BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 30 Juni 2014

Rustriningsih Loncat ke Prabowo, Ini Kata Jokowi

VIVAnews - Calon Presiden nomor urut 2, Joko Widodo, akhirnya menanggapi kabar yang menyebutkan kader PDIP yang juga mantan wakil gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih, merapat ke kubu lawannya, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Namun tidak banyak kata yang terucap dari bibir Jokowi soal Rustriningsih. Yang pasti, dia tidak mempermasalahkan dukungan Rustri ke pihak Prabowo. "Saya menghormati keputusan dia (Rustriningsih)," kata Jokowi usai debat cawapres di Hotel Bidakara, Minggu malam 29 Juni 2014.

Debat bertema SDM dan Iptek hanya melibatkan cawapres kedua kubu, Jusuf Kalla dan Hatta Rajasa. Namun Jokowi ikut mendampingi Kalla. Begitu pula Prabowo.

Langkah yang ditempuh Rustri lantaran dia kecewa terpental dari pencalonan gubernur Jawa Tengah dari PDI Perjuangan.
Sebelumnya Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang juga Sekretaris Jenderal PDIP, Tjahjo Kumolo mengaku belum mengetahui kabar merapatnya petinggi PDIP Jawa Tengah itu ke pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Belum tahu, belum ada laporan untuk itu, kami cek dulu," kata Tjahjo

Anggota Komisi 1 DPR RI itu meminta kepada para wartawan untuk memastikan kabar tersebut dengan menanyakan langsung kepada Rustriningsih. "Tanya saja langsung orangnya, saya tidak ada komentar," ujarnya.

Dihubungi wartawan secara terpisah, Rustriningsih mengakui banyak isu yang berkembang menyangkut dukungannya di Pemilu Presiden 2014. Kendati begitu, Rustri belum bersedia menjawab terbuka.

"Banyak isu berseliweran. Dikabarkan oleh Pak Tjahjo Kumolo bahwa PDIP akan menggandeng saya untuk kampanye. Kemudian hari ini Pak Hatta juga menyebutkan bahwa tanggal 3 Juli nanti akan ketemu saya," kata Rustriningsih saat dihubungi hari ini.
Sementara itu, para pendukung Rustriningsih sudah mendeklarasikan dukungan mereka kepada Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Dukungan itu diyakini dipicu isu pemecatan suami Rustriningsih, Sonny Nooryatno dari PDIP.

Sujarwadi, salah satu tokoh penggerak pendukung Rustriningsih menyebutkan bahwa pemecatan itu bukan isu lagi tapi fakta.

"Pak Sonny dipecat secara diam-diam berdasarkan SK. Nomor : 393/KPTS/DPP/II/2014, TGL. 27 Februari 2014 ditandatangaani o/Ketum : Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Tjahjo Kumolo. Dalam surat tersebut, pak Sonny dianggap bersalah karena tidak aktif di DPD PDIP Jawa Tengah padahal pak Sonny itu kader biasa, bukan pengurus struktur," papar Sujarwadi.

Dalam surat tersebut, suami Rustriningsih dilarang melakukan kegiatan apapun yang mengatasnamakan PDIP.

Ibas Yakin Prabowo-Hatta Menangi Pemilu

VIVANews - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, atau sering disapa Ibas, mengatakan persaingan dua pasangan calon presiden ini sangat ketat. Meski begitu, ia yakin pasangan Prabowo-Hatta akan menang.

"Saya lihat persaingan ketat, tidak bisa prediksi dengan mudah. Kami harap apa yang kami sampaikan hari ini bisa jadi kenyataan. Prabowo-Hatta menang," katanya di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin 30 Juni 2014.

Partai Demokrat hari ini menginstruksikan semua kader dan simpatisan di DPD, DPC, PAC dan semua organisasi sayap untuk memenangkan Prabowo-Hatta. Ini langkah konkret yang dilakukan di detik-detik akhir jelang pemilihan 9 Juli mendatang.

"Dukungan Demokrat bisa membuahkan hasil memuaskan. Hasil memuaskan memberi kemaslahatan untuk bangsa. Di mana Prabowo-Hatta akan meneruskan apa yang ada dalam program SBY," ungkapnya.

Saat ditanya apakah instruksi resmi ini tidak terlambat, padahal pengurus partai dan banyak kader termasuk organisasi sayap Demokrat daerah sudah terlebih dulu memberikan dukungan, Ibas menjawab, "Pak Prabowo tahu mana yang dukung penuh dan tidak," ujarnya.

Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengatakan pihaknya siap menjadi juru kampanye pasangan Prabowo-Hatta, sebagai konsekuensi logis dukungan yang secara resmi telah diberikan kepada keduanya. "Konsekuensi logis kita siap jadi juru kampanye. Kampanye tinggal lima hari lagi kan lumayan," katanya.

Syarief menjelaskan dengan dukungan ini Demokrat secara logis telah masuk dalam Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta. Atas dasar ini, pihaknya siap bergerak terjun ke daerah-daerah untuk membantu pemenangan Prabowo-Hatta dalam waktu yang semakin mepet. (one)

Pamor Jokowi Jeblok, Siapa Kambing Hitam?

Oleh: R Ferdian Andi R

INILAH.COM, Jakarta - Tingkat keterpilihan calon presiden Joko Widodo terus melorot. Mendekati hari H pelaksanaan Pemilu Presiden 9 Juli mendatang, pamor Joko malah kian redup. Siapa kambing hitamnya?
Jika mundur ke belakang, pengusungan Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan karena tingkat keterpilihannya yang melesat tinggi, melebihi tokoh politik lainnya.
Seperti riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 26-29 Maret 2014 lalu, elektabilitas Jokowi berada di angka 51,8 persen. Angka ini melampaui Prabowo Subianto yang masih berada di angka 22,5 persen.
Namun tiga bulan berselang, pamor Jokowi yang telah berpasangan dengan Jusuf Kalla, secara konsisten justru jeblok. Namun sebaliknya, Prabowo Subianto yang telah berpasangan dengan Hatta Rajasa secara konsisten meningkat.
Setidaknya survei Indo Barometer yang dilakukan pada 16-22 Juni 2014 mengungkapkan elektabilitas Prabowo-Hatta 42,6 persen dan Jokowi-JK 46,0 persen. Margin antar keduanya kian tipis, di kisaran 3,5 persen.
Kondisi ini tidak dapat diterima sepenuhnya oleh Tim Kampanye Nasional Joko-Kalla yang juga politisi PDI Perjuangan Achmad Basarah. Ia mengaku tidak percaya dengan hasil riset sejumlah survei tersebut.
Alasannya, hasil riset tidak berbanding lurus dengan antusiasme masyarakat kepada Jokowi saat kampanye. "Rasanya aneh kalau elektabilitas Jokowi disebut tidak pernah mengalami peningkatan," sesal Basarah dalam siaran pers yang diterima, akhir pekan kemarin.
Lebih lanjut Basarah menuding ada upaya skenario kecurangan Pemilu Presiden mulai rekayasa pembentukan opini dengan memanfaatkan lembaga-lembaga survei. Tujuannya, menurut mantan aktivis GMNI ini, untuk menaikkan elektabilitas Prabowo-Hatta dan menurunkan elektabilitas Jokowi-JK.
Basarah menuding, proses pemilu legislatif 9 April 2014 lalu terdapat praktik kecurangan dalam pelaksanaannya seperti pencoblosan, penghitungan hingga rekapitulasi yang melibatkan oknum penyelenggara pemilu. "Sebagian besar masih bertugas kembali dalam Pemilu Presiden ini," ungkap Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan.
Pernyataan politisi PDI Perjuangan ini tentu patut diperdebatkan. Menuding lembaga riset politik sebagai upaya perekayasaan opini yang berujung pada rekayasa pemilu presiden tentu sebagai upaya kambing hitam atas kondisi terkini terhadap elektabilitas Jokowi-Kalla. Padahal, turunnya elektabilitas kandidat presiden tentu banyak faktor.
Salah satu hal yang paling banyak mendapat kritik ihwal tidak berjalannya mesin politik partai pendukung di koalisi Jokowi-Kalla. Koalisi Jokowi-JK dalam kenyataannya lebih memaksimalkan peran para relawan ketimbang mesin partai politik yang memiliki jaringan hingga struktur bawah.
Berbeda dengan koalisi Prabowo-Hatta, di koalisi ini mesin partai telah hidup. Hal itu pula ditegaskan dalam riset Indo Barometer yang mengungkapkan partai politik pendukung pasangan ini telah berjalan. "Mesin koalisi Prabowo-Hatta mulai bangkit," tegas Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari. [mdr]

Presiden Minta Pantau Stabilitas Harga Bahan Pokok

INILAHCOM,Jakarta - Menjelang dua minggu sebelum pelaksanaan pilpres pada 9 April mendatang, kedua kubu terus menggenjot penguatan dukungan.

Hasil survei terbaru Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), pemilih militan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa lebih tinggi dibanding Joko Widodo-Jusuf Kalla. Survei tersebut dilakukan pada 23 2014 sampai 27 Juni 2014.

Menurut Direktut Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid, pemilih militan adalah pemilih yang loyal terhadap capres pilihannya dan tidak mengubah keputusannya.

"Hasil survei di 33 provinsi, pasangan Prabowo–Hatta mendapatkan pemilih militan sebesar 89,46,” kata dia, Minggu (29/6). Sedangkan yang masih bisa berubah sekitar 10,54 persen.

Sedang pemilih militan Jokowi-JK sebesar 89,41 persen. Sisanya sebanyak 10,59 persen menyatakan masih ada kemungkinan untuk mengubah pilihan capres jagoannya.

"Meski selisih pemilih militan tipis, Prabowo-Hatta lebih unggul dari Jokowi-JK,” kata Husin

Untuk elektabilitas, Puskaptis mendapati keterpilihan Prabowo–Hatta sebesar 43,68 persen, sementara Jokowi-JK sebesar 40,83 persen.

Pemilih yang belum menentukan tapi akan berpartisipasi dalam pilpres (swing voters) mengalami kenaikan menjadi 15,49 persen. Hasil ini membuat pasangan Prabowo-Hatta tetap unggul sekitar 2,84%.

"Data ini menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Hatta melaju signifikan secara konsekuen pada fase tren positif atau naik. Kondisi sebaliknya, Jokowi-JK di zona tren negatif,” kata Husin.


