BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 28 Oktober 2013

Legislator: Pemuda harus Bersumpah Berantas Korupsi

Semarang (Antara) - Anggota Komisi III (Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Keamanan) DPR RI Eva Kusuma Sundari mengajak semua pemuda di Tanah Air untuk bersumpah memberantas korupsi dari pikirannya dan dari bumi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Sebagaimana pesan Bung Karno (Presiden pertama RI Ir. Sukarno, red) bahwa musuh para pemuda saat ini bukan dari luar, melainkan justru dari dalam negeri, yakni bangsa sendiri," kata Sekretaris Departemen Wanita DPP PDI Perjuangan itu kepada Antara di Semarang, Senin, bertepatan dengan peringatan ke-85 Hari Sumpah Pemuda.
Korupsi yang sedang dilakukan oleh para pemimpin, menurut Eva, sesungguhnya merampas hak-hak para pemuda atas sumber daya dan kesempatan, baik dalam dimensi saat ini maupun pada masa yang akan datang.
Korupsi penghancur peradaban karena membusukkan pikiran dan sumber daya, bukan saja mencuri hak-hak generasi intergenerasi secara kumulatif, melainkan negara kaya raya yang dikelola tanpa meninggalkan warisan masa depan. Hal ini, kata Eva, merupakan bencana bagi para pemuda.
"Meski demikian, para pemuda bisa mencegah kesengsaraan berlarut ini. Keindonesiaan perlu direvitalisasi melalui penyelamatan negeri dari korupsi," kata calon anggota DPR RI 2014--2019 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI.
Para pemuda, kata dia, harus melawan diri sendiri dengan tidak terkorup pikiran mereka dengan menyerah pada keadaan yang jelas menjerumuskan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam lubang gelap korupsi.
"Keindonesiaan harus dibangkitkan atas fakta tenaga kerja Indonesia sehingga RI telah menjadi bangsa kuli, dan kulinya bangsa-bangsa. Pemuda harus menghentikan fakta bahwa hasil hutan RI terkorup tiap tahun hingga enam ratusan triliun rupiah atau hasil laut yang lenyap senilai Rp50 triliun per tahun," ucapnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, pemuda harus berjihad untuk menghentikan mafia-mafia yang berpraktik di dunia pendidikan, minyak, tambang, pangan, tanah, perekrutan Pegawai Negeri Sipil (PNS), hingga ideologi yang menggagalkan perwujudan kesejahteraan.(rr)

Alasan Lengkap MA Lepaskan Koruptor Rp 1,2 Triliun yang Buron

Andi Saputra - detikNews

Jakarta - Mahkamah Agung (MA) mengabulkan peninjauan kembali (PK) Sudjiono Timan dan lepas dari semua jerat hukum. Timan merupakan koruptor kasus BLBI dan dihukum mengembalikan uang negara Rp 1,2 triliun. Mengapa MA mengabulkan meski Timan buron?

Berikut alasan dikabulkannya PK Timan seperti tertuang dalam putusan setebal 192 halaman yang dilansir website MA, Senin (28/10/2013):

Pemohon PK adalah istri sah dari terpidana yang hingga saat diajukan permohonan tidak pernah melakukan perceraian. Dalam sistem hukum yang berlaku di negara Indonesia, selain anak yang sah sebagai ahli waris dari orang tuanya, istri juga merupakan ahli wari dari suaminya.

Makna istilah ahli waris dalam pasal 263 ayat 1 KUHAP tersebut dimaksudkan bukan dalam konteks hubungan waris mewaris atas harta benda terpidana, melainkan istilah tersebut ditujukan kepada orang-orang yang mempunyai kedudukan hukum sebagai ahli waris dari terpidana berhak pula untuk mengajukan PK.

Menurut Yahya Harahap dalam bukunya 'Pembahahasan dan Penerapan KUHAP' edisi kedua 2012 halaman 617, antara lain menyatakan bahwa hak ahli waris untuk mengajukan PK bukan merupakan hak substitusi yang diperoleh setelah terpidana meninggal dunia. Hak tersebut orisinil yang diberikan UU kepada mereka demi kepentingan terpidana.

Berdasarkan pendapat M Yahya Harahap tersebut, baik terpidana maupun ahli waris sama-sama mempunyai hak mengajukan PK tanpa mempersoalkan apakah terpidana masih hidup atau tidak. Lagi pula UU tidak menentukan kedudukan prioritas di antara terpidana dengan ahli waris.

Istri didampingi kuasa hukumnya telah hadir di sidang pemeriksaan PK pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) sesuai berita acara persidangan tanggal 20 Februari 2012 dan 29 Februari 2012. Bahwa dengan semikian, permintaan PK pemohon secara formal dapat diterima
.

Timan sempat dilepaskan PN Jaksel pada 2002 dalam dakwaan korupsi Rp 2 triliun dana BUMN PT BPUI. Pada 2004, di tingkat kasasi Timan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dengan pidana ganti rugi Rp 1,2 triliun. Sembilan tahun setelahnya atau tepat 31 Juli 2013, Timan kembali dilepaskan di tingkat PK.

Mengadili di tingkat PK yaitu Suhadi, Andi Samsan Nganro, Sri Murwahyuni, Abdul Latief dan Sofyan Marthanbaya. Sri Murwahyuni dissenting opinion dan menolak PK tersebut.

Ajari Anak Melawan ketika Diperlakukan Mesum

 Jpnn
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti menilai perilaku menyimpang anak seperti pada kasus video porno di salah satu SMP di Jakarta terjadi akibat banyak faktor, sehingga tidak bisa hanya sekolah yang dipersalahkan.
"Kasus ini tidak bisa dilihat pada satu sisi saja, hanya pihak sekolah. Hal ini terjadi  karena banyak faktor, seperti pendidikan di rumah termasuk perhatian orangtua," kata Retno menjawab JPNN, Minggu (27/10).
Yang juga tidak boleh dilupakan adalah faktor media massa yang tak ramah anak dan cenderung menjadi pengaruh negatif karena banyak tayangan yang tidak mendidik.
"Juga ada faktor sekolah yang abai melakukan pengawasan di lingkungan sekolah. Kasus ini juga menunjukkan lemahnya kontrol pihak sekolah dan orangtua terhadap anak-anaknya," ujar Guru di SMAN Jakarta itu.
Menurut guru yang juga penentang Ujian Nasional jadi syarat kelulusan itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mestinya bekerjasama untuk mensosialisasikan keberadaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, baik kepada para birokrat pendidikan, para guru dan juga siswa.
Dalam UU perlindungan anak tersebut, kata Retno, sudah sangat lengkap dan jelas menjamin perlindungan anak, menuntut orang dewasa untuk melindungi hak-hak anak. Anak harus disadarkan bahwa siapapun tidak boleh menyentuh tubuhnya apalagi memaksanya untuk membuka pakaiannya.
"Siapapun yang ingin menyentuh tubuhnya harus dilawan dan dilaporkan dan dituntut pidana. Kesadaran atas tubuh dan dirinya dilindungi UU tentulah harus dibangun dalam pendidikan. Ketakutan dan ketidakkritisan atas hak-haknya jelas kegagalan dalam pendidikan," tegas Retno.
Selain itu, Retno juga tidak setuju anak-anak yang terlibat dalam video tersebut dihukum. Polisi diminta bijak dan berpegang pada UUPA. Dia juga berharap media tidak menghakimi dan menjungjung tinggi kode etik jurnalistik terhadap kasus-kasus anak yang terkait masalah asusila.(Fat/jpnn)

Sutarman Boyong Ayah ke Jakarta

 Jpnn
JAKARTA - Sutarman memang Resmi menjadi Kapolri sejak Jumat (25/10) lalu. Namun, baru hari ini dia bakal memulai tugas-tugas barunya sebagai Bhayangkara 1. Pagi ini, upacara serah terima jabatan antara Sutarman dan Timur Pradopo akan dilangsungkan di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri.
  
Upacara kali ini terasa istimewa. Karena untuk keempat kalinya Jenderal asal Sukoharjo itu menggantikan Timur Pradopo. Sebelumnya, dia menggantikan Timur sebagai Kaselapa Lemdiklat Polri (2008), Kapolda Jabar (2010), dan Kapolda Metro Jaya (2010).
  
Peraih Adhi Makayasa Akpol 1981 itu juga memboyong ayahnya, Pawiro Miharjo, ke Jakarta. Pria 83 tahun itu diberangkatkan dari kediamannya di Dukuh Dayu, Kelurahan Tawang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah kemarin siang.
  
Setumpuk pekerjaan rumah telah menanti Sutarman. Sejumlah anggota DPR meminta Sutarman membuat program riil dalam waktu 100 hari pertamanya. Bagi Kompolnas, ada beberapa program yang memang cocok dan sangat bisa diterapkan dalam waktu 100 hari pertama.
  
Menurut Anggota Kompolnas M Nasser, ada tiga hal yang realistis untuk dilakukan jika ingin memenuhi target 100 hari. "Di antaranya, bidang SDM, penanganan korupsi, dan netralitas Pemilu," ujarnya Dalam hal SDM, pergantian Kapolri bisa menjadi momentum untuk memperhatikan jajaran yang selama ini jarang tersentuh oleh pusat. Misalnya perwira di kawasan Indonesia Timur.
  
Untuk penanganan korupsi, Sutarman bisa menambah kualitas dan kuantitas penyidik korupsinya. Terlebih, makin banyak dukungan agar Polri bisa menyaingi KPK dalam hal penanganan korupsi demi menambah sinyal bahaya bagi para koruptor.
  
Selain itu, bertujuan agar Polri tidak terlalu mengejar kuantitas dalam penanganan kasus, melainkan kualitas. "Artinya, yang disidik itu tipikor yang dilakukan aparat penegak hukum termasuk polisi sendiri, aparat penyelenggara negara, serta pengusaha," ucapnya. Pengusaha yang dimaksud adalah pengusaha yang berupaya menyuap penyelenggara negara.
  
Dalam hal pemilu, Sutarman sebaiknya lebih aktif berkampanye soal netralitas penyelenggara negara. Jangan hanya netral saat terjadi kisruh, namun sejak persiapan awal pemilu, Polri harus menunjukkan jika mereka tidak memihak siapapun. (byu)

Pemanasan Mogok Nasional Dimulai Senin Ini

INILAH.COM, Jakarta - Pemanasan menjelang mogok nasional pada 31 Oktober hingga 1 November akan dimulai pada Senin (28/10).

"Aksi pemanasan akan diikuti sekitar puluhan ribu buruh di berbagai daerah," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal di Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Iqbal menjelaskan aksi pemanasan di kawasan industri Pulo Gadung dan KBN Cakung akan diikuti sekitar 10 ribu buruh.

Di Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Kota Bandung, dan Cimahi, akan diikuti sekitar 50 ribu buruh.

"Di Karawang akan aksi konvoi dan konsolidasi. Begitu juga di daerah-daerah lain," katanya.

Iqbal menambahkan tiga tuntutan tersebut yakni upah layak, jaminan sosial, dan dihapuskannya sistem alih daya atau outsourcing.

Aksi mogok nasional itu menurut dia akan diikuti berbagai elemen buruh seperti KSPI, Sekber, KSN, GSBI, SPSI LEM, SPSI 92, Bapor SPSI, FSPMI, dan lainnya.[ant]

7 Langkah Tingkatkan Akses Masyarakat yang Komprehensif dan Bermutu

VIVAnews – Pada tanggal 10-12 September 2013 lalu di Jakarta, diadakan acara Pertemuan Sosialisasi dan Koordinasi Program Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan yang dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Gufron Mukti, M.Sc, PhD, para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi seluruh Indonesia, Para Ketua Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi, serta Para Dekan Fakultas Kedokteran/Kedokteran Gigi penyelenggara Program Pemberian Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis (PDS) dan Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PDGS).

Saat ini terdapat 4.746 peserta program bantuan biaya pendidikan dokter spesialis dan dokter gigi spesialis. Sementara itu, tercatat 502 orang dokter spesialis dan dokter gigi spesialis yang telah lulus.
Untuk memonitor peserta program saat pendidikan, penugasan, pendayagunaan pasca pendidikan, Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes telah mengembangkan sistem informasi program bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/PDS dan Pendidikan Dokter Gigi Spesialis/PDGS dengan aplikasi registrasi online bagi peserta program melalui situs http://bppsdmk.depkes.go.id.

Sistem pendataan peserta ini dapat memantau keaktifan peserta dengan memanfaatkan teknologi informasi yang dapat diupdate langsung oleh peserta, institusi pendidikan dan Kemenkes.

Pada kesempatan tersebut, Wamenkes menyampaikan tentang pelaksanaan sistem kesehatan nasional ditekankan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat, profesionalisme sumber daya manusia kesehatan, serta upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyatakan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang dan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Upaya meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan prioritas utama dalam pembangunan kesehatan.

“Untuk mencapai hal tersebut, Kementerian Kesehatan menetapkan arah pembangunan kesehatan pada upaya meningkatkan akses masyarakat yang komprehensif dan bermutu, ujar Menkes.

Menkes menjelaskan, upaya tersebut diperkuat dengan 7 langkah. Pertama, peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan dasar dan penyediaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Kedua, penyediaan, distribusi, dan retensi sumberdaya manusia kesehatan di seluruh Indonesia. Ketiga, penyediaan obat dan alat kesehatan yang mencukupi di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan Pemerintah. Keempat, pencapaian Universal Health Coverage. Kelima, perhatian khusus pada Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar serta Daerah Bermasalah Kesehatan. Keenam, pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kesehatan, dan  ketujuh Perwujudan pelayanan kesehatan yang bertaraf internasional (world class health care), termasuk adanya rumah sakit yang terakreditasi internasional (world class hospital.

Ketujuh upaya tersebut dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian sasaran-sasaran pembangunan kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, tambah Wamenkes.
Guna pemenuhan kebutuhan tenaga spesialis di Rumah Sakit yang masih mengalami kekurangan tenaga spesialis di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan serta daerah kurang diminati lainnya, maka PPSDM Kesehatan Kemenkes RI bekerjasama dengan 14 Fakultas Kedokteran dan 4 Fakultas Kedokteran Gigi sebagai penyelenggara program bantuan PDS/PDGS. Saat ini, Kemenkes sudah menyalurkan bantuan pendidikan dokter spesialis dan dokter gigi spesial kepada 4746 peserta, tercatat 502 orang yang sudah lulus.

“Apabila diperbandingkan, akan terlihat disparitas antar provinsi yang cukup lebar. Provinsi-provinsi seperti DKI Jakarta, Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi yang memiliki ketersediaan tenaga kesehatan yang cukup baik hingga di tingkat kabupaten/kota,” tandas Wamenkes.

Ditambahkan, kebijakan Kementerian Kesehatan dalam pemenuhan kekurangan tenaga kesehatan tersebut terus diupayakan diantaranya melalui pendidikan dan pengadaan serta distribusi tenaga kesehatan, melalui berbagai program seperti penempatan dokter dan bidan PTT, penempatan tenaga kesehatan strategis dan penugasan khusus residen senior ke daerah DTPK dan DBK serta pemberian bantuan pendidikan dokter/dokter gigi spesialis.

“Kementerian Kesehatan mengapresiasi semua pihak yang turut dalam pelaksanaan program standardisasi, sertifikasi, dan pendidikan berkelanjutan SDM kesehatan”, ujar Wamenkes.

Pihak terkait tersebut adalah Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Institusi Pendidikan, Organisasi Profesi, Tenaga Kesehatan dan lainnya.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id. (Webtorial)

Rektor yang Meninggal di Jakarta Marathon Diberi Santunan

VIVAnews – Rektor Seminari Petrus Kanisius Mertoyudan, Ignatius Sumarya, SJ (60 tahun) yang meninggal saat mengikuti Jakarta Marathon, Minggu 28 Oktober 2013, akan diberi santunan oleh pihak penyelenggara. Sumarya jatuh pingsan di dekat Bundaran Hotel Indonesia. Ia wafat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Jakarta.

“Sudah ada perwakilan Bank Mandiri (selaku pihak penyelenggara Jakarta Marathon) yang melayat. Belum tahu santunannya dalam bentuk apa,” kata keponakan almarhum Sumarya, Theresia, kepada VIVAnews.

Pihak keluarga nantinya akan menyerahkan santunan itu kepada Seminari, karena tujuan Sumarya datang ke ibu kota mengikuti Jakarta Marathon adalah untuk menggalang dana bagi pendidikan para calon pastor di sekolah yang dipimpinnya, Seminari Mertoyudan Magelang, Jawa Tengah.

Theresia mengatakan, pamannya dalam keadaan sehat ketika tiba di Jakarta. “Dia tak mungkin ikut Jakarta Marathon kalau tidak sehat. Dia sudah mempersiapkannya,” ujar Theresia. Namun menurutnya Sumarya memang sudah sekitar sepuluh tahun punya penyakit jantung.

Jenazah Sumarya semalam disemayamkan di Gereja Kanisius Menteng, Jakarta Pusat, untuk misa arwah. Selasa besok jenazah akan dibawa ke Mertoyudan untuk dimakamkan di sana.

Alasan Front Anti-Komunis Bubarkan Diskusi di Yogya

VIVAnews – Diskusi di Padepokan Santi Dharma DIY dibubarkan paksa oleh ratusan anggota Front Anti-Komunis Indonesia (FAKI), Minggu 27 Oktober 2013. Padepokan di mana diskusi itu digelar masih satu kompleks dengan Gereja Klepu di Dusun Bendungan, Desa Sidoagung, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketua FAKI DIY Burhanuddin menyatakan, pembubaran paksa dilakukan karena acara diskusi itu dihadiri oleh kader-kader Partai Komunis Indonesia (PKI). “Kongres itu dilakukan oleh kader-kader PKI. Kalau perlu mereka dipateni (dibunuh),” kata Burhannudin.

“Tidak ada toleransi bagi kegiatan-kegiatan PKI di Yogyakarta. Mereka berniat untuk menghilangkan Pancasila sebagai dasar negara,” ujar Burhanuddin.

Salah satu pengelola Padepokan Santi Dharma, Iriani, mengatakan diskusi itu hanya dihadiri keluarga dan anak-anak eks narapidana politik 65 untuk bertukar pikiran tentang peningkatan ekonomi keluarga, cara membuat pupuk, dan pemberdayaan rakyat dalam mengantisipasi kemiskinan.? “Hanya itu yang dibicarakan. Tidak ada agenda lain,” kata Iriani.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada beberapa peserta diskusi yang menjadi korban pemukulan dalam peristiwa pembubaran oleh FAKI. Mereka adalah Ciptadi (62 tahun) warga Kroya Cilacap, Bayu Cahyadi (30 tahun) warga Sumpiuh Banyumas, Ardi Nugroho (23 tahun) warga Kroya Cilacap, dan Sukrisdiono (45 tahun) warga Purwoketo.

Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari mengecam tindakan anarki itu. Ia menyesalkan Polri tidak mampu mencegah aksi tersebut meski sudah mengetahui informasi soal rencana penyerangan. “Kelompok anarkis ini harus diproses secara hukum  karena melakukan pelanggaran hukum secara nyata, termasuk melukai para manula,” kata Eva kepada VIVAnews.

Eva menghimbau ke depannya, para korban G30S-PKI jika melakukan pertemuan sebaiknya di kantor-kator polisi setempat karena polisi tidak mampu memberikan perlindungan di luar kantor mereka. “Para pencari keadilan akibat pelanggaran HAM ini berhak melakukan pertemuan-pertemuan untuk menentukan strategi-strategi meminta keadilan dari negara,” kata Eva.

Usai Ringkus 30 Preman, Polisi Buru Boby Tangan Kanan Hercules

Rivki - detikNews

Jakarta - Usai menangkap 30 preman di Cengkareng, Jakarta Barat, polisi memburu pimpinan dari komplotan tersebut. Tim Pemburu Preman Polres Jakarta Barat (TPP Polres Jakbar) meyakini pemimpin preman itu bernama Boby yang juga tangan kanan Hercules.

"Kita kejar si Boby, tangan kanannya Hercules. Dia pemimpin preman-preman yang di Cengkareng yang suka peras warga," ujar Kasat Reskrim Polres Jakbar, AKBP Hengki Haryadi, kepada detikcom, Senin (28/10/2013).

Hengky mengatakan selain Boby, dia juga memburu Jhonny yang notabenenya adalah tangan kanan Bobby. Polisi meyakini kedua orang itu sudah melakukan aksi premanisme di Cengkareng sejak lama.

Dalam catatan kepolisian, Boby juga buronan kasus lain. Saat Hengki menjabat Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, Boby diduga sebagai pelaku yang menyembunyikan Kill Bill alias Irene Tupessy, terpidana kasus penyerangan RSPAD Februari tahun lalu.

"Dia juga DPO dalam kasus RSPAD, memang banyak catatan kriminal yang dilakukan oleh si Bobby," ujar pria yang berhasil mengungkap kasus peristiwa berdarah RSPAD.

Polisi juga mencurigai, lahan di Cengkareng yang digunakan sebagai sarang preman merupakan lahan bermasalah. "Kita duga tanah yang ditempati preman-preman itu, tanah milik orang lain korban pemerasan Hercules dan anak buahnya," pungkasnya.

TPP Polres Jakbar pada Minggu 27 Oktober kemarin, berhasil menangkap 30 preman. Mereka ditangkap karena sempat memeras warga yang hendak membangun gorong-gorong. Beberapa barang bukti seperti samurai dan senjata api juga berhasil disita polisi.

Polisi Menduga Janda TNI Yang Tewas Membusuk Korban Pembunuhan

Rois Jajeli - detikNews

Surabaya - Mayat seorang perempuan yang dikabarkan janda, ditemukan tewas dengan kondisi membusuk dan tangan terikat di belakang di rumahnya di Jalan Brawijaya, Wonokromo, Surabaya. Polisi menduga, korban dibunuh.

"Ada dugaan pembunuhan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu (27/10/2013).

Farman mengatakan, kondisi mayat dalam keadaan membusuk dan tangan terikat di belakang. Juga ditemukan bercak darah. Korban diperkirakan tewas sekitar 4 sampai 5 hari lalu.

Katanya, sebelum tewas, korban diperkirakan melakukan perlawanan, karena banyak pot rumah yang pecah.

"Kemungkinan saat dibunuh korban sempat melakukan perlawanan," tuturnya.

Farman enggan mengatakan identitas korban. Katanya, pihaknya akan memintai keterangan saksi dari keluarga maupun tetangga korban.

"Kami akan bekerjasama dengan Polsek Wonokromo untuk penyelidikan lebih lanjut," tandasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Endang (42) janda dari keluarga TNI ditemukan tewas membusuk dan kondisi tangan terikat di belakang, di kamar rumahnya di Jalan Brawijaya no 34, Wonokromo, Surabaya, pada Minggu (27/10/2013).

Korban pertama kali ditemukan Kolonel (Purn) Maskup, tetangga korban dan warga lainnya. Maskup mendobrak pintu gerbang dan rumah, setelah dihubungi anak korban yang kuliah di Bandung, untuk mencari keberadaan ibunya.

Enam Cerita di Balik Floren, Si Cantik yang Ngamuk di Rumah Adiguna

Sukma Indah Permana - detikNews

Jakarta - Seorang wanita cantik yang akhirnya diketahui bernama Floren mengamuk di rumah pengusaha Adiguna Sutowo di Pulomas, Jakarta Timur, Minggu (27/10/2013) dinihari. Floren mendobrak pintu gerbang dan merusak tiga mobil mewah milik Adiguna yang diparkir di dalam garasi.

Hingga kini, belum diketahui ada motif apa di balik ulah Floren. Namun, beberapa fakta pun sedikit demi sedikit mulai terkuak. Berikut adalah 5 cerita tentang di cantik Floren yang berhasil dihimpun detikcom:
Mendobrak Gerbang dan Merusak Mobil Adiguna dengan Mercy
Saat kejadian, hanya ada sopir dan pembantu rumah tangga di rumah tersebut. Setelah berhasil merobohkan gerbang rumah dengan menggunakan mobil Mercy, Floren berkali-kali menabrak tiga mobil Adiguna yang terparkir di garasi. Tiga mobil tersebut yakni Toyota Alphard, Lexus, dan Mercy.

Adik ipar Adiguna, Sinta Saras mengatakan bahwa mobil yang mengalami kerusakan paling parah adalah mobil Mercy.
Kenal dengan Istri Adiguna
Floren kenal dengan istri Adiguna yang bernama Vika Dewayani yang saat kejadian tidak berada di rumah. Sambil mengamuk dan turun dari mobil Mercy-nya, Floren langsung berteriak-teriak memanggil nama Vika.

Hal ini disampaikan Kasubag Humas Polres Jaktim, Kompol Sri Bhayangkari. Hingga saat ini, pihak Vika belum memberikan keterangan atas pernyataan polisi ini. Sehingga belum diketahui apa hubungan antara Floren dan Vika.
Saat Ngamuk, Floren Sempat Berteriak Ingin Bunuh Vika
Setelah merusak gerbang dan mobil-mobil milik Adiguna, Floren pun turun dari mobil Mercy-nya. Saat itulah Floren sempat berteriak ingin membunuh Vika.

"Dia sempat teriak membunuh, ingin bunuh kakak saya," kata adik ipar Adiguna, Sinta Saras kepada detikcom. Informasi ini didapat Sinta dari penjaga serta pembantu rumah Adiguna.
Saat Berulah, Floren Diantar Sopir Pribadi Adiguna
Floren yang tak tahu alamat rumah Adiguna, awalnya menghubungi salah satu sopir pengusaha tersebut. Begitu sampai di depan gerbang, sang sopir pun turun dan mengetuk pintu garasi rumah Adiguna.

Saat itulah, Floren mengambil alih stir menabrak-nabrakkan mobil Mercy yang ditungganginya ke gerbang dan mobil-mobil milik Adiguna. Aksi Floren baru berhenti setelah mobil Mercy-nya mati.
Usai Ngamuk, Floren Dijemput Orang Suruhan Adiguna
Usai kejadian, seorang suruhan Adiguna yang berinisial E menjemput Floren dan sopir pribadi Adiguna yang berinisial D. Hal ini diketahui Syarifuddin dari polisi. 

Bahkan dilaporkan bahwa satpam komplek kediaman Vika telah mengenal E. Karena kejadian ini, Vita yang sedang berada di Bali langsung pulang dan bergegas melaporkan aksi tersebut di Mapolres Jakarta Timur.
Floren Diduga Istri Adiguna
Salah satu anggota kepolisian di Polres Jakarta Timur mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa Floren adalah istri Adiguna. Namun hingga saat ini polisi masih fokus pada pemeriksaan saksi-saksi yakni dua satpam dan seorang pembantu rumah tangga di rumah Adiguna.

Adiguna adalah anak dari pengusaha orde baru, Ibnu Sutowo. Dari pernikahannya bersama Vika, ia dikaruniai 2 orang anak.





Awas Macet! Ribuan Buruh akan Demo di Kawasan Pulogadung dan Cakung

Rivki - detikNews

Jakarta - Presiden Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengatakan hari ini akan dilakukan mimbar bebas para buruh di Kawasan Industri Pulogadung dan Cakung. Aksi ini merupakan bagian dari jelak mogok nasional buruh pada 31 Oktober nanti

Dalam siaran pers KSPI yang diterima detikcom, Senin (28/10/2013), Aksi ini akan diikuti 5 sampai 10 ribu buruh di kawasan industri Pulo Gadung dan Kawasan Berikat Nusantara Cakung. Mereka akan melakukan mimbar bebas dan mogok kerja.

Tidak hanya di Jakarta, Buruh se-Bandung raya juga akan melakukan aksi serupa di Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan kota Bandung. Untuk di kawasan Bandung raya akan di ikuti lebih dari 50 ribu buruh.

"Aksinya akan dipusatkan di kantor Walikota Cimahi dan Bupati Bandung Barat," ujar Said.

Buruh Karawang juga akan aksi konvoi dan konsolidasi di GOR Karawang. Aksi-aksi ini adalah pemanasan jelang mogok nasional para buruh yang berlangsung pada 31 Oktober sampai 1 November di seluruh Indonesia.

FPI Akan Demo Jokowi Soal Lurah Susan

TEMPO.CO, Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) akan mendatangi Balai Kota pekan ini. Mereka akan mendemo Gubernur DKI Jakarta soal penempatan Lurah Susan Jasmine Zulkifli di Lenteng Agung.
"Sedang dibahas malam ini bagaimana-bagaimananya (mekanisme, jumlah pendemo), tapi pekan ini kami akan ke Balai Kota mendemo Susan dan Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FPI Jakarta Novel Ba'mumin saat dihubungi, Ahad, 27 Oktober 2013. Mereka berharap Jokowi bisa segera memutuskan solusi atas hal tersebut.
Ia menyatakan kedatangan FPI ke Balai Kota mewakili aspirasi masyarakat Lenteng Agung. Lewat forum warga, sejumlah orang menolak kepemimpinan Susan karena dianggap tak merepresentasikan wajah Lenteng Agung yang religius.
"Susah bila seorang wanita, non muslim pula untuk dekat dengan masyarakat di sini yang rajin bikin acara pengajian, atau silaturahmi di masjid," ujar perwakilan warga, Mochamad Rusli.
Ia mengatakan sebaiknya Susan ditempatkan di wilayah yang lebih heterogen. "Jangan di Lenteng Agung, kami akan terus tolak," ujarnya.
Warga dua kali melakukan aksi demo terhadap Susan dengan mengakomodasi sekitar 200 massa. Mereka menutup Jalan Agung Raya, dan berdemo di depan kantor kelurahan. Aksi tersebut tak mendapat tanggapan dari Susan.
"Kalau soal itu, saya anggap sudah selesai," ujar Susan. Lurah berambut pendek ini mengatakan akan lebih berkonsentrasi kerja ketimbang menghiraukan aksi penolakan terhadapnya. "Kalau soal itu, nanti di atas-atas saya (Camat hingga Gubernur) yang memutuskan, saya mau kerja saja," ujarnya.
M. ANDI PERDANA

Dinilai tak punya naluri keibuan, Ratu Atut diminta mundur

MERDEKA.COM. Puluhan mahasiswi yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Banten melakukan aksi unjuk rasa di Ciceri, Kota Serang. Dalam aksinya mereka mendesak Gubernur Banten Rt Atut Chosiyah mundur dari jabatannya karena dinilai tidak mempunyai naluri keibuan dengan menelantarkan rakyatnya.

Puluhan mahasiswi tersebut melakukan orasi di perempatan Ciceri, dengan membawa spanduk besar dukungan untuk KPK mengusut kasus korupsi di Banten. Selain itu, mereka juga melakukan penggalangan tanda tangan dukungan perempuan di Banten untuk KPK.

"Atut sebagai gubernur perempuan pertama tidak membuat kami bangga. Karena Atut yang seharusnya mempunyai sifat keibuan, malah tega menelantarkan nasib rakyat Banten," ujar salah satu mahasiswi dalam orasinya.

Nanis, juru bicara mahasiswi, menegaskan bahwa Atut sudah tidak layak menjadi gubernur dengan segala dugaan korupsinya. Atut telah menelantarkan rakyatnya, dengan bukti Banten menjadi provinsi dengan balita penderita gizi buruk cukup tinggi dan masih banyak masyarakat yang hidup dalam garis kemiskinan.

"Kebanyakan rakyat Banten di wilayah selatan berada di desa tertinggal. Mereka juga berada di taraf kemiskinan. Atut sudah tidak layak memimpin Banten dengan dugaan korupsinya dan karena itu juga mencederai citra kaum perempuan," tegas Nanis.
Sumber: Merdeka.com

Sumpah Pemuda, Mahasiswa Ajak Boikot Video Mesum

TEMPO.CO , Kediri: Hari Sumpah Pemuda biasanya diperingati dengan  kegiatan seremonial dan  orasi politik. Namun mahasiswa Universitas Brawijaya punya cara tersendiri untuk memperingati.  Mereka justru berkeliling kota dan mengajak para remaja untuk tidak menonton serta membuat video porno.

Peringatan Sumpah Pemuda ala Unibraw itu cukup menarik perhatian masyarakat. Peserta aksi menyusuri jalan utama sambil melakukan mepertontonkan aksi teatrikal.  Bersamaan dengan itu, beberapa mahasiswa yang mengenakan jas almamater,  menyebarkan selebaran yang berisi ikrar pemuda pelajar dan mahasiswa.

Dalam selebaran itu, mahasiswa mengajak para pemuda untuk  meningkatkan nasionalisme. Salah satu caranya dengan tidak  menonton serta membuat video porno. "Pemuda harus menjunjung moral. Tinggalkan semua perbuatan yang  tak bermoral," kata seorang pengunjuk rasa, Minggu 27 Oktober 2013 petang.

Kritikan pengunjuk rasa memang cukup pas dengan kondisi aktual sekarang.  Baru-baru ini  Kota Kediri sempat geger gara-gara peredaran video porno yang diperagakan sejumlah pelajar di kota itu. "Jihadnya seorang pelajar dan mahasiswa adalah belajar,"  kata Andik, salah satu mahasiswa.

Kasus penyebaran video porno yang melibatkan pelajar di Kota Kediri itu bukan hanya sekali.  kepolisian bahkan dibikin pusing oleh banyaknya perilaku pelajar yang merekam adegan mesum  menggunakan telepon genggam. Meski sejumlah pelajar sudah mendapat sanksi tegas, baik dari sekolah maupun kepolisian, namun kebiasaan membuat dan menonton video porno seperti sudah menjadi candu.

Polisi pun sampai memasang tanda rambu-rambu dilarang pacaran di tempat-tempat rawan yang menjadi lokasi remaja. Hal ini menyusul terjadinya insiden pemerkosaan disertai perekaman oleh sejumlah pemuda dengan melibatkan pelajar Sekolah Menengah Pertama. "Biasanya lokasi pinggiran hutan yang sepi dan rumah kosong menjadi ajang pacaran yang kelewatan,"  kata Kasubag Humas Polresta Kediri Ajun Komisaris Surono.
HARI TRI WASONO

Minggu, 27 Oktober 2013

Ini Kronologi Lengkap Perusakan Rumah Adiguna oleh Si Cantik F

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews

Jakarta - Kediaman pengusaha Adiguna Sutowo di Pulomas, Pulogadung, Jaktim dirusak perempuan cantik berinisial F sekitar pukul 02.00 WIB dengan menabrakkan mobil Mercedes Benz B 712 NDR ke pagar rumah sebanyak tiga kali.

Berikut kronologi peristiwa perusakan tersebut sebagaimana dihimpun dari keterangan polisi dan petugas keamanan setempat, Minggu (27/10/2013):

Pukul 02.00 WIB

Mobil Mercedes Benz dengan nomor polisi B 712 NDR yang ditumpangi wanita berinisial F bersama sopir pribadi Aduguna menyambangi rumah Adiguna di Perumahan Pulomas Barat di Blok D2, Pulogadung, Jakarta Timur Sabtu (26/10) dini hari.

Pelaku berinisial F itu, sengaja mengajak sopir Adiguna untuk menunjukkan kediaman putra mantan Dirut Pertamina itu. Satpam perumahan yang malam itu bertugas, langsung membukakan portal karena mengenal sang sopir. Portal pun dibuka dan mereka leluasa masuk.

Pukul 02.10 WIB

Mobil Mercy yang ditumpangi F dan sopir, tiba di depan rumah Adiguna berlantai dua dan berpagar cokelat itu. Sopir turun untuk membukakan pagar, tapi tiba-tiba F mengambil alih kemudi dan menabrakkan mobil Mercy itu ke pagar rumah hingga roboh.
mobil dan kembali menabrakkan sekali lagi mobilnya hingga merusak mobil Mercy Adiguna yang terparkir di garasi. Peristiwa itu bahkan berlangsung tiga kali hingga terakhir merusak tembok dapur rumah Adiguna.
Pukul 04.00 WIB

Ketua RT setempat tiba di lokasi, namun suasana sudah sepi.

Polisi hingga kini masih memburu pelaku F dan mendalami motif dari pengrusakan rumah Adiguna. Termasuk menelusuri hubungan Adiguna dan F serta orang-orang terkait dalam peristiwa, sopir Mercy dan sopir Civic.


Usai menabrakkan diri sebanyak tiga kali, Mercy yang digunakan F itu lantas mogok alias tak bisa jalan. F pun keluar dan teriak-