus.

Selain itu, ada 45.494 pasien yang dinyatakan sembuh dari Corona hari ini. Total pasien Corona yang dinyatakan sembuh hingga saat ini berjumlah 2.686.170 orang.

Pemerintah juga menyatakan ada 1.893 pasien Corona yang meninggal dunia hari ini. Jumlah pasien COVID-19 di Indonesia yang meninggal dunia sebanyak 90.552 orang.

Hari ini, ada 274.157 suspek Corona yang dipantau pemerintah. Sedangkan spesimen COVID-19 yang diperiksa pemerintah hari ini berjumlah 262.954.

Pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-19. Masyarakat diminta berdisiplin memakai masker, rajin mencuci tangan memakai sabun, dan menjaga jarak.

Pemerintah juga meminta warga segera mendatangi tempat vaksinasi Corona untuk mendapat suntikan vaksin Corona. Proses vaksinasi kini bisa dilakukan tanpa syarat KTP sesuai dengan domisili di fasilitas milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terdekat.

Perhatian! Ini Pesan Ketua Satgas untuk Lurah & Kades Tangani COVID-19

Inkana Putri - detikNews

Kamis, 29 Jul 2021 

Jakarta - 

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito meninjau tempat isolasi terpusat (isoter) GOR Gelarsena, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (28/7). Dalam kunjungan tersebut, Ganip ingin memastikan pengendalian COVID-19 di hulu dan di hilir berjalan optimal dan kolaboratif. Untuk itu, dirinya berpesan agar penangan di dua sektor tersebut dapat terintegrasi dengan baik.

"Antara penanganan di hulu dan di hilir ini harus kolaboratif. Harus menjadi satu rangkaian penanganan COVID-19 yang terintegrasi dengan baik," kata Ganip dalam keterangan tertulis Kamis (29/7/2021).

Soal implementasi pengendalian COVID-19, Ganip menyebut PPKM Mikro di sektor hulu harus menjadi ujung tombak. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan empat fungsi mulai dari pencegahan, pembinaan, pengamanan dan dukungan.

"Hulu harus menjadi garda terdepan. Harus dilakukan oleh Posko PPKM Mikro di tingkat desa dan kelurahan, yang melaksanakan empat fungsi, yakni fungsi pencegahan, fungsi pembinaan, fungsi pengamanan dan fungsi dukungan," katanya.

Berdasarkan hasil evaluasi pada kunjungan di Posko PPKM Mikro Desa Kemudo, Ganip menilai bahwa empat fungsi posko telah dilaksanakan secara optimal.

Menurut catatan yang diterima Ganip, wilayah desa tersebut sebelumnya memiliki angka kasus aktif COVID-19 hingga 200 orang. Namun, saat ini jumlah kasus sudah menurun menjadi hanya 16 kasus.

Ganip pun yakin hal tersebut juga menjadi salah satu indikator keberhasilan dari empat fungsi posko PPKM Mikro yang dijalankan dengan baik.

"Saya tadi sudah melihat tadi empat fungsi ini sudah dilakukan dengan baik," jelasnya.

"Puncak tertinggi ketika itu 200 kasus, dan sudah dilakukan penanganan sehingga sampai dengan hari ini sudah menurun menjadi 16 kasus," imbuhnya.

Di kesempatan tersebut, Ganip juga mengingatkan soal pentingnya disiplin protokol kesehatan. Pasalnya, manusia menjadi perantara virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. "Virus itu yang membawa manusia," jelas Ganip.

Ia juga menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada manusia yang kebal terhadap COVID-19. "Tidak ada seorangpun yang kebal terhadap COVID-19," pungkasnya.

Sebagai informasi, peninjauan ke GOR Gelarsena merupakan agenda terakhir dari rangkaian kunjungan kerja Ketua Satgas di Kabupaten Klaten dalam rangka penanganan COVID-19.

Sebagai tempat isoter, GOR Gelarsena memiliki kapasitas 101 bilik kamar. Namun, Pemerintah Kabupaten Klaten juga tempat isolasi terpusat lainnya yakni, Hotel Edotel Klaten berkapasitas 24 tempat tidur, Panti Semedi berkapasitas 40 tempat tidur, serta Rumah Susun (Rusun) Sewa Universitas Gadjah Mada. Ada pula Lapangan Geologi Bayat, Klaten dengan kapasitas 52 kamar dan Pusat Pendidikan Satuan Pengamanan Jogonalan dengan kapasitas sekitar 100 tempat tidur.

Sebelumnya, Ganip telah melakukan kunjungan ke Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Klaten. Adapun kunjungan ini dilakukan untuk melihat cara pelaksanaan tugas dan fungsi posko, serta penyerahan bantuan.

Kacau! IDI Dapat Keluhan Dokter Kehilangan Jadwal Vaksin Ketiga

 Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews

Kamis, 29 Jul 202
Jakarta - 

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengaku menerima banyak keluhan perihal vaksin ketiga. Salah satunya, IDI mendapat keluhan hilangnya jadwal vaksin ketiga dari tenaga kesehatan yang menangani COVID-19.

"Sudah (menerima keluhan)," kata Waketum IDI Slamet Budiarto kepada wartawan. Slamet ditanya mengenai apakah sudah mendapatkan keluhan terkait hilangnya jadwal vaksin ketiga, Kamis (29/7/2021).

Keluhan ini awalnya ramai di media sosial. Sejumlah akun yang mengaku sebagai nakes menyatakan sempat mendapat jadwal vaksin ketiga, namun hilang. Pengakuan-pengakuan di media sosial bermunculan seiring isu seorang influencer anak pengusaha sudah mendapat jatah vaksin ketiga.

Kembali ke Slamet, dia mengaku tidak mengetahui berapa jumlah keluhan yang sudah diterima IDI. Namun dia menekankan, banyak dokter yang mengeluh belum mendapatkan vaksin ketiga.

"Kalau berapanya kita nggak tahu, tapi mereka mengeluh kenapa belum mendapatkan vaksin," ujarnya.

Slamet pun menyebut ada diskriminasi dalam pemberian vaksin ketiga. Menurutnya, dokter-dokter yang menjadi garda terdepan justru tidak diprioritaskan.

"Ada diskriminasi, dokter-dokter yang di garda terdepan, misalnya dokter PPDN pendidikan, dokter spesialis saja belum dikasih, dokter-dokter yang di rumah sakit, di klinik, di rumah sakit nggak ada yang dikasih. Yang kita heran, malah 50 guru besar yang tidak menangani langsung yang divaksinasi. Harusnya kan yang di garda terdepan yang menangani pasien. Dan kenapa hanya rumah sakit vertikal, rumah sakit lain belum?" tutur Slamet.

Selain itu, kata Slamet, baru tenaga kesehatan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan yang menerima vaksin ketiga. Menurutnya, saat ini baru sekitar 4 persen dari 1,4 juta dokter yang divaksinasi ketiga.

"Itu baru di rumah-rumah sakit milik Kementerian Kesehatan. Mungkin baru 4 persen ya, nggak ada 5 persen ya, mungkin. Baru 5.000 mungkin. Nggak nyampe 5.000 paling, berarti kan dari 1,4 juta kan. Ya Menkes harus mempercepat, ini menyangkut nyawa," kata dia.

"Ini kan menyangkut nyawa. Ini menyangkut nyawa. Ditambah ada informasi influencer, ini kan menyakitkan kami tenaga kesehatan," imbuh Slamet.

Buka Suara soal Influencer Divaksinasi Ketiga

Slamet juga ikut angka bicara mengenai viral seorang influencer diduga mendapatkan booster atau vaksin Corona ketiga. Dia mengaku prihatin

"Ya kita prihatinlah, apakah pemerintah betul-betul memperhatikan tenaga kesehatan atau nggak. Kita meragukan," katanya.

Slamet mengatakan isu tersebut membuat pihaknya meragukan pemerintah. Apalagi sudah lebih dari 3 minggu sejak diumumkan, banyak dokter yang belum juga divaksinasi ketiga.

"Kata Menteri Kesehatan saat itu minggu depan tenaga kesehatan sudah disuntik. Ini sudah lebih dari 3 minggu belum. Kan aneh," ujar Slamet.

Sebelumnya, viral seorang influencer diduga mendapatkan booster atau vaksin Corona ketiga. Informasi ini bermula dari tangkapan layar IG Story yang kemudian ramai dibahas di Twitter. Dinarasikan ada seorang selebgram menulis keterangan sedang divaksinasi COVID-19 yang ketiga kali.

Dalam tangkapan layar itu terlihat logo DPRD DKI. "9:18 AM Tuesday vaccine shot x 3:Booster," tulis keterangan dalam foto tersebut.

Seiring dengan itu, ramai juga nakes yang mengeluh jadwal vaksin ketiganya hilang dan belum mendapatkan vaksin ketiga.

Korupsi Impor Tekstil Rp 1,6 Triliun, 3 Pejabat Bea Cukai Dibui 5 Tahun

 Andi Saputra - detikNews

Kamis, 29 Jul 2021

Jakarta - 

Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta menjatuhkan hukuman 5 tahun penjara kepada pejabat Bea dan Cukai dalam kasus korupsi impor tekstil. Akibat perbuatan mereka, tekstil China membanjiri pasar dalam negeri sehingga industri tekstil Indonesia babak belur dan banyak yang bangkrut dengan nilai kerugian mencapai Rp 1,6 triliun.

Dalam kasus itu, ada lima terdakwa yaitu:

1. Kepala Bidang Pelayanan Fasilitas Kepabeanan dan Cukai (PFPC), Mokhammad Mukhlas
2. Kepala Seksi Pabean dan Cukai II Bidang PFPC I, Kamaruddin Siregar
3. Kepala Seksi Pabean dan Cukai III Bidang PFPC I, Dedi Aldrian
4. Kepala Seksi Pabean dan Cukai III Bidang PFPC II, Hariyono Adi Wibowo
5. Bos perusahaan swasta, Irianto.

Irianto menyuap pejabat Bea Cukai sedemikian rupa sehingga bisa mengimpor berton-ton tekstil dari China. Akibatnya, pasar Indonesia banjir tekstil China. Dampaknya, pabrik tekstil di Indonesia banyak yang gulung tikar dan berbuntut ribuan buruh kena PHK.

Berdasarkan Naskah Analisis Perhitungan Kerugian Perekonomian Negara Tindak Pidana Korupsi dalam Importasi Tekstil pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 dari Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajah Mada (UGM) tertanggal 1 Agustus 2020, kerugian perekonomian negara dapat dinilai secara keekonomian adalah minimum sebesar Rp 1.646.216.880.000.

"Atau setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut, di mana perusahaan Irianto berkontribusi 2,29% sebesar Rp 1.496.560.800.000 dan perusahaan satunya berkontribusi 0,229% sebesar Rp 149.656.080.000 dari total seluruh kerugian perekonomian negara akibat importasi tekstil secara tidak sah sebesar Rp 65,352 triliun," kata jaksa dalam dakwaanya.

Akhirnya, kelima orang di atas diadili untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka diadili secara terpisah.

Pada 7 April 2021, Pengadilan Tipikor Jakarta menjatuhkan hukuman 2 tahun penjara kepada:

1. Kepala Bidang Pelayanan Fasilitas Kepabeanan dan Cukai (PFPC), Mokhammad Mukhlas
2. Kepala Seksi Pabean dan Cukai II Bidang PFPC I, Kamaruddin Siregar
3. Kepala Seksi Pabean dan Cukai III Bidang PFPC II, Hariyono Adi Wibowo

Atas putusan itu, jaksa yang menuntut 8 tahun penjara mengajukan banding. Apa kata majelis tinggi?

"Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 tahun dan denda sebesar Rp 50 juta jika denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 2 bulan," demikian bunyi putusan banding yang dilansir websitenya, Kamis (29/7/2021).

Duduk sebagai ketua majelis Andriani Nurdin dengan anggota Mohammad Lutfi, Sri Andini, Reny Halida Ilham Malik dan Hening Tyastanto. Sejatinya, Hening Tyastanto tidak setuju bila Mokhamad Mukhlas dkk dihukum 5 tahun penjara, tetapi seharusnya 10 tahun penjara.

Apa alasannya? Berikut alasan hakim tinggi Hening Tyastanto mengapa Mokhamad Mukhlas dihukum 10 tahun penjara:

1. Bahwa dampak kerusakan dari serangkaian perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa sangat dahsyat yaitu merusak tatanan kerja yang baik menjadi tatanan korupsi dan menimbulkan kerusakan perekonomian negara di sektor tekstil, karenanya hukuman pidana 2 tahun yang ditambah menjadi 5 tahun oleh Majelis Hakim Tingkat Banding terlalu rendah dan bertentangan dengan rasa keadilan masyarakat serta tidak mengandung efek penjeraan bagi penyelenggara negara dan karena itu, Hakim Anggota Majelis-4 berpendapat bahwa lamanya pemidanaan Terdakwa Mokhamad Mukhlas harus ditambah menjadi 10 tahun.

2. Mokhammad Mukhlas, S.E., selaku Kepala Bidang Pelayanan dan Fasilitas Pabean dan Cukai II pada Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam,bersama sama dengan Hariyono Adi Wibowo, S.E., selaku Kepala Seksi Pabean dan Cukai III pada Bidang Pelayanan dan Fasilitas Pabean dan Cukai (PFPC) II pada Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam, Dedi Aldrian, S.E., selaku Kepala Seksi Pabean dan Cukai III pada Bidang Pelayanan dan Fasilitas Pabean dan Cukai (PFPC) I Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam, dan Kamaruddin Siregar, SS. selaku Kepala Seksi Pabean dan Cukai II pada Bidang Pelayanan dan Fasilitas Pabean dan Cukai (PFPC) I Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam adalah merupakan Pejabat Bea dan Cukai yang memiliki kewenangan melaksanakan kebijakan pemerintah dalam mengawasi lalu lintas barang, meneliti hasil pemeriksaan fisik barang dan meneliti kebenaran isi dokumen seluruh barang masuk dalam kegiatan impor.

3. Mokhamad Mukhlas adalah pemegang penuh dan sebagai penanggung jawab melaksanakan kebijakan teknis pemerintah dalam mengawasi lalulintas barang,meneliti hasil pemeriksaan fisik barang dan meneliti kebenaran isi dokumen seluruh barang dalam kegiatan impor dilingkungan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai tipe B Batam ,pada saat pelantikan dalam jabatan tersebut Terdakwa telah disumpah untuk melaksanakan tugasnya dengan sebaik baiknya,tidak menerima janji atau pemberian dalam bentuk apapun yang dapat menggerakan untuk berbuat atau tidak berbuat dalam kewenangannya

4. Terdakwa telah menerima suap sebanyak 5 juta rupiah setiap kontainer atau untuk keseluruhan 566 kontainer telah menerima sebesar Rp 1.950.000.000,00 (satu miliar sembilan ratus juta rupiah ) bersama-sama;

5. Bahwa model penerimaan suap seperti ini merupakan perbuatan yang sangat serius dan secara berkonspirasi atau kolusi dengan Terdakwa penyelenggara negara lainnya. Dan dalam waktu lama secara terus menerus tidak melakukan pengawasan, tidak meneliti dokumen, tidak meneliti hasil pemeriksaan barang dan tidak melakukan pemeriksaan fisik barang import dengan benar, konspirasi ini telah merusak tatanan sistim pengendalian intern yang telah disusun secara best international practises, merusak kredibilitas Kementrian Keuangan secara umum dan telah menghilangkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga Bea dan Cukai;

6. Menimbang bahwa terdapat ratusan Importir terdaftar yang aktif melakukan kegiatan impor,dengan model suap seperti ini dapat disimpulkan atau dapat terjadi ratusan kontainer yang setiap hari keluar dari area pelabuhan Batam juga diperlakukan sama seperti uraian di atas;

7. Menimbang bahwa pengawasan terhadap arus keluar barang sangat lemah,dimana dalam beberapa dekade ini baru terungkap satu perkara yang sampai kepada penegakan hukum sehingga didapat kesimpulan bahwa perkara penyuapan ini hanya merupakan fenomena gunung es;

8. Menimbang bahwa pengabaian kewajiban penyelenggara dalam meneliti dan memeriksa barang masuk dapat berakibat selain kepada berkurangnya penerimaan negara juga dapat berakibat masuknya barang barang terlarang dan berbahaya.

9. Akibat dari masuknya tekstil dari China yang tidak sesuai dengan peraturan telah berakibat kerusakan perekonomian Negara.

10. Terdapat kerugian perekonomian negara yang dinilai secara keekonomian adalah sebesar Rp1.646.216.880.000,00 di mana PT Flemings Indo Batam berkontribusi sebesar 2,29% atau senilai Rp1.496.560.800.000,00 dan PT. Peter Garmindo
Prima berkontribusi sebesar 0,229% atau senilai Rp149.656.080.000,00 dari total kerugian perekonomian negara sebesar Rp 63.352.000.000.000,00 sebagaimana tertuang dalam Naskah Perhitungan Kerugian Perekonomian Negara Tindak Pidana Korupsi Dalam Importasi Tekstil Pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tahun 2018 Sampai Dengan Tahun 2020;

Namun suara Hening Tyastanto kalah suara dengan 4 hakim tinggi lainnya. Akhirnya, Mokhammad Mukhlas dkk dihukum 5 tahun penjara. Di kasus itu, Irianto dihukum 2 tahun penjara.

Rabu, 28 Juli 2021

Sebaran 47.791 Kasus Baru COVID-19 RI 28 Juli: Jabar 8.366, DKI 5.525

Achmad Reyhan Dwianto - detikHealth

Jakarta - 

Indonesia mencatatkan 47.791 kasus baru COVID-19 pada Rabu (28/7/2021). Tercatat total pasien aktif kini ada sebanyak 558.392 orang.

Penambahan terbanyak terjadi di Jawa Barat dengan total 8.366 kasus. Disusul oleh Jawa Timur dengan 6.422 kasus baru. Kemudian DKI Jakarta dengan penambahan 5.525 kasus baru.

Detail perkembangan virus Corona di Indonesia per Rabu (28/7/2021), adalah sebagai berikut:

  • Kasus positif bertambah 47.791 menjadi 3.287.727
  • Pasien sembuh bertambah 43.856 menjadi 2.640.676
  • Pasien meninggal bertambah 1.824 menjadi 88.659.
Tercatat sebanyak 277.809 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 271.132.

Berikut sebaran 47.791 kasus baru COVID-19 di Indonesia per Rabu (28/7/2021), sebagai berikut:

  • Jawa Barat: 8.366 kasus
  • Jawa Timur: 6.422 kasus
  • DKI Jakarta: 5.525 kasus
  • Jawa Tengah: 4.666 kasus
  • DI Yogyakarta: 2.282 kasus
  • Kalimantan Timur: 2.129 kasus
  • Banten: 1.642 kasus
  • Sumatera Utara: 1.588 kasus
  • Bali: 1.452 kasus
  • Riau: 1.276 kasus
  • Sumatera Selatan: 1.249 kasus
  • Sulawesi Selatan: 1.145 kasus
  • Nusa Tenggara Timur: 1.127 kasus
  • Sumatera Barat: 863 kasus
  • Kalimantan Selatan: 862 kasus
  • Sulawesi Tengah: 819 kasus
  • Kepulauan Riau: 690 kasus
  • Bangka Belitung: 632 kasus
  • Kalimantan Utara: 581 kasus
  • Jambi: 567 kasus
  • Lampung: 517 kasus
  • Kalimantan Barat: 487 kasus
  • Kalimantan Tengah: 416 kasus
  • Bengkulu: 383 kasus
  • Sulawesi Utara: 339 kasus
  • Papua: 338 kasus
  • Nusa Tenggara Barat: 287 kasus
  • Aceh: 237 kasus
  • Sulawesi Tenggara: 233 kasus
  • Maluku Utara: 195 kasus
  • Gorontalo: 194 kasus
  • Papua Barat: 116 kasus
  • Maluku: 87 kasus
  • Sulawesi Barat: 79 kasus.

Selasa, 27 Juli 2021

Kasus Baru Corona Naik Lagi Jadi Tambah 45.203 Kasus, Kematian 2.069

Tim detikcom 

Selasa, 27 Jul 2021  

Jakarta - 

Pemerintah memperbarui data penanganan kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Hari ini dilaporkan ada penambahan 45.203 kasus baru COVID-19 di Indonesia.

Data penambahan kasus Corona ini disampaikan Satgas Percepatan Penanggulangan COVID-19, Selasa (27/7/2021). Data diperbarui setiap hari dengan cut off setiap pukul 12.00 WIB.

Dengan penambahan ini, total kumulatif kasus COVID-19 yang ditemukan di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari ini berjumlah 3.239.936 kasus. Sementara itu, kasus aktif COVID-19 hari ini berjumlah 556.28

Selain itu, ada 47.128 pasien yang dinyatakan sembuh dari Corona hari ini. Total pasien Corona yang dinyatakan sembuh hingga saat ini berjumlah 2.596.820 orang.

Pemerintah juga menyatakan ada 2.069 pasien Corona yang meninggal dunia hari ini. Jumlah pasien COVID-19 di Indonesia yang meninggal dunia sebanyak 86.835 orang.

Hari ini ada 281.492 suspek Corona yang dipantau pemerintah. Sedangkan spesimen COVID-19 yang diperiksa pemerintah hari ini berjumlah 270.434.

Pemerintah terus mengingatkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-19. Masyarakat diminta berdisiplin memakai masker, rajin mencuci tangan memakai sabun, dan menjaga jarak.

Pemerintah juga meminta warga segera mendatangi tempat vaksinasi Corona untuk mendapatkan suntikan vaksin Corona. Proses vaksinasi kini bisa dilakukan tanpa syarat KTP sesuai domisili di fasilitas milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terdekat.

Pakar Vaksinasi: Varian Delta Menyerang Orang Seakan Tak Punya Antibodi

 Fita Nofiana

Suara.com - Salah satu pakar vaksin Amerika Serikat mengingatkan bahwa virus Covid-19 varian Delta bisa menyerang orang dengan antibodi Covid-19 sebelumnya. Varian Delta yang kuat dan menyebar cepat akan menemukan semua orang yang tidak kebal. 

"Tidak diragukan lagi bahwa kita akan melihat lonjakan kasus," kata Dr. Gregory Poland dari Mayo Clinic kepada WCCO-TV di Minnesota, dikutip dari Huffpost.

Dokter Poland memperingatkan mereka yang tidak divaksinasi untuk merasa aman. Sebab varian Delta adalah varian yang sangat berbeda. 

"Ini adalah bahaya serius, saat ini dan saat ini bagi Anda dan kesehatan keluarga Anda jika Anda tidak divaksinasi," imbuhnya. 

Meskipun risiko utama adalah pada mereka yang tidak divaksinasi, jumlah yang terus menerus dari mereka yang tidak mendapatkan perlindungan menghadirkan risiko bagi semua orang, bahkan yang sudah divaksin.

"Semakin lama  orang  tidak divaksinasi, semakin besar dan semakin besar risiko bahwa varian baru akan berkembang yang akan menghindari kekebalan yang diinduksi vaksin. Jadi kita adalah musuh terburuk kita sendiri di sini," kata Poland kepada KARE-11 TV di Minneapolis.

Poland menyatakan bahwa ia khawatir tentang anak-anak yang terlalu muda di mana mereka tak mendapatkan vaksin. "Kami melihat peningkatan penyakit parah dan rawat inap di kalangan anak muda," kata Poland.

Dia sangat setuju dengan rekomendasi American Academy of Pediatrics bahwa anak-anak harus memakai masker ketika mereka kembali ke sekolah, apakah mereka divaksinasi atau tidak.

"Masker bukan simbol politik. Itu adalah simbol medis untuk menjaga diri sendiri dan orang lain," kata dokter Poland.

Varian delta yang jauh lebih menular sekarang membuat sekitar 83 persen dari kasus Covid-19 baru di Amerika Serikat dengan sebagian besar kematian terjadi pada orang yang tidak divaksinasi. Varian ini mendorong kasus di setiap negara bagian di negara ini.


Senin, 26 Juli 2021

6 Tanda Anak Harus Dibawa ke RS Saat Positif COVID-19

 VIVA – Sama seperti orang dewasa, kasus anak yang terinfeksi COVID-19 sama banyaknya. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat, dari 8 orang yang terinfeksi COVID-19, satu di antaranya adalah anak-anak. 

Oleh karena itu, orangtua patut waspada ketika anak terinfeksi COVID-19, terutama saat melakukan isolasi mandiri di rumah. 

Dokter spesialis anak, dr. Mutiati, M.Sc., Sp.A, mengatakan, isolasi mandiri di rumah pada anak yang terinfeksi COVID-19, dapat dilakukan pada anak tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan. 

Namun, orangtua harus mewaspadai beberapa tanda bahaya pada anak, sehingga harus secepatnya membawa anak ke rumah sakit. Lalu, apa saja tanda bahaya pada anak yang terinfeksi COVID-19

"Yang pertama kalau anaknya lemas atau sering tidur. Biasanya anak-anak kan aktif, tiba-tiba ada lemas atau sering tidur, itu perlu waspada," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, baru-baru ini. 

Kemudian menurut dokter Mutiati, tanda bahaya yang kedua adalah, jika anak mengalami sesak napas. 

"Ayah bunda bisa buka bajunya kemudian lihat ada tarikan dinding dada, kemudian napas cuping hidung. Jadi hidungnya kembang kempis, itu juga tanda bahaya," ungkap dia. 

Tanda bahaya yang ketiga, yang mengharuskan anak terinfeksi COVID-19 dibawa ke rumah sakit adalah apabila demamnya lebih dari 7 hari. 

"Itu juga patut diwaspadai. Yang keempat anaknya gak mau makan minum, terus pipis juga sedikit. Hati-hati takutnya dehidrasi," terang dia. 

Tanda bahaya berikutnya menurut Mutiati adalah anak mengalami kejang, sehingga secepatnya harus dibawa ke RS. 

"Yang tak kalah penting lagi saturasi oksigen. Saturasi oksigennya tidak boleh di bawah 94 persen. Normalnya 95 - 100 persen," kata dr. Mutiati.


Ahli: Tidak Ada 1 Makanan Khusus untuk Cegah dan Obati COVID-19

 VIVA – Banyak informasi atau hoax yang beredar bahwa makanan tertentu dapat mencegah bahkan mengobati COVID-19. Mulai dari susu steril, buah-buahan, hingga rempah-rempah tertentu. 

Namun, spesialis gizi klinik, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM, menegaskan sampai saat ini belum ada makanan seperti itu. Menurut dia, sejauh ini belum ditemukan satu jenis nutrisi yang dapat mencegah atau menyembuhkan COVID-19. 

"Sepanjang yang saya tahu, belum ada nutrisi satu jenis makanan khusus, misalnya hanya makan ini akan menyembuhkan atau menghindarkan COVID-19 atau paru-parunya langsung bersih hanya dengan satu makanan," kata dia dalam keterangannya, baru-baru ini. 

Namun menurut dokter Marya, yang dibutuhkan oleh pasien COVID-19, adalah beraneka ragam makanan sehat agar proses penyembuhannya dapat berjalan dengan sempurna. 

"Yang perlu saya ingatkan, kita gak tahu badan kita ototnya habis atau gak, perlu ekstra protein seberapa banyak. Yang paling gampang sebenarnya, coba cek berat badannya. Kalau terjadi penurunan berat badan yang drastis, nah ini harus waspada, karena kita harus bisa memberikan tambahan makanan," ujarnya mengingatkan. 

Marya menjelaskan, pada saat seseorang terinfeksi COVID-19, baik dengan skala ringan hingga berat, maka tubuh membutuhkan tambahan energi. Maka dari itu, makanan sehat apa pun boleh dikonsumsi, namun tetap ada yang harus diperhatikan. 

"Yang harus diperhatikan adalah item yang akan kita konsumsi. Jangan sampai yang kita konsumsi justru memperberat. Kan kalau lagi sakit COVID-19 inflamasinya meningkat, berarti yang harus kita konsumsi adalah makanan yang bersifat anti inflamasi," terang dia. 

Kemudian kata Marya, makanan lain yang juga dapat membantu pemulihan COVID-19 adalah makanan yang tinggi protein. 

"Lalu, kalau lagi proses penyembuhan ada yang perutnya gak enak, malas makan, solusinya adalah atur jadwal makannya, kemudian setiap kali makan ubah-ubah tekstur, ubah-ubah rasa. Ini juga untuk melatih cita rasa supaya bisa kembali normal. Bonusnya, asupan makannya juga bisa terjamin. Jangan sampai, sudah negatif tapi badannya kurus atau timbul masalah lain," pungkas dr. Marya Haryono.

Di sisi lain, turut menunjukkan kepeduliannya terhadap pandemi, seluruh staf dan tim hotel The Westin Surabaya, bersama-sama menyumbangkan makanan bagi tenaga kesehatan dan pasien COVID-19 di Asrama Haji Surabaya.

Sejumlah 150 paket makanan dan minuman sehat yang dibagikan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), bersumber langsung dari Botanical Garden dan Chef's Garden yang dimiliki dan dikelola oleh The Westin Surabaya.

"Kami menyadari pentingnya memberi perhatian lebih kepada tenaga kesehatan di Surabaya, yang telah mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan sesama selama pandemi ini," ujar Alamsyah Jo, Complex General Manager The Westin Surabaya & Four Points by Sheraton Surabaya Pakuwon Indah, dalam keterangannya, Senin 26 Juli 2021. 

"Misi kami ialah untuk terus menghadirkan makanan gratis yang kaya nutrisi bagi mereka yang berada di garda terdepan pusat perawatan. Seluruh makanan ini kami kemas dengan sangat baik, sesuai dengan standar dan dibuat langsung oleh para koki dari kebun yang tersedia di area hotel," tambah Jo.

Jo menambahkan, ke depannya program donasi makanan sehat dari hasil kebun ini akan rutin dilakukan setiap bulan, khususnya diperuntukkan bagi masyarakat yang paling terdampak, termasuk pengemudi ojek online dan panti asuhan.

"Program donasi ini juga akan terus diselenggarakan untuk mendukung tim medis dan tim terkait lainnya yang merawat pasien yang pulih dari COVID-19 di Surabaya, termasuk masyarakat lokal lainnya yang terkena dampak COVID-19," tutur Alamsyah Jo.

Menkes: Jika Saturasi Oksigen di Bawah 94%, Segera ke Rumah Sakit!

 Tim detikcom 

Senin, 26 Jul 2021
Jakarta - 

Menkes Budi Gunadi Sadikin memberi petunjuk umum soal perawatan COVID-19. Dia menegaskan pentingnya mengukur saturasi oksigen.

"Penting untuk mengukur saturasi dengan alat namanya oxymeter yang dicolok di jari. Kalau itu sudah di bawah 94%, segera dibawa ke rumah sakit atau tempat isolasi terpusat," kata Budi dalam konferensi pers, Senin (26/7/2021).

Budi melanjutkan, jika saturasi masih di atas 94%, jangan dibawa ke rumah sakit. Dia menyarankan isolasi mandiri, agar tidak membuat rumah sakit penuh.

"Yang penting jangan tunggu sampai turun 80, 70, karena merasa sehat. Ya kadang-kadang banyak orang merasa ah saya hanya batuk-batuk kecil nggak mau ke rumah sakit, apalagi takut dites," ujarnya.

"Penyakit ini kalau di-treat lebih dini, sembuh," sambungnya.

Di seluruh dunia, kata Budi, dari 100 orang tertular COVID, yang masuk RS hanya 20 persen, yang wafat sekitar 1,7 persen. Angka itu lebih rendah dibandingkan statistik dampak TBC ataupun HIV.

"Tapi harus dirawat dengan cepat dan tepat. Kalau sudah positif cepat dites, setelah dites cepat ukur saturasi. Kalau saturasi di atas 94, stay at home, insyaallah akan sembuh, kalau di bawah 94, dibawa ke rumah sakit atau tempat isolasi," ujarnya.

Minggu, 25 Juli 2021

Update Lengkap Corona 25 Juli, DKI Kasus Sembuh Terbanyak

Tim Detikcom 

Minggu, 25 Jul 2021 

Jakarta - 

Pemerintah melaporkan tambahan kasus baru Corona (COVID-19) hari ini sebanyak 38.679. Sebanyak 37.640 pasien sembuh dari Corona dan 1.266 kasus meninggal karena Corona.

Perkembangan data kasus Corona ini disampaikan oleh Humas BNPB pada Minggu (25/7/2021). Data penanganan Corona ini diperbarui Satgas COVID-19 setiap hari per pukul 12.00 WIB.

Total positif Corona secara kumulatif sejak Maret 2020 hingga hari ini berjumlah 3.166.505 dan kasus sembuh kumulatif sebanyak 2.509.318. Sementara itu, hingga hari ini, tercatat pasien Corona yang meninggal di RI mencapai 83.279 orang.

Daerah yang melaporkan penambahan kasus baru terbanyak hari ini adalah DKI Jakarta dengan 5.393 kasus dan diikuti Jawa Barat dengan 5.302 kasus baru.

Sedangkan daerah dengan kasus sembuh tertinggi ada di DKI Jakarta, yaitu 14.361 kasus. Sementara itu, 34 provinsi melaporkan temuan kasus baru positif Corona hari ini.

Berikut ini sebaran kasus baru Corona hari ini:

1. DKI Jakarta: 5.393
2. Jawa Barat: 5.302
3. Jawa Tengah: 5.265
4. Jawa Timur: 4.763
5. DI Yogyakarta: 2.145
6. Kalimantan Timur: 1.693
7. Banten: 1.619
8. Nusa Tenggara Timur: 1.080
9. Riau: 1.032
10. Sumatera Utara: 1.031
11. Bali: 990
12. Sulawesi Selatan: 880
13. Sumatera Barat: 752
14. Bangka Belitung: 626
15. Kalimantan Selatan: 619
16. Kepulauan Riau: 599
17. Sulawesi Utara: 507
18. Kalimantan Tengah: 450
19. Kalimantan Utara: 427
20. Lampung: 399

21. Sumatera Selatan: 388
22. Kalimantan Barat: 364
23. Sulawesi Tenggara: 311
24. Sulawesi Tengah: 278
25. Bengkulu: 275
26. Papua Barat: 275
27. Maluku Utara: 268
28. Aceh: 200
29. Jambi: 192
30. Papua: 189
31. Nusa Tenggara Barat: 127
32. Maluku: 104
33. Sulawesi Barat: 102
34. Gorontalo: 34

Berikut ini sebaran pasien sembuh dari Corona hari ini:

1. DKI Jakarta: 14.361
2. Jawa Barat: 5.141
3. Jawa Tengah: 3.419
4. Jawa Timur: 4.866
5. DI Yogyakarta: 1.116
6. Kalimantan Timur: 965
7. Banten: 503
8. Nusa Tenggara Timur: 173
9. Riau: 927
10. Sumatera Utara: 396
11. Bali: 697
12. Sulawesi Selatan: 581
13. Sumatera Barat: 274
14. Bangka Belitung: 358
15. Kalimantan Selatan: 186
16. Kepulauan Riau: 608
17. Sulawesi Utara: 227
18. Kalimantan Tengah: 194
19. Kalimantan Utara: 146
20. Lampung: 74

21. Sumatera Selatan: 483
22. Kalimantan Barat: 423
23. Sulawesi Tenggara: 93
24. Sulawesi Tengah: 99
25. Bengkulu: 190
26. Papua Barat: 528
27. Maluku Utara: 80
28. Aceh: 47
29. Jambi: 101
30. Papua: 19
31. Nusa Tenggara Barat: 242
32. Maluku: 30
33. Sulawesi Barat: 60
34. Gorontalo: 33

Jumlah Tes Turun, Kasus Corona 25 Juli di RI Tambah 38.679

 Tim detikcom 

Minggu, 25 Jul 2021
Jakarta - 

Pemerintah memperbarui data penanganan kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Hari ini dilaporkan ada penambahan 38.679 kasus baru COVID-19 di Indonesia.

Data penambahan kasus Corona ini disampaikan Kemenkes RI, Minggu (25/7/2021). Data diperbarui setiap hari dengan cut off setiap pukul 12.00 WIB.

Dengan penambahan ini, total kumulatif kasus COVID-19 yang ditemukan di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari ini berjumlah 3.166.505 kasus.

Selain itu, ada 37.640 pasien yang dinyatakan sembuh dari Corona hari ini. Total pasien Corona yang dinyatakan sembuh hingga saat ini berjumlah 2.509.318 orang.

Pemerintah juga menyatakan ada 1.266 pasien Corona yang meninggal dunia hari ini. Jumlah pasien COVID-19 di Indonesia yang meninggal dunia sebanyak 83.279 orang.

Hari ini, ada 275.145 suspek Corona yang dipantau pemerintah. Sedangkan spesimen COVID-19 yang diperiksa pemerintah hari ini berjumlah 173.472.

Angka spesimen yang dites hari mengalami penurunan dibanding kemarin. Berikut ini datanya:

21 Juli 2021: 153.330 spesimen (33.772 kasus)
22 Juli 2021: 294.470 spesimen (49.509 kasus)
23 Juli 2021: 274.246 spesimen (49.071 kasus)
24 Juli 2021: 262.696 spesimen (45.416 kasus)
25 Juli 2021: 173.472 spesimen (38.679 kasus)

Pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-19. Masyarakat diminta berdisiplin memakai masker, rajin mencuci tangan memakai sabun, dan menjaga jarak.

Pemerintah juga meminta warga segera mendatangi tempat vaksinasi Corona untuk mendapat suntikan vaksin Corona. Proses vaksinasi kini bisa dilakukan tanpa syarat KTP sesuai dengan domisili di fasilitas milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terdekat

Cegah COVID-19, Layanan Telemedicine & Poliklinik Drive Thru Diperluas

VIVA – Kementerian Kesehatan RI memperluas jangkauan penggunaan layanan telemedicine di lingkungan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Namun penggunaannya baru menjangkau skala perkotaan.

Sebelumnya layanan telemedicine ini diujicobakan di DKI Jakarta kemudian diperluas sehingga mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Selain Jabodetabek, kini penggunaan layanan telemedicine ini diperluas lagi, antara lain Karawang, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Yogyakarta, Kota Surabaya, Kota Malang, dan Kota Denpasar.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg. Widyawati, MKM mengatakan layanan telemedicine ini gratis dimulai dari proses pengambilan dan pemeriksaan sampel di laboratorium

“Untuk mendapatkan layanan ini, pasien harus melakukan tes PCR/Antigen di laboratorium yang telah terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan,” katanya. 

Jika hasilnya positif dan laboratorium penyedia layanan test COVID-19 melaporkan data hasil pemeriksaan ke database Kementerian Kesehatan (NAR), maka pasien akan menerima pesan Whatsapp dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis.

Namun, apabila tidak mendapatkan WA pemberitahuan, pasien bisa memeriksa NIK secara mandiri di situs https://isoman.kemkes.go.id. Telemedicine juga sudah dilakukan oleh RSIA & RSU Bunda masa pandemi COVID-19 saat diterapkannya PPKM.

Selain itu, inovasi lainnya yang tengah digalakkan di saat pandemi adalah pelayanan kesehatan drive thru. Seperti yang dilakukan oleh RSIA & RSU Bunda untuk menjalani program Poliklinik Drive Thru khusus anak.

Berbeda dengan layanan drive thru lainnya, layanan ini hanya melayani program imunisasi pada bayi dan anak dengan pemeriksaan ringan non penyakit.

Nurhadi Yudiyantho SE AKT, Managing Director BMHS (Bundamedik Healthcare System) mengatakan bahwa poliklinik Drive Thru dihadirkan khusus untuk membantu orangtua yang memiliki bayi atau anak balita yang harus melaksanakan program imunisasi. 

"Adanya Poliklinik Drive Thru khusus anak sangat membantu mengurangi kecemasan para orang tua, terbukti sejak kami luncurkan di awal Juli 2021 hingga saat ini, lebih dari 30 pasien telah memanfaatkan layanan tersebut. Oleh karena itu kami yakin kehadiran Poliklinik Drive Thru khusus anak mampu menjawab kebutuhan dan memberikan rasa aman kepada orang tua khususnya para ibu yang ingin melaksanakan program imunisasi sang buah hati, sehingga kini tak perlu lagi menunda jadwal imunisasi," ungkapnya.

Poliklinik Drive Thru khusus anak di RSU dan RSIA Bunda ini diharapkan mampu menjadi yang terdepan di Indonesia. Selain itu, guna memastikan pelayanan prima dan mengedepankan keselamatan pasien, seluruh RSIA & RSU Bunda telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Hal ini menjadi perhatian serius guna terciptanya Green zone yaitu area dengan resiko penyebaran virus rendah, disetiap unit pelayanannya.