"Bahkan, elektabilitas Jokowi-JK terjun bebas," katanya. Pada survei Puskaptis 16-21 Juni, keterpilihan Jokowi masih di angka 43,21 persen.

Husin menegaskan, Prabowo-Hatta mengunci keunggulan di wilayah titik tumpu pemenangan pilpres, yaitu wilayah-wilayah berpenduduk dan jumlah pemilih banyak. Penduduk di Jawa mencapai 59 persen dari total populasi nasional dan Sumatera sekitar 21 persen.

"Indonesia tengah dan barat tetap terkunci untuk Prabowo. Empat wilayahnya ada di Pulau Jawa, Sumatera, Bali- Nusa Tenggara dan Kalimantan," paparnya. Sementara Jokowi-JK hanya unggul di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua.

Survei Puskaptis ini menyasar responsden WNI di 33 Provinsi, 115 Kab/Kota yang punya hak pilih pada 9 Juli 2014 yang diambil secara proporsional pada tingkat provinsi.

Penentuan responden dilakukan secara random sistematis dengan sampel 2.400 responden, dengan sampling error + 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.Penarikan sampel dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara. [rok]

Pemilih Militan Prabowo-Hatta Lebih Tinggi

INILAHCOM,Jakarta - Menjelang dua minggu sebelum pelaksanaan pilpres pada 9 April mendatang, kedua kubu terus menggenjot penguatan dukungan.

Hasil survei terbaru Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), pemilih militan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa lebih tinggi dibanding Joko Widodo-Jusuf Kalla. Survei tersebut dilakukan pada 23 2014 sampai 27 Juni 2014.

Menurut Direktut Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid, pemilih militan adalah pemilih yang loyal terhadap capres pilihannya dan tidak mengubah keputusannya.

"Hasil survei di 33 provinsi, pasangan Prabowo–Hatta mendapatkan pemilih militan sebesar 89,46,” kata dia, Minggu (29/6). Sedangkan yang masih bisa berubah sekitar 10,54 persen.

Sedang pemilih militan Jokowi-JK sebesar 89,41 persen. Sisanya sebanyak 10,59 persen menyatakan masih ada kemungkinan untuk mengubah pilihan capres jagoannya.

"Meski selisih pemilih militan tipis, Prabowo-Hatta lebih unggul dari Jokowi-JK,” kata Husin

Untuk elektabilitas, Puskaptis mendapati keterpilihan Prabowo–Hatta sebesar 43,68 persen, sementara Jokowi-JK sebesar 40,83 persen.

Pemilih yang belum menentukan tapi akan berpartisipasi dalam pilpres (swing voters) mengalami kenaikan menjadi 15,49 persen. Hasil ini membuat pasangan Prabowo-Hatta tetap unggul sekitar 2,84%.

"Data ini menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Hatta melaju signifikan secara konsekuen pada fase tren positif atau naik. Kondisi sebaliknya, Jokowi-JK di zona tren negatif,” kata Husin.


"Bahkan, elektabilitas Jokowi-JK terjun bebas," katanya. Pada survei Puskaptis 16-21 Juni, keterpilihan Jokowi masih di angka 43,21 persen.

Husin menegaskan, Prabowo-Hatta mengunci keunggulan di wilayah titik tumpu pemenangan pilpres, yaitu wilayah-wilayah berpenduduk dan jumlah pemilih banyak. Penduduk di Jawa mencapai 59 persen dari total populasi nasional dan Sumatera sekitar 21 persen.

"Indonesia tengah dan barat tetap terkunci untuk Prabowo. Empat wilayahnya ada di Pulau Jawa, Sumatera, Bali- Nusa Tenggara dan Kalimantan," paparnya. Sementara Jokowi-JK hanya unggul di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua.

Survei Puskaptis ini menyasar responsden WNI di 33 Provinsi, 115 Kab/Kota yang punya hak pilih pada 9 Juli 2014 yang diambil secara proporsional pada tingkat provinsi.

Penentuan responden dilakukan secara random sistematis dengan sampel 2.400 responden, dengan sampling error + 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.Penarikan sampel dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara. [rok]

Rhoma Irama hibur warga kampanye Probowo-Hatta

Pewarta: Susilawati

Palembang (ANTARA News) - Raja dangdut Rhoma Irama bersama Soneta Group menghibur warga dengan lagu-lagu andalan mereka pada kampanye akbar pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang digelar di Plaza Benteng Kuto Besak Palembang.

Kedatangan raja dangdut tersebut pada kampanye akbar pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa disambut antusias massa yang hadir di Palembang, Senin.

Kampanye akbar itu dihadiri Cawapres Hatta Rajasa yang mengajak warga untuk memilih pasangan nomor urut satu pada Pemilu Presiden 9 Juli nanti.

Rhoma Irama bersama Soneta Group membawakan sejumlah lagu andalanya antara lain "Adu Domba" dan "Lailahaillallah".

Lantunan merdu suara raja dangdut itu disambut ribuan simpatisan Hatta Rajasa yang juga para fans Rhoma untuk bergoyang bersama pada kampanye akbar tersebut meskipun dalam suasana bulan puasa.

Rhoma pada kesempatan itu menyerukan agar massa yang hadir pada kampanye tersebut untuk memberikan suara kepada pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa nomor urut satu pada Pemilu Presiden 9 Juli nanti.

"Kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Kita dukung penuh calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa," ujar Rhoma yang menggenakan seragam baju putih bersama soneta groupnya itu.

Selain Rhoma Irama, pada kampanye Hatta Rajasa di Palembang itu juga hadir Tantowi Yahya yang juga merupakan warga Palembang.

Tantowi pada kesempatan itu juga mengajak warga Palembang untuk memilih capres-cawapres nomor urut satu pada Pilpres nanti.

Kemudian hadir juga artis ibu kota lainnya, Hengky Kurniawan pada kampanye akbar yang hanya dihadiri Hatta Rajasa yang kampanye di daerah asalnya tersebut.

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Demokrat Sumenep makin mantap dukung Prabowo-Hatta

Pewarta: Abd Aziz

Sumenep (ANTARA News) - Pengurus Partai Demokrat Sumenep, Jawa Timur, makin mantap mendukung calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014.

"Secara internal, kami di DPC Partai Demokrat Sumenep sudah memutuskan secara resmi untuk mendukung Prabowo-Hatta pada Sabtu (28/6). Alhamdulillah, keputusan kami itu ternyata segaris dengan DPP. Kalau seperti ini, tidak ada keraguan lagi," ujar Sekretaris DPC Partai Demokrat Sumenep, Ach Zahrir ridlo di Sumenep, Senin.

Pada Senin ini, Partai Demokrat secara resmi menyatakan mendukung Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014 sebagaimana disampaikan Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan saat jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta.

Pada Sabtu pekan lalu, Pelaksana Tugas Ketua DPC Partai Demokrat Sumenep Ach Iskandar bersama sejumlah pengurus dan calon legislatif (caleg) terpilih Partai Demokrat mendatangi Posko Pemenangan Prabowo-Hatta di Sumenep di Kecamatan Kota sebagai wujud sekaligus deklarasi dukungan kepada Prabowo-Hatta.

"Sejak Sabtu pekan lalu, kami sudah melakukan instruksi kepartaian kepada pengurus, kader, dan caleg terpilih, untuk melakukan langkah konkrit memenangkan Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014. Saat itu, kami dalam posisi mengambil sikap secara mandiri, karena DPP Partai Demokrat memberikan kebebasan kepada kadernya," kata Zahrir, menerangkan.

Ia juga menjelaskan, sejak Sabtu pekan lalu, sejumlah rencana dan langkah teknis telah dilakukan pengurus Partai Demokrat Sumenep sebagai wujud dukungannya kepada Prabowo-Hatta.

"Kami langsung berkoordinasi dengan Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Sumenep untuk mendesain alat peraga kampanye yang tentunya dilengkapi dengan lambang Partai Demokrat," ujarnya.

Selain itu, pengurus DPC Partai Demokrat Sumenep menginstruksikan tujuh caleg terpilih DPRD Sumenep periode 2014-2019 untuk membuat alat peraga kampanye bagi Prabowo-Hatta.

"Pada Senin ini ternyata DPP Partai Demokrat memutuskan untuk mendukung Prabowo-Hatta. Keputusan ini tentunya semakin membuat kami PD (percaya diri) dan tidak ragu-ragu untuk memaksimalkan segenap kekuatan kami untuk memenangkan Prabowo-Hatta di Sumenep," kata Zahrir, menegaskan.

Pilpres 2014 akan digelar pada 9 Juli diikuti oleh dua pasangan calon, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di nomor urut 1 (satu) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla di nomor urut 2 (dua).

Hasil Survei IRC Ditanggapi Datar Tim Jokowi-JK

Resty Armenia - detikNews

Jakarta - Mantan Politisi Golkar Poempida Hidayatulloh, sekaligus anggota tim sukses Jokowi-JK, menanggapi secara datar hasil survei Indonesia Research Centre (IRC) terhadap elektabilitas kedua capres yang menunjukkan Prabowo Subianto unggul tipis dari Joko Widodo.

Dalam rilis hasil survei ‘Debat Capres: Mampukah Membalikkan Elektabilitas?’ yang diterbitkan IRC, elektabilitas capres Prabowo mengantongi 47,5 persen mengungguli Jokowi yang mengantongi 43 persen. Sedangkan swing voters terdapat 9,5 persen.

Menurut Poempida, hasil survei IRC ini merupakan bagian dari berbagai macam survei. “Isinya sebenarnya sih biasa saja,” jawabnya datar.

Pria kelahiran Sukabumi ini menyebutkan bahwa timnya akan menganalisa hasil survei pada bagian metodologi, tipe pertanyaan yang dimunculkan, dan basis-basis mengapa terjadi pergeseran-pergeseran referensi pemilih. “Berbeda metodologi akan berbeda hasil survei, konten pertanyaan juga bisa membuat jawaban berbeda,” kata Peompida.

Politikus berusia 42 tahun ini juga mengaku bahwa ia dan timnya tidak hanya berpegangan pada satu atau dua survei saja dalam mendesain strategi pemenangan. “Bahkan kita ada data dari semua 10 surveyor yang ada, yang satu memang surveyor yang memang mungkin memenangkan yang lain, tapi kebanyakan memenangkan kita,” tutur Poempida.

Menyoal survei internal yang dilakukan kubu Jokowi-JK, Poempida membenarkan jika perbedaan elektabilitas keduanya semakin tipis. “Perbedaan memang semakin tipis, hampir mirip, tapi posisinya terbalik. Dan swing voters semakin tipis,” katanya.

Poempida mengaku mesin partai sudah mulai bergerak untuk melakukan konsolidasi pada minggu krusial ini. Ia yakin pada akhirnya masyarakat yang cerdas dan kritis akan memilih presiden yang mudah dikritik.

Survei dilakukan pada 14-20 Juni 2014 di 33 provinsi Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden yang memiliki hak pilih dalam pilpres 2014. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik acak bertingkat (multistage random sampling).

BEM UIN Jakarta dukung Prabowo-Hatta

INILAHCOM, Jakarta - Tim kampanye nasional calon presiden (capres) Prabowo Subianto terus menggalang dukungan dari kelompok muda. Salah satunya para mahasiswa dari masing-masing kampus.

Hari ini Badan Eksekutif (BEM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menyatakan dukungannya kepada pasangan capres nomor urut 1 tersebut.

Perwakilan BEM FISIP UIN Jakarta Hilman Farid menyampaikan alasan mendukung Prabowo-Hatta, karena pasangan capres tersebut dinilai punya komitmen untuk memajukan dunia pendidikan.

"Kami melihat euforia dukungan besar Prabowo-Hatta, sehingga kami yakin dan ikut mendukung," ujar Hilman di Aula Kopertis UIN Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (30/6/2014).

Pada kesempatan itu, Hilman mengatakan gerakan dukungan ini tidak berhenti pada acara seremonial deklarasi. Pihaknya akan menyosialisasikan dukungan ini kepada para pemilih muda dan masyarakat luas.

"Kami melihat juga mahasiswa-mahasiswa dari kampus lain memberi dukungan kepada Prabowo-Hatta," ujarnya.

Dia menambahkan, isu HAM dan penculikan aktivis 1997-1998 yang selama ini dituduhkan kepada mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu juga tidak terbukti. "Prabowo tidak terlibat pelanggaran HAM terutama aktivsi 1998," ucapnya.

Sebelumnya deklarasi serupa juga dilakukan di Universitas Jayabaya, Jakarta. Rencananya deklarasi serupa akan dilakukan di Universitas Moestopo Beragama pada siang ini. [rok]

Tim Prabowo-Hatta Bali Buka Puasa Bersama PKL

Oleh: Dewa Putu Sumerta

INILAHCOM, Denpasar - Dalam rangka menyambut Ramadan, Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Bali menggelar buka puasa bersama pedagang kaki lima (PKL) di kota Denpasar.

Acara digelar di Sekretariat Pemenangan Prabowo-Hatta itu melibatkan Paguyuban Warga Tegal yang rata-rata bekerja sebagai PKL, juga Fahmi Tamami dan Majelis Ta'lim di lingkungan Denpasar.

"Kegiatan ini bagian dari upaya nyata Prabowo-Hatta dalam menyambut Ramadan. Kegiatan ini melibatkan PKL, karena memang Prabowo-Hatta sangat peduli dengan PKL. Ini bukti kepedulian Prabowo-Hatta," ujar Ketua Panitia Buka Bersama, Kusnandar di Denpasar, Minggu (29/6/2014).

Aktivis Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) berjanji kegiatan ini rutin digelar tiap tahunnya. Keterlibatan warga Kota Denpasar dalam buka puasa bersama ini sebagai bukti Prabowo-Hatta dekat dan dikehendaki rakyat.

"Ini sudah kali ketujuh yang kami gelar tiap tahunnya. Inti puasa itu kan saling berbagi dan memberi. Ini bagian dari ikhtiar kami. Dan, mereka datang dengan sukarela," jelas Kusnandar.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Fauzi Hasan menyatakan acara kali ini juga disiapkan stan martabak gratis yang dihadiri ratusan PKL dan ibu-ibu majelis ta'lim. Dalam acara ini juga diisi dengan kultum yang disampaikan Ketua MUI Bali Taufiq as'adi.

Dalam tausiyahnya ini diharapkan semakin memantapkan keteguhan hati untuk mendukung Prabowo-Hatta.

"Sejak 1966 umat Islam adalah pokok gerakan pemberantas PKI. Hingga kini kita berkomitmen, dan menolak TAP MPR tentang pelarangan ormas terlarang dicabut," tandasnya.[ris

Ini Kata Jokowi Soal Dukungan Rustriningsih ke Prabowo-Hatta

Ray Jordan - detikNews
 
Jakarta - Eks Wagub Jawa Tengah yang merupakan kader PDIP, Rustriningsih, berpaling dari keputusan partainya dan mendukung Prabowo-Hatta. Jokowi angkat bicara soal keputusan Rustri.

"Ya ndak apa-apa, kita hormati. Kita hargai pilihan politik seperti itu," kata Jokowi di Masjid Raya Pondok Indah, Senin (30/6/2014).

Jokowi menghormati pilihan Rustri. Eks Wali Kota Solo ini juga tak khawatir pilihan politik Rustri akan membuat sebagian masyarakat Jawa Tengah berpaling dari dirinya.

"Tergantung rakyat," ujarnya.

Sanksi tegas sudah menanti Rustri atas pilihan politiknya. PDIP akan segera memecat Rustri.
 

Hatta Dinilai Lebih Kuasai Materi Dibanding JK

Yohannie Linggasari - detikNews
 
 Jakarta - Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, George Toisutta, menilai penampilan Hatta dalam debat calon wakil presiden (cawapres), Ahad (29/6), lebih menguasai materi dibandingkan Jusuf Kalla. Bekas Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini berpendapat Hatta jauh lebih mengerti permasalahan yang dibahas tadi malam.

"Hatta lebih mengerti alur kerjanya. Untuk penguasaan materi, dia lebih realistis," kata George saat ditemui di Rumah Polonia, Senin (30/6). George menambahkan, "Kalau JK kan sudah 5 tahun meninggalkan pemerintahan."

Debat cawapres berlangsung kemarin malam dengan tema "Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi". Debat ini merupakan debat keempat yang dihelat oleh Komisi Pemilihan Umum.

Debat ini digelar di Hotel Bidakara dan dimoderatori oleh Guru Besar Universitas Gadjah Mada Dwikorita Karnawati dan disiarkan MNC Grup. Debat berlangsung dari pukul 20.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 22.00 WIB.

Pendukung kedua capres makin tidak teratur

Fransiska Ninditya

 Jakarta (ANTARA News) - Ratusan pendukung kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden semakin tidak teratur dan tidak terkendali saat berada di dalam ruang pelaksanaan debat ke empat yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu malam.

Detik-detik menjelang debat, yang disiarkan langsung oleh beberapa stasiun televisi swasta, para simpatisan dan pendukung masing-masing pasangan calon terus meneriakkan yel-yel.

Bahkan perang dukungan berlangsung masih berlangsung hingga Ketua KPU Husni Kamil Manik selesai memberikan sambutan.

Moderator debat Dwikorita Karnawati sempat terganggu di awal acara karena teriakan-teriakan pendukung kedua pasangan calon sangat riuh dan mengganggu.

KPI memundurkan waktu pelaksanaan debat calon wakil presiden, Minggu (29/6), yang biasanya pukul 20.00 menjadi pukul 20.30 WIB, setelah ibadah Shalat Tarawih, kata Komisioner Sigit Pamungkas.

"Kalau kami menggunakan jadwal debat seperti biasanya, pasti akan banyak masyarakat yang tidak bisa mengikuti sehingga tujuan digelarnya debat jadi tidak tercapai. Maka KPU menggeser jadwal pelaksanaannya menjadi pukul 20.30 WIB," kata Sigit, di Jakarta.

Perubahan, jadwal debat cawapres tersebut telah mendapatkan persetujuan dari masing-masing perwakilan tim kampanye nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Debat antar-cawapres merupakan pelaksanaan debat ke empat dari rangkaian tahapan debat sebagai bagian dari kampanye Pilpres.

Hatta sebut Rustriningsih sebagai energi baru

Fransiska Ninditya

 Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa di Jakarta, Minggu (29/6) malam, menyebut mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih sebagai bentuk energi baru jika bergabung dalam tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Kami menghargai dan memberikan penghargaan paling tinggi, apalagi tokoh sekelas Rustriningsih itu. Kami semacam mendapatkan energi baru," kata Hatta usai debat cawapres di Hotel Bidakara.

Namun, lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya hingga saat ini enggan mengonfirmasi kepada Rustriningsih sehingga tidak mau berpendapat panjang.

Terkait wacana pemberian dukungan dari Rustriningisih kepada Prabowo-Hatta, Hatta mengatakan pihaknya mensyukuri.

"Kita tunggu saja. Kami, Prabowo dan Hatta, mensyukuri setiap adanya dukungan," jelasnya.

Calon presiden-cawapres nomor urut 1, Prabowo-Hatta, akan bersaing dengan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014.

Titiek Soeharto Anggap Hatta Tampil Luar Biasa

JAKARTA - Mantan istri Prabowo Subianto, Titiek Soeharto ikut memberikan penilaiannya pada penampilan Hatta Rajasa, yang baru saja tampil dalam debat calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua, Jusuf Kalla (JK). Menurut Titiek, pendamping mantan suaminya di pemilu presiden itu tampil luar biasa.
"Pak Hatta (penampilannya-red) excellent, luar biasa," puji Titiek di Bidakara, Jakarta, Minggu (29/6) malam.
Sementara untuk penampilan JK, putri mendiang Presiden Soeharto itu enggan mengomentarinya. Titiek memilih menyerahkan ke masyarakat untuk menilainya.
"Nggak tahu lah ya, kalian yang menilai (penampilan JK saat debat)," terang dia.
Titiek lantas kembali memuji Hatta yang menurutnya sudah tepat mendampingi Prabowo untuk memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan. Sebab, kata Titiek, Indonesia butuh figur seperti Hatta.
"Cawapres (Hatta) kita luar biasa. Untuk cawapres, kita butuh yang seperti beliau (Hatta)," katanya. (chi/jpnn)

Membelot, Bupati Sutedjo Diminta Keluar dari PDIP

TEMPO.CO, Semarang - Politikus PDIP yang juga Ketua Tim Relawan Jokowi- JK Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo, keluar dari PDIP jika yang bersangkutan mendukung calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto- Hatta Rajasa.
Ganjar menyatakan selama ini Tejo dikenal sebagai kader PDIP dan aktif rapat-rapat di partai berlambang banteng moncong putih itu. Tapi, belakangan Tejo diketahui justru kampanye untuk Prabowo-Hatta. »Kalau memang tidak cocok dengan PDI Perjuangan silahkan keluar. Berikan keterangan secara transparan,” kata Ganjar, Minggu (29/7).
Gubernur Jawa Tengah ini mengaku terkejut atas sikap Tejo yang mendukung Prabowo-Hatta. Dia mengaku belum tahu alasan Tejo membelot ke kubu capres lain dan tidak mendukung capres yang diusung PDIP, Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menurut Ganjar, ihwal pilihan politik merupakan sesuatu yang biasa. Tapi, pilihan politik itu harus dideklarasikan secara terbuka agar publik tahu sikap pemimpinnya. "Bagusnya dia declare, terimakasih pada PDI P, tapi hari ini saya mendukung ini. Terbuka kan enak," katanya.
Pada 2011 lalu, Sutedjo Slamet Utomo berpasangan dengan Hadi Supeno, menang dalam pilkada Banjarnegara. Pasangan ini diusung gabungan partai, yakni Golkar, PDI Perjuangan, PPP, PKS, Gerindra, PKNU, Hanura, PBR dan PPRN. ROFIUDDIN

Minggu, 29 Juni 2014

Pastika: Prabowo Punya Pengetahuan Luas Karena Kutu Buku

 Jpnn
JAKARTA - Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika memiliki cerita sendiri. Pastika yang juga teman seangkatan Prabowo ini mengatakan, temanya yang sat ini menjadi Capres tersebut adalah sosok yang kutu buku.
Hal ini disaksikan langsung oleh Pastika saat menunggu pesawat sepulang pendidikan di Australia, saat pendidikan dulu.
Pastika dan rekan-rekannya memilih tidur sementara Prabowo asyik membaca buku."Prabowo ini kutu buku, berbagai macam buku dia baca. pengetahuannya sangat luas, bahkan dia selalu memberi buku kepada anak buahnya," kata Pastika saat memberikan sambutan di Lapangan Lumintang, Denpasar, Bali, Sabtu (28/6).
Pastika meyakini sosok Prabowo adalah sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depan. Karena Prabowo adalah sosok pemimpin yang benar-benar mencintai Indonesia, punya kapasitas, ketegasan, wibawa serta matang dalam mengambil keputusan.
Lain Pastika lain pula cerita Mayjen  TNI (Purn) Tono Suratman, mantan Asisten Operasi Panglima TNI.
Tono adalah teman seangkatan dengan Prabowo di Akademi Militer. “Selain itu, saya anak buahnya di Kopassus ketika bertugas di daerah operasi seperti Timor Timur (Timor Leste) dan Irian Jaya (Papua),” kata Tono, Sabtu (28/6)

Dia menceritakan Prabowo merupakan komandan kompi, sedang dirinya adalah komandan peleton saat bertugas di Timor Timur tahun 1978.

Dia mengatakan saat itu, dia mengalami kepemimpinan Prabowo yang langsung turun ke bawah. “Face to face leadership. Setiap ada kontak senjata, dia selalu bersama kami,” kata Tono.

Satuan tugas Rajawali pernah dibentuknya sebagai tim kecil yang efektif untuk melumpuhkan musuh. Tim itu berhasil ketika di Timor dan membantu operasi pembebasan para sandera pada peristiwa penculikan di Mapenduma, Papua.

Saat berhasil menangkap tokoh Fretilin, Nicolau Lobato tahun 1978, selain mendapat kenaikan pangkat istimewa, Prabowo juga berhak atas penghargaan Bintang Sakti. Namun dia meminta Bintang Sakti itu diberikan ke beberapa anak buahnya.

“Begitu sayang pada anak buah pada tahun 1995 dia membuat program sekolah ke luar negeri bagi 150 perwira muda yang pintar,” kata Tono.  Mereka dikirim ke beberapa universitas terkenal di Australia, Amerika Serikat dan Inggris.

Tono menceritakan dalam berbagai kesempatan,Prabowo mengajarkan bagaimana seorang pemimpin selain bisa bersikap adil tapi juga harus bisa menyejahterakan.

“Dia tak pernah menjelekkan orang lain dan atasannya. Dia teladan dan contoh bagi kami,” kata Tono. (jpnn)

Debat Cawapres, JK-Hatta Diprediksi Seimbang

 Jpnn
JAKARTA - Malam ini,  debat putaran keempat akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Debat yang dikhususkan untuk mempertemukan antarcalon wakil presiden (cawapres) yakni Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla akan memasuki tema Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Iptek.
Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi, momen debat yang digelar pukul 21.00 sehabis tarawih ini akan berlangsung seru dan panas dan tak kalah dari debat-debat sebelumnya yang khusus mempertemukan calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Hal itu mengingat kedua cawapres ini  adalah sosok lama di birokrasi dan berlatar belakang pengusaha. "Sulit memperkirakan siapa yang akan unggul mutlak mengingat Hatta maupun JK sama-sama kampiun di bidangnya masing-masing. Hatta memiliki kekuatan penyampaian yang terstruktur sehingga paparannya sangat runut dan teknis. Sebaliknya JK yang khatam di dunia usaha, menjelaskan dengan gamblang dan lugas karena backgroundnya yang mumpuni," ujar Ari Junaedi kepada Indopos (JPNN Group), Minggu (29/6).
Ia menerangkan tipikal JK yang to the point serta tanpa tedeng aling-aling bisa membuka perdebatan dengan sengit. JK pasti akan menyerang soal domain kekuasaan Hatta selama menjabat sebagai menko ekuin di era SBY.
"JK pasti punya kartu trufnya Hatta. Sebaliknya Hatta akan memaparkan keberhasilannya dalam mempertahankan tingkat kemajuan ekonomi selama rezim SBY, terutama di paruh kedua masa jabatan SBY. Jadi kalau diibaratkan pertandingan sepakbola Piala Dunia di Brasil, debat antara Hatta dengan JK pasti akan penuh dengan "jual-beli" serangan," ungkap Ari Junaedi.
Ari Junaedi yang juga dosen di Program Pascasarjana Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini, Wakil Rektor Universitas Gajah Mada yang rencananya akan menjadi moderator debat, harus bisa mendinginkan suasana debat seperti halnya ketika Prof Hikmahanto Juwana dari UI yang sukses memoderatori debat ketiga.
"Kalau diminta memprediksi hasil debat, saya perkirakan JK akan unggul tipis dari Hatta mengingat JK sangat kapabel dan sarat pengalaman daripada Hatta," tandas Ari Junaedi.(dil)

Prabowo tanggapi survei kenaikan elektabilitasnya

Ade Irma Junida

Surabaya (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto menanggapi positif hasil survei yang menggambarkan kenaikan elektabilitasnya menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014.

"Kita tetap akan kerja keras (masuk) ke rakyat, saya kira dukungan rakyat semakin keras ke kita," kata Prabowo sebelum bertolak ke Jakarta di Bandara Juanda, Surabaya, Selasa.

Menurut mantan Danjen Kopassus itu, dalam kunjungannya ke Jawa Timur Selasa (24/6) ini, ia merasakan aliran dukungan yang sangat kuat untuk kubunya.

"Mojokerto, Sumenep, Bangkalan, dukungan rakyat sangat terasa sekali," ujarnya.

Meski mengakui elektabilitasnya terus menyusul pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, Prabowo menegaskan pihaknya akan terus bekerja keras agar bisa memenangi Pilpres 2014.

"Saya kira kita tetap kerja keras, tanda-tandanya kita sudah nyalip, tapi kita tetap akan kerja keras," katanya.

Hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta terus naik, bahkan menyalip elektabilitas pasangan Jokowi-JK.

Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) mencatat elektabilitas Jokowi 42,79 persen dan Prabowo 44,69 persen.

Indo Barometer mencatat selisih elektabilitas Jokowi-JK mencapai 49,9 persen sedangkan Prabowo-Hatta mencapai 36,5 persen, keduanya terpaut 13,5 persen.

Sementara itu, Political Communication Institute (PolcoMM Institute) menyatakan elektabilitas pasangan Jokowi-JK sebesar 46,4 persen, unggul tipis 3,1 persen dari tingkat elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta sebesar 43,3 persen.

Pemilu Presiden pada 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.  (A062/H009)

Warga semakin yakin pada capresnya setelah debat

Sella Panduarsa Gareta

Jakarta (ANTARA News) - Sebagian warga mengaku semakin yakin untuk memilih calon presiden pilihannya usai menyaksikan debat capres dengan tema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional Minggu malam tadi.

"Saya semakin mantap memilih capres nomor urut dua, karena jawabannya di debat tadi sangat sistematis dan memahami apa yang mau dilakukan," ujar Shinta Melani, mahasiswa D4 jurusan Kebidanan, saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

Shinta mengaku setuju dengan jawaban Jokowi tentang pengelolaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang harus lebih dahulu dibina dengan maksimal sebelum dikirim ke luar negeri.

Shinta juga menyebut Jokowi tegas mengambil keputusan dan mengambil risiko sehingga membuat Shinta terkesan.

Sementara itu, seorang PNS yang bertugas di Jakarta, Siti Fatimah (35), mengatakan semakin mantap memilih capres nomor urut satu, Prabowo Subianto, usai menonton debat malam ini.

Ia menilai Prabowo terlihat lebih menguasai bidang ketahanan nasional dan hubungan internasional dalam debat yang dimoderatori Hikmahanto Juwana tersebut.

Fatimah menyatakan sependapat dengan Prabowo yang mengatakan akan memperkuat kekuatan nasional terlebih dahulu, baru kemudian membangun kekuatan diplomasi dalam politik internasional.

"Sebagai lulusan mahasiswa Hubungan Internasional, saya setuju dengan yang disampaikan Prabowo. Dan saya semakin yakin untuk memilihnya," kata Fatimah.

Seorang mahasiswa universitas swasta di Jakarta, Erwin Tri Prasetyo (22), memandang debat capres yang ketiga ini memperlihatkan kedua capres memiliki visi misi yang semakin terkonsep.

"Dari penyampaian kebijakan-kebijakannya, menurut saya Jokowi lebih mempunyai konsep yang matang, tapi dari segi retrorika prabowo lebih unggul dibandingkan Jokowi," kata Erwin.

Meskipun enggan menyampaikan siapa yang akan dipilihnya, Erwin mengaku mulai menetapkan hati untuk memilih salah seorang capres usai debat ketiga malam ini.

Senada dengan Erwin, seorang pegawai swasta di Jakarta, Anung Prabowo (29), mengaku mulai memiliki pilihan capresnya usai menonton debat, setelah sebelumnya sempat menjadi "swing voter" atau pemilih yang belum menentukan pilihan.

"Awalnya bingung untuk memilih siapa capres yang lebih bagus, tapi saya sekarang menjadi lebih yakin untuk memilih sesuai dengan harapan dan yakin dia mampu menguasai problem nasional karena dari paparan yang disampaikan di debat capres," kata Anung.

Anung berharap, para "swing voter" lain segera menentukan pilihannya dengan melihat rekam jejak dan adu pendapat kedua capres yang disampaikan melalui debat.

"Harapannya dengan adanya debat capres, para swing voter jadi punya keyakinan untuk menentukan pilihan capres terbaiknya," kata Anung.


Indo Barometer: Prabowo bisa menangi pilpres 2014

Rangga Pandu Asmara Jingga

Jakarta (ANTARA News) - Lembaga survei Indo Barometer mengatakan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bisa memenangi Pilpres 2014 dengan catatan tren kenaikan elektabilitasnya terus berlanjut.

"Prabowo-Hatta bisa menang jika tren kenaikan suara mereka berlanjut, dan di sisi lain penurunan suara Joko Widodo-Jusuf Kalla juga terus berlanjut," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 16-22 Juni 2014 dan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia, diketahui bahwa elektabilitas Jokowi-JK 46 persen, masih unggul dibanding Prabowo-Hatta yang 42,6 persen. Sedangkan pemilih masih belum menentukan pilihannya atau merahasiakan pilihannya sebanyak 11,3 persen.

Namun secara umum perolehan suara Jokowi-JK itu dinilai menurun dibandingkan rangkaian survei-survei sebelumnya, sedangkan perolehan suara Prabowo-Hatta terus meningkat.

Qodari menyatakan jika kenaikan elektabilitas Prabowo-Hatta berlanjut, maka pasangan itu bisa unggul cukup telak dari Jokowi-JK dengan perolehan suara 53 persen banding 47 persen pada Pilpres 9 Juli 2014.

Sebaliknya, kata Qodari, peluang pasangan Jokowi-JK untuk menang juga terbuka, jika pasangan itu bisa mempertahankan keunggulan elektabilitasnya dan 11,3 persen suara pemilih yang belum memutuskan pilihan terbagi secara proporsional kepada kedua kubu.

"Kalau Jokowi-JK dapat mempertahankan keunggulan suara, dan suara pemilih belum memutuskan pilihannya terbagi proporsional, maka Jokowi-JK bisa unggul dengan perolehan suara 52 persen banding 48 persen," ujar dia.

Pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden pada 9 Juli 2014 mendatang akan diikuti oleh dua pasangan capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Bukan Hoax, Kader PDIP Deklarasi Dukung Prabowo

Oleh: Agus Rahmat

 INILAHCOM, Jakarta - Kali ini bukan hoax kalau kader PDIP mendukung Prabowo-Hatta di Pilpres 2014. Deklarasi dilakukan di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Jumat (27/6/2014).

Dalam deklarasi mendukung Prabowo-Hatta, spanduk-spanduk termasuk backround panggung, dibuat sendiri oleh kader PDIP ini. Meraka menamakan dirinya Presidium Nasional Banteng Anti Jokowi (PN- BAJAK) dan ketuanya Ricki Rompas.

Dalam spanduk tertulis "Kawal TPS, Menangkan Prabowo Hatta". di sisi kiri spanduk, ada logo PDIP.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Ramadhan Pohan, yang turut hadir dalam deklarasi itu, membenarkannya.

Ramadhan menjelaskan, kehadiran mereka untuk deklarasi mendukung Prabowo-Hatta, inisiatif sendiri. Termasuk spanduk-spanduk yang dibuat.

keinginan mendukung pasangan nomor satu ini, lanjut Ramadhan, karena kader PDIP ini kecewa dengan pencapresan Jokowi. Ramadhan mengatakan, puluhan kader ini berasal dari Jakarta.

Bahkan, lanjut Ramadhan, mereka membuat yel-yel sendiri mendukung Prabowo-Hatta.

"Mereka yel-yel gini. Apa partai kita?! Dijawab PDIP. Siapa presiden kita?! Prabowo!," kata Ramadhan kepada INILAHCOM.

Sebelumnya, aksi mendukung Prabowo-Hatta oleh kader PDIP, juga pernah dilakukan di Jawa Barat. [gus]

Sosok Tegas Melekat ke Prabowo, Jokowi Gubernur

Oleh: indra hendriana

INILAHCOM, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto diingat masyarakat lantaran sosok ketegasannya yang melekat dengan latar belakang dari militer.

Demikian hasil survei yang dilakukan Indo Barometer 16-22 Juni 2014. Survei tersebut dilakukan pada 33 provinsi di Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang.

"Asosiasi pemilih terhadap Prabowo adalah tegas (sebanyak) 27%, dari militer 25,1% dan calon presiden 12,4 %," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Minggu (29/6/2014).

Sedangkan cawapres Hatta Rajasa diingat masyarakat lantaran pernah menjabat sebagai menteri ekonomi. Mengikuti jabatan Hatta sebagai ketua umum Partai Amanat Nasional.

"Asosiasi pemilih terhadap Hatta Rajasa adalah menteri ekonomi (24,7%), orang partai (13,55%) dan cawapres (11,2 %)," kata Qodari.

Sementara capres nomor urut dua Joko Widodo diingat lantaran jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hal tersebutlah yang menjadikan orang selalu ingat kepada Jokowi dengan disusul dekat atau perhatian dengan masyarakat.

"Asosiasi terhadap Jokowi adalah Gubernur Jakarta (26,1%) dekat dengan rakyat (19,2%) dan capres (11,2 %)," katanya.

Sedangkan cawapresnya, Jusuf Kalla lebih diingat lantaran pernah menjabat sebagai wakil presiden. Dia juga lebih diingat sebagai pengusaha sukses dalam berbagai usaha atau semua lini.

"Asosiasi pemilih terhadap Jusuf Kalla adalah mantan wakil presiden (31,5%), pengusaha sukses (31,5%) dan calon wakil presiden (9,7%)," tegas Qodari.[yeh]

Survei: Jokowi-JK kuasai DKI, Prabowo-Hatta unggul di Jabar

MERDEKA.COM. Pasangan Prabowo-Hatta masih unggul di wilayah Jawa Barat. Hasil survei Indo Barometer yang dilakukan pada 16-22 Juni 2014 ini, di Jabar elektabilitas Prabowo-Hatta 55,2% dan Jokowi-JK 38,6%.

Selain di Jabar, Prabowo-Hatta unggul di provinsi: Sumut, Sumbar, Riau, dan Sumsel. Sedangkan pasangan Jokowi-JK unggul di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jatim, Banten, Sulsel, dan provinsi lainnya.

Khusus untuk 3 provinsi terbesar, terlihat perkembangan penting. Di Jabar, sebelumnya Prabowo-Hatta unggul 45,7% banding Jokowi-JK 41,4%. Kini, Prabowo-Hatta 55,2% dan Jokowi-JK 38,6%. Di Jateng, sebelumnya Prabowo-Hatta 24,4% dan Jokowi-JK 68,1%. Kini Prabowo-Hatta 36,3% dan Jokowi-JK 59,4%. Di Jatim, sebelumnya Prabowo-Hatta 30,5% dan Jokowi-JK 64,2%. Kini Prabowo-Hatta 35,3% dan Jokowi-JK 51,1%.

Berikut ini rincian distribusi pilihan pasangan calon berdasarkan provinsi-provinsi besar:

Sumatera Utara: Prabowo-Hatta (43.3%) dan Jokowi-JK (31.7%)

Sumatera Barat: Prabowo-Hatta (60.0%) dan Jokowi-JK (16.7%).

Riau: Prabowo-Hatta (46.7%) dan Jokowi-JK (36.75).

Sumsel: Prabowo-Hatta (45.05%) dan Jokowi-JK (37.5%).

Lampung: Prabowo-Hatta (50.0%) dan Jokowi-JK (50.0%).

DKI Jakarta: Prabowo-Hatta (46.0%) dan Jokowi-JK (52.0%).

Jabar: Prabowo-Hatta (55.2%) dan Jokowi-JK (38.6%)

Jateng: Prabowo-Hatta (36.3%) dan Jokowi-JK (59.4%).

Jatim: Prabowo-Hatta (35.3%) dan Jokowi-JK (51.1%).

Banten: Prabowo-Hatta (38.0%) dan Jokowi-JK (52.0%).

Sulawesi Selatan: Prabowo-Hatta (22.5%) dan Jokowi-JK (70.0%).

Provinsi lainnya: Prabowo-Hatta (41.0%) dan Jokowi-JK (43.0%).

Inilah yang Membuat Sebagian Pendukung Jokowi Berpaling Menurut Tim Sukses Prabowo

Laporan Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendukung Prabowo-Hatta Rajasa menyatakan keyakinannya dapat merebut suara Jokowi di wilayah DKI Jakarta. Mereka mengklaim semakin banyak masyarakat yang menyatakan dukungan terhadap mantan petinggi militer tersebut. "Saya yakin penduduk Jakarta akan memilih Prabowo, semakin banyak yang menyatakan dukungan kepada Prabowo," kata M. Taufik Ketua tim kampanye Prabowo-Hatta Tingkat wilayah DKI jakarta,di Jakarta, Minggu (29/6/2014).

Ia pun yakin berbagai persoalan yang menimpa Jokowi akan merendahkan elektabilitas Jokowi. Beberapa kasus seperti dugaan korupsi bus Transjakarta dan indikasi kesalahan dalam pelaporan keuangan Pemprov DKI oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menjadi pemicu beralihnya dukungan ke Prabowo.

"Ini bukti kalau Jokowi tidak melakukan apa-apa, dia cuma blusukan ke masyarakat tetapi nggak menyelesaikan persoalan," katanya.

Seperti diketahui isu Bus Transjakarta kembali muncul kembali. Dalam isu terarkhir disebutkan adanya indikasi keterlibatan Jokowi dalam proses tender pengadaan Bus Transjakarta. Jokowi pun disebutkan tidak melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tersebut.

Sedangkan penyalahgunaan keuangan dilaporkan BPK yang menyalir adanya penyalahgunaan keuangan selama kepemimpinan Jokowi-Ahok. BPK melansir adanya dana yang tidak dilaporkan sebesar Rp 1,54 triliun.

Presiden Baru Harus Prioritaskan Pengembangan Teknologi Pertanian

Hidayat Setiaji - detikNews

Jakarta - Malam ini, para calon wakil presiden akan menjalani debat kandidat dengan tema pembangunan sumber daya manusia (SDM) serta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Diharapkan para calon memiliki program untuk mengembangan SDM dan teknologi di bidang pertanian.

Demikian dikemukakan Sutrisno Iwantono, Presiden Organisasi Kerja Sama Petani Asia, kepada detikcom di Jakarta, Minggu (29/6/2014). Menurutnya, ada sejumlah faktor yang menyebabkan SDM dan teknologi pertanian perlu mendapat prioritas pengembangan.

Pertama adalah lebih dari 45% penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Kedua, sektor pertanian menghasilkan pendapatan nasional yang terbesar dibandingkan sektor-sektor lain.

"Ketiga, sektor pertanian adalah basic market. Pasar dasar untuk industri nasional," kata Iwantono.

Keempat, sektor pertanian menyumbangkan pendapatan negara yang besar dalam bentuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penghasilan (PPh). Kelima, sektor pertanian menyumbangkan devisa yang signifikan melalui ekspor.

"Oleh karena itu, sangat penting bagi pemimpin kita selanjutnya untuk memprioritaskan pengembangan SDM dan iptek di sektor pertanian," tutur Iwantono.

Teknologi pertanian di Indonesia, lanjut Iwantono, memang tertinggal dibandingkan negara-negara di kawasan. Ini tercermin dari produktivitas hasil pangan yang rendah

 Untuk padi, produktivitas di Indonesia adalah sekitar 5 ton per hektar. "Di negara lain sudah 10 ton per hektar. Ini harus ditingkatkan lagi, salah satunya dengan pendekatan teknologi," ucap Iwantono.

Contoh lain, tambah Iwantono, adalah buah-buahan Indonesia yang tidak layak ekspor. "Kita punya banyak jenis mangga dan pisang, tapi sulit diekspor karena kualitasnya kurang memadai," sebutnya.

Iwantono merekomendasikan pemerintahan mendatang untuk membangun fasilitas penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) sektor pertanian di tiap-tiap kabupaten/kota. "Tiap-tiap pemkab/pemkot perlu membuat pusat R&D. Sifatnya harus public service, bisa diakses secara gratis," katanya.

Fasilitas R&D tersebut, menurut Iwantono, tidak boleh seragam. "Harus local specific, sesuai potensi daerah masing-masing. Misalnya daerah penghasil tebu, R&D harus terkait dengan teknologi pengembangan tebu," paparnya.

Untuk program ini, kata Iwantono, dibutuhkan perencanaan nasional yang khusus, tenaga peneliti yang disiapkan secara nasional, dan tentunya anggaran. Namun soal anggaran, tidak semua dibebankan ke pemerintah pusat karena daerah lah yang menjadi ujung tombak.

"Atau bisa juga memberdayakan pusat-pusat penyeluhan pertanian yang sudah ada. Sekarang pusat penyuluhan pertanian itu tidak berjalan, mangkarak. Ini bisa direvitalisasi untuk dijadikan R&D pertanian," papar Iwantono.

Indo Barometer: Ini 6 Penyebab Tren Prabowo Naik Pesat

Prins David Saut - detikNews
 
Jakarta - Survei yang dilakukan Indo Barometer di masa kampanye Pilpres menunjukkan tren elektabilitas Prabowo naik pesat. Indo Baromter memaparkan 6 penyebab naiknya tren elektabilitas Prabowo.

"Pertama, mesin politik koalisi Prabowo-Hatta mulai bangkit. Yang kedua pemilih Islam mulai mengarah ke Prabowo-Hatta," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, dalam paparan hasil survei di Hotel Harris, Jl Dr Sahardjo No 191, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014).

Analisis ini didasari hasil survei yang dilakukan pada tanggal 16 – 22 Juni 2014. Survei dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1.200 orang dengan margin of error sebesar ± 3,0% pada tingkat kepercayaan 95%.

Responden dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia (berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan). Pengumpulan data dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner.

Yang ketiga adalah efek SBY dan bergabungnya elite Demokrat ke koalisi Merah Putih mulai terasa. Berikutnya adalah promo mulut ke mulut Prabowo-Hatta dinilai lebih kuat.

"Kelima, Prabowo-Hatta dinilai lebih unggul dalam debat capres, keenam, mayoritas pendukung Prabowo-Hatta menentukan pilihan pada masa kampanye dan hari tenang," katanya.

Berikut hasil survei Indo Barometer selengkapnya:
 
 Joko Widodo: 45,3%
Prabowo Subianto: 42,9%
Rahasia: 1,4%
Belum memutuskan: 8,4%
Tidak tahu/tidak menjawab: 1,9%

Head to head cawapres:

Jusuf Kalla: 44,6%
Hatta Rajasa: 39,3%
Tidak akan memilih: 0,3%
Rahasia: 1,1%
Belum memutuskan: 10,5%
Tidak tahu/tidak jawab: 4,3%

Head to head pasangan capres-cawapres:

Jokowi-JK: 46,0%
Prabowo-Hatta: 42,6%
Tidak akan memilih: 0,1%
Rahasia: 1,3%
Belum memutuskan: 8,3%
Tidak tahu/tidak menjawab: 1,7%

Elektabilitas Naik, Marzuki: Prabowo dan Hatta Larang Kampanye Hitam

Prins David Saut - detikNews

Jakarta - Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menyatakan Prabowo-Hatta telah melarang tim suksesnya untuk melakukan kampanye hitam. Hal ini ia sampaikan saat menanggapi hasil survei Indo Barometer.

"Terkait kampanye hitam, Pak Prabowo dan Pak Hatta telah melarang dari struktur hingga ke bawah. Itu tidak baik," kata Marzuki dalam paparan hasil survei di Hotel Harris, Jl Dr Sahardjo No 191, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014).

Karena itu, menurut Marzuki, elektabilitas Prabowo naik. "Perubahan itu karena masyarakat sudah cerdas. Mereka yang mengikuti debat itu yang terjadi dukungan meningkat. Justru mereka yang tidak ikut debat, tetap memilih Jokowi-JK," kata Marzuki.

Hasil ini dinilai cukup menggembirakan. Lantaran menurut Marzuki serangan kampanye hitam ke capres nomor urut satu itu cukup kencang.

"Kampanye hitam terstruktur itu dengan cara intelejen. Di beberapa daerah ada, jangan pilih nomor satu nanti etnisnya dihabisi, karena katanya Prabowo tidak suka dengan etnis kami. Cara intelejennya lebih berbahaya, cara ini menurut saya sangat membahayakan," kata Marzuki yang juga Dewan Penasehat Partai Demokrat ini.

Bagi Marzuki, Prabowo adalah orang yang mengutamakan kebhinnekaan. Namun kampanye hitam yang menyerang menggambarkan Prabowo tidak islami.

"Sebetulnya ini bukan dari kita, ini harus kita sadari jangan sampai kita terpecah dan terbelah. Siapapun terpilih nanti presiden kita," ujar Marzuki.

Sabtu, 28 Juni 2014

Pendukung Koalisi Solid, Elektabilitas Prabowo Melejit

JAKARTA - Psikolog politik dari Universitas Indonesia, Dewi Haroen mengatakan kubu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kini lebih sistematis menyatukan elemen-elemen koalisi. Menurutnya, hal itu terjadi karena Prabowo juga menjadi kunci utama terbentuknya koalisi dan massa pendukung yang solid.
Dewi menjelaskan dengan kekuatan koalisi ini, tingkat keterpilihan Prabowo terus naik karena kontribusi dari partai pengusung. Meskipun dari sisi popularitas dan elektablitas sebelumnya, Jokowi dengan Prabowo begitu terpaut jauh.
"Popularitas bukan segalanya. Popularitas bisa terbentuk dari penilaian yang kurang mendalam. Melalui proses, publik juga makin kritis dan obyektif. Misalnya, dari menonton debat capres-cawapres. Buktinya, selisih makin tipis dan bahkan Prabowo berbalik unggul," kata Dewi di Jakarta, Sabtu (28/6).
Merujuk hasil survei Puskaptis, publik memilih Prabowo-Hatta karena karakter tegas, berwibawa dan dipercaya memiliki niat baik membangun bangsa. Pada survei terakhir Puskaptis, elektabilitas Prabowo sebesar 45,60% dan mengungguli Jokowi yang sebesar 43,21%. Begitu juga denga hasil Survei Pusat Data Bersatu yang menunjukkan keterpilihan Prabowo 31,8% dan Jokowi 29,9%.
Dewi menilai salah satu penyebab menurunnya keterpilihan Jokowi-JK karena terlalu percaya diri dengan hasil survei yang selama ini mengunggulkan mereka. "Saat ini adalah masa-masa krusial karena kurang dua minggu lagi pelaksanaan pilpres. Kader-kader parpol pengusung kurang sistematis menggalang kekuatan internal,” kata Dewi.
Kadar percaya diri yang berlebihan, tambahnya, membuat mereka terburu-buru merasa menang. Apalagi ditopang oleh elektabilitas Jokowi yang melambung sejak sebelum Pileg. (jpnn)

Selama puasa Ramadhan PNS diminta kerja optimal

Ronny NT

Palangka Raya (ANTARA News) - DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah meminta pemerintah kota agar selama puasa Ramadhan setiap pegawai negeri sipil tetap memberikan pelayanan secara optimal dan baik kepada masyarakat setempat.

"Kami berkeinginan setiap PNS di lingkungan Pemkot bisa lebih bersemangat bekerja dan puasa tidak menjadikan halangan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat," kata Ketua Komisi II DPRD Palangka Raya, Nenie A Lambung di Palangka Raya, Sabtu.

Dari pengalaman tahun lalu selama bulan suci Ramadhan, PNS di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya bekerja cukup bagus, meskipun terjadi pengurangan jam kerja dibandingkan dengan hari biasa.

"Mereka bekerja memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat, sedangkan puasa tidak menjadi kendala untuk mereka tetap melayani masyarakat," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Pihaknya berharap para abdi negara itu bisa mempertahankan kinerja optimalnya selama bulan suci Ramadhan.

"Kami yakin PNS di lingkungan Pemkot memiliki tanggung jawab yang penuh dalam melakukan pelayanan pada masyarakatnya," ujarnya.

Pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait bila ada menemukan PNS yang membolos maupun tidak bekerja selama puasa Ramadhan, dengan memberikan sanksi berupa penurunan golongan maupun penundaan gaji, atau sanksi berat berupa pemecatan.

Nenie menjelaskan bahwa pemerintah menggaji mereka untuk bekerja di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) guna memberikan pelayanan ekstra kepada setiap masyarakat bila ada keperluan yang diurus masyarakat.

Oleh Sebab itu, pihaknya berkeinginan agar para pegawai tetap bekerja optimal selama bulan suci Ramadhan.

"Kami berharap para PNS tetap melaksanakan tugas dengan baik juga menjalankan ibadah puasa yang baik dan benar, tanpa ada alasan yang tidak logis," katanya.

Ia menyebutkan pemerintah daerah memberikan toleransi kepada PNS berupa pengurangan jam kerja selama puasa.

Yaitu biasanya, masuk jam kerja pukul 07.00 Wib dan pulang pukul 16.00 Wib. Namun, selama Ramadhan jam kerja berubah menjadi pukul 07.30 Wib dan pulang pukul 15.00 Wib.

"Saya kira pengurangan jam bekerja ini sudah diberlakukan pada tahun-tahun lalu selama puasa Ramadhan," demikian Nenie .

Seskab: Selamat Menyambut Ramadhan, Mari Kita Tingkatkan Amalan Yang Baik

Oleh : Desk Informasi

Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam menyampaikan ucapan Selamat Melaksanakan Ibadah Puasa Ramadhan 1435 bagi seluruh umat muslim di tanah air, baik yang memulai puasa pada Sabtu (28/6) ini maupun yang akan memulai puasa pada Minggu (29/6) besok.
Memasuki bulan yang penuh berkah ini, Seskab mengajak seluruh umat muslim di tanah air untuk lebih meningkatkan amalan yang baik, disertai harapan untuk lebih peduli pada lingkungan sekitarnya.
“Selamat Melaksanakan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan, semoga amalan dan ibadah kita bertambah baik, amin,” tulis Seskab Dipo Alam melalui akun twitternya @dipoalam49 yang diunggahnya beberapa saat lalu.
Kepada jajaran pemerintahan, khususnya jajaran di Sekretariat Kabinet, Seskab Dipo Alam berharap,  puasa Ramadahan tidak mengurangi semangat untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Justru, kata Seskab, puasa Ramadhan seharusnya meningkatkan motivasi seluruh umat Islam untuk bekerja lebih baik, penuh pengabdian untuk melayani masyarakat, dan juga berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Sementara terkait dengan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, Seskab Dipo Alam berharap, memasuki bulan Ramadhan ini suasana kampanye akan lebih teduh dan sejuk, dan tim sukses masing-masing Calon Presiden (Capres) – Calon Wakil Presiden (Cawapres) bisa lebih berkonsentrasi untuk menawarkan program-programnya kelak jika jagoannya terpilih jadi Presiden.
“Mudah-mudahan tim sukses masing-masing Capres-Cawapres lebih berkonsentrasi dengan mengkampanyekan program masing-masing jagoannya, sekaligus mengurangi kecenderungan penggunaan black campaign,” ujar Seskab.
Dalam kesempatan itu, Seskab Dipo Alam mengaku bersyukur karena pelaksanaan Pilpres nanti, yaitu 9 Juli 2014, berada di tengah-tengah bulan Ramadhan. Seskab berharap kondisi ini bisa menambah ketenangan dan kematangan masyarakat, termasuk para pendukung masing-masing Capres-Cawapres, dalam mengikuti tahapan-tahapan Pilpres, dan menerima dengan lapang dada apapun hasil Pilpres kelak.
Pemerintah sendiri, menurut Seskab Dipo Alam, meski tinggal menyisahkan masa pengabdian sekitar 4 (empat) bulan, tetap akan bekerja keras menyelesaikan program-program peningkatan kesejahteraan rakyat, sekaligus mengantisipasi setiap dinamika global yang berdampak bagi Indonesia.
“Tidak ada kata istirahat, pemerintah akan terus bekerja, bekerja, dan bekerja hingga nanti tiba saatnya menyerahkan tugas kepada pemerintahan baru,” tandas Dipo Alam. (ES)

Prabowo: Kita Harus Lepas dari Penjajahan Mental

Oleh: Dedy Helsyanto

INILAHCOM, Jakarta - Calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto mengatakan dampak dari penjajahan asing membuat kita mempunyai mental kalah.

"Mental kalah ini lahir karena kita kalah dengan kebudayaaan asing," ujar Prabowo saat memaparkan visi dan strategi kebudayaan dalam dialog kebudayaan capres-cawapres RI 2014 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Sabtu (28/6/2014).

Mantan Danjen Kopassus itu juga menambahkan mental budaya kalah ini membuat kita menjadi rendah diri di hadapan budaya asing.

"Karenanya kita harus bebas dari penjajahan, bukan hanya penjajahan fisik, tapi juga penjajahan mental," tandasnya.

Acara Dialog Kebudayaan ini dihadiri juga oleh beberapa tokoh dan budayawan ternama, seperti Abdul Wadi WM, Taufik Abdullah, Radhar Panca Dhana, Thamrin Amal Tamagola dan Meutia Farida Hatta. [rok]

Hatta Siap Hadapi Gaya JK yang Menyerang di Debat

Oleh: Ajat M Fajar

INILAHCOM, Jakarta - Calon Wakil Presiden (cawapres) Hatta Rajasa mengaku siap menghadapi acara debat cawapres yang dilaksanakan pada hari Minggu (29/6) besok.

Bahkan Hatta sudah siap menghadapi gaya debat cawapres Jusuf Kalla (JK) yang selalu menyerang kandidat lain pada saat debat resmi.

"Tidak masalah, saya sudah sering diserang, difitnah, jadi itu bukan masalah untuk saya," ujar Hatta di Jakarta, Sabtu (28/6/2014).

Sebalumnya, Calon wakil Presiden (cawapres) JK memang memiliki gaya yang santai dalam melakukan debat kandidat capres-cawapres. Bahkan dalam acara kandidat Capres-Cawapres tahap pertama, JK selalu menyampaikan pertanyaan dan pernyataan yang menyerang lawan khususnya kandidat Prabowo-Hatta.[jat]

Grup Band Slank Tak Bulat Dukung Jokowi-JK

Oleh: Dedy Helsyanto

INILAHCOM, Jakarta - Dukungan grup band Slank kepada pasangan Calon presiden (capres) dan Calon Wakil presidens (cawapres) Jokowi-Jusuf Kalla (JK) dipaksakan.

Ketua Slanker Kota Bekasi, Afrizal Reza mengatakan deklarasi dukungan itu sebenarnya tidak ada. Sebab Slank tak memihak capres-cawapres manapun.

" Sebab, acara nihil awalnya bukan diagendakan untuk melakukan deklarasi dukungan kepada capres manapun. Acara nihil hanya rapat kegiatan komunitas intern," kata Afrizal di Jakarta, Sabtu (28/6/2014)

Dia menyampaikan fakta jika tidak semua Slanker memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi-JK. Hal ini dibuktikan dengan sikap dari Slanker Kota Bekasi yang justru mendukung Prabowo-Hatta.

Dukungan Slanker Kota Bekasi kepada Prabowo-Hatta sudah dideklarasikan pada minggu lalu di Alun-alun Kota Bekasi.

Afrizal mengaku prihatin dengan keputusan para personel Slank yang terlalu terburu memberikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres.

"Dukungan Slank yang dipaksakan kepada Jokowi-JK banyak cara membuat Slankers kecewa. Dan saya khawatir Slank Akan ditinggalkan Diposkan oleh fansnya," tandasnya.[jat]

70 Ribu Warga Bali Hadiri Kampanye Prabowo-Hatta

INILAHCOM, Denpasar - Mengakhiri kampanye akhirnya di Pulau Bali, pasangan Prabowo-Hatta menggempur kandang banteng di Bali. Terbukti, 70 ribu lebih warga Bali rela berdesak-desakan dan menembus kemacetan untuk mendengarkan orasi calon presiden nomor urut 1 tersebut.

Antusiasme warga Bali untuk mendengarkan pidato politik calon presiden Prabowo-Hatta tampaknya patut diacungi jempol. Meski kemacetan parah akibat membludaknya warga, namun warga Bali dengan sukarela datang ke Lapangan Lumintang, Denpasar untuk melihat langsung sosok calon presiden idola mereka.

Wakil Ketua Dewan Penasehat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta I Made Mudarta menyatakan pihaknya menarget 70 ribu massa untuk menghadiri kampanye akbar kali ini. Namun, Mudarta mengaku tak kuasa menolak dan membendung antusiasme warga yang hadir.

"Kami sengaja memberi kuota kepada kabupaten/kota jumlah massa yang hadir sebanyak 70 ribu. Tapi kami tidak bisa membendung massa yang akan hadir karena antusiasme warga yang tinggi membuat massa yang hadir mendekati 100 ribu massa," ujar Mudarta di Denpasar, Sabtu 28 Juni 2014.

Membludaknya warga, membuat sejumlah massa yang tak kebagian tempat di lapangan harus rela tumpah ruah hingga ke pinggir-pinggir jalan raya. Akibat massa yang tumpah ruah, pihak kepolisian sempat kewalahan mengatur arus lalu lintas.

"Luar biasa antusiasme warga Bali ini membuktikan jika warga Bali memang membutuhkan sosok Prabowo. Kami optimis bisa menggempur kandang banteng dan memenangkan Prabowo-Hatta di Bali," ucapnya optimis.

Menurut Ketua DPD Partai Demokrat itu, tak mengherankan jika warga Bali menginginkan Prabowo-Hatta memimpin negeri ini. Pasalnya, Bali sebagai destinasi wisata dunia memerlukan aspek keamanan dan kenyamanan. "Hanya Prabowo-Hatta yang mampu memimpin bangsa Indonesia yang lebih baik. Prabowo-Hatta memiliki konsep tegas dan jelas tentang keamanan ini. Tentu sejalan dengan keinginan warga Bali," tegasnya.

Setibanya di Lapangan Lumintang, Prabowo disambut kesenian bleganjur. Ribuan penabuh bleganjur langsung membunyikan alat musik khas Bali, begitu iring-iringan mobil mantan Danjen Kopassus itu tiba. Prabowo dengan ramah secara spontan menyalami satu persatu warga yang berada di dekat panggung utama sebelum naik ia menuju kepanggung.

Kampanye akbar Prabowo-Hatta semakin spesial dengan hadirnya Titiek Soeharto, mantan istri Prabowo yang diprediksi akan rujuk kembali. Sejumlah petinggi partai dari koalisi merah putih yang tampak hadir antara lain Cicip Syarif Sutardjo, Nurul Arifin, Eko Patrio, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, serta sejumlah petinggi partai lainnya. [rok]

Pengamat: Tren Elektabilitas Prabowo Menanjak Naik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren Elektabilitas Prabowo Subianto dan Joko Widodo bergerak ke arah yang berbeda. Elektabilitas Jokowi cenderung  menurun, sedangkan Prabowo menanjak naik.

Pengamat politik Igor Dirgantara mengatakan, tren elektabilitas juga harus diperhatikan selain mencermati hasil survei.

"Tren biasanya tidak bakal bergeser dalam jangka waktu pendek, sedangkan Pilpres tinggal hitungan hari. Saya perhitungkan, dalam dua pekan ke depan ini, tren elektabilitas Prabowo akan terus naik. Nggak bisa di-stop," kata Igor dalam keterangan persnya, Sabtu (28/6/2014).

Menurut Igor, sempitnya sisa waktu ini merupakan momentum yang menguntungkan kubu Prabowo. Pasalnya, dukungan publik dan mesin partai pengusung lebih solid ketimbang kubu kompetitornya.

"Gerindra dan PKS sudah pasti solid. Golkar memiliki infrastruktur yang telah mengakar sejak lama. Parpol sesama Koalisi Merah Putih juga sama baiknya," ucap pengajar di Universitas Jayabaya ini.

Sebaliknya di kubu Jokowi, justru disibukkan banyak hal. Lebih lanjut, Igor menuturkan sekarang publik menyoroti Jokowi soal kebocoran APBD DKI. "Bagaimanapun juga, ini berpengaruh. Padahal tinggal dua pekan lagi pilpres dilakukan," ujarnya.

Berdasarkan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) pada 20-25 Mei lalu, elektabilitas Jokowi-JK masih memimpin dengan 44,72 persen.
Sementara Prabowo-Hatta masih 39,28 persen. Kondisi lantas berbalik seperti diperlihatkan survei Puskaptis pada 6-12 Juni. Prabowo unggul dengan 44,64 persen dan Jokowi 42,97 persen.

Pada survei yang berlangsung 16-21 Juni, capres nomer urut satu itu melaju dengan perolehan 45,60 persen sedangkan Jokowi 43,21 persen.

Figur Hatta Rajasa Dianggap Sangat Bantu Dongkrak Elektabilitas Prabowo

Donatus Fernanda Putra - detikNews

Jakarta - Anggota tim sukses Prabowo-Hatta, Viva Yoga Mauladi menolak anggapan bahwa Hatta Rajasa kurang memberi dampak untuk menaikkan elektabilitas Prabowo.

Menurut Viva Yoga, posisi cawapres, dalam hal ini Hatta, sangat strategis dalam meningkatkan elektabilitas Prabowo sebagai capres.

"Itulah mengapa dulu waktu memilih cawapres di kedua kubu cukup sulit," kata Viva saat ditemui wartawan di sebuah diskusi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2014).

Dengan begitu, pria yang menjabat sebagai Ketua DPP Partai Amanat Nasional ini tidak setuju atas hasil survei dari berbagai lembaga survei yang mengatakan cawapres tidak berhasil menaikkan posisi capres secara elektoral.

"Kan cawapres ini orang partai, apalagi Hatta Rajasa adalah ketua umum partai yang jelas mempunyai basis konstituen," tutur Viva menekankan. 

Mengenai jumlah suara sendiri, Viva yakin masyarakat yang menyukai sosok Hatta Rajasa bakal memberikan suara signifikan guna memenangi Pilpres 9 Juli mendatang.

"Baik 7,5 juta suara dari dalam PAN maupun dari luar partai yang menyukai figur Hatta Rajasa," ujar Viva.

Pramono Edhie Yakin Tanggal 9 Juli Prabowo-Hatta Menang!

Septiana Ledysia - detikNews

Jakarta - Tim pemenangan Prabowo-Hatta percaya diri menghadapi Pilpres yang tinggal 11 hari lagi. Salah satu penggerak timses Prabowo-Hatta, Pramono Edhie Wibowo meyakini pasangan capres-cawapres nomor urut satu itu bakal memenangi Pilpres 9 Juli nanti.

Keyakinan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini juga didasari dari meningkatnya elektabilitas Prabowo-Hatta dari sejumlah hasil survei belakangan. “Yakin menang,” kata adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini ketika ditemui wartawan di Jakarta, Sabtu (28/6).

Bekas peserta Konvensi Calon Presiden Demokrat ini mengatakan pihaknya terus menerus bekerja keras sebagai upaya untuk memenangi Pilpres. 

Di setiap daerah terus dilakukan pergerakan melalui jaringan-jaringan yang dibentuk. “Di Kota relawan-relawan menyatukan diri ke koalisi diberdayakan,” ujar mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu.

Kerja mesin politik calon presiden Prabowo Subianto mendekati pemilihan presiden terlihat semakin kencang sehingga membuat persaingan elektabilitas capres nomor urut satu itu dengan Joko Widodo (Jokowi) semakin sengit. 

Dari hasil lembaga-lembaga survei belakangan ini menunjukkan tingkat keterpilihan Prabowo-Hatta kian mendekati Jokowi-JK. Bahkan dari beberapa hasil lembaga survei pasangan Prabowo-Hatta berhasil menyalip pasangan nomor urut dua tersebut. Sebelumnya, Jokowi-JK kerap unggul dan selisih hasil surveinya cukup jauh.

Pesan Prabowo Soal Nasionalisme dan Budaya dalam Film

Ayunda W Savitri - detikNews

Jakarta - Prabowo Subianto mengatakan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme, salah satunya melalui film. Pasangan cawapres Hatta Rajasa ini berjanji kelak bila dirinya terpilih menjadi presiden akan menggiatkan industri perfilman sebagai salah satu media promosi kebudayaan bangsa.

"Sebetulnya cita-cita saya jadi produser film. Kalau saya menang saya mungkin menyuruh menteri budaya untuk mendukung film-film dalam negeri. Kalau dapat mandat dari rakyat," kelekar Prabowo di tengah acara 'Dialog Kebudayaan Capres-Cawapres RI 2014' di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (28/6/2014).

"Kalau nggak, urus sapi saya saja," lanjutnya yang disambut tawa para hadirin di ruangan.

Capres nomor urut 1 itu menginginkan nilai-nilai nasionalis terkandung dalam film karya anak bangsa. Hal ini dimaksudkan agar generasi muda tidak serta merta melupakan aksi heroik para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI.

"Kita hidupkan kembali budaya kemenangan kita. Contohnya, film juga kenapa nggak ada tentang 17 Agustus dan 10 November? Itu heroik. Bagaimana orang Surabaya melawan ultimatum Inggris. Bagaimana seorang gubernur sipil diminta mengambil keputusan sendiri. Kalau mengikuti (ultimatum Inggris) rakyat banyak yang habis dan kalau menyerah harga diri bangsa indonesia habis," tegasnya berapi-api.

Pernyataan Prabowo ditanggapi positif oleh artis Marcella Zalianty. Sebagai insan perfilman, Marcella juga menganggap budaya, khususnya film itu menjadi salah satu elemen penting yang harus senantiasa didukung pemerintah.

"Saya dari (penggiat) film saya berharap pemerintah nanti menganggap budaya ini penting. Budaya kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri," ujarnya saat ditemui usai acara.

Jumat, 27 Juni 2014

Winson: 4 Media Buat Berita Bohong Soal Prabowo

Oleh: Bayu Hermawan

INILAHCOM, Jakarta - Direktur Utama PT Kertas Nusantara, Winson Pola menegaskan karyawannya tidak pernah berencana untuk menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran.
Ia mengatakan sebaliknya, karyawan PT Kertas Nusantara berencana untuk mendeklarasikan dukungan terhadap Capres Prabowo Subianto.

"Karyawan kami tidak pernah berencana melakukan aksi unjuk rasa. Jadi saya tegaskan berita di Metro TV, Berita Satu, Jawa Pos dan Pedoman News itu semua bohong," ujarnya saat dihubungi INILAH.COM, Kamis (26/6/2014).

Winson mengatakan, masalah gaji yang disebut-sebut oleh empat media massa itu sebagai pemicu aksi unjuk rasa pun sudah lama selesai. Selain itu, Winson mengatakan empat media massa itu salah dalam mendapatkan narasumber.

Sebab Narsum (nara sumber) yang digunakan oleh empat media massa itu adalah Ketua SBSI Berau Suryadi, yang sudah sejak tahun 2007 dipecat dari PT Kertas Nusantara.

"Dia sudah sejak lama dipecat, sudah tujuh tahun lalau. Selain itu serikat pekerja kami bukan SBSI, namun SPKHut. Soal gaji karyawan yang tertunda, itu pun sudah lama selesai," ucapnya.

Ia menilai berita yang dibuat oleh empat media massa itu sangat kental bermuatan politis, dan bertujuan untuk menjatuhkan citra dari Capres Prabowo Subianto. Winson mengatakan seharusnya empat media massa itu sadar bahwa membuat berita palsu adalah pelanggaran hukum.

"Ini muatannya politis sekali lah, tidak benar berita itu. Saya paham dan tahu pemilik media-media itu adalah para pendukung Capres nomor urut dua, jadi ada kepentingan untuk menjatuhkan citra Capres nomor urut satu. Tapi tidak begitu caranya, jangan membuat berita palsu, ini adalah pelanggaran hukum. Mereka sering berteriak jika ada media yang membuat berita palsu, namun mereka sendiri juga bikin," ucapnya.

Winson menambahkan, ia telah mengirimkan somasi ke empat media massa tersebut. Winson mengaku saat ini baru Berita Satu yang meminta maaf. Saat ditanya mengenai batas waktu permintaan maaf bagi tiga media lainnya, Winson tidak mau menyebut.

"Itu ada di surat somasi, silahkan mereka baca sendiri. Tapi saya tegaskan kalau mereka tidak minta maaf kita lanjut terus, ini buat pelajaran," tandasnya.[bay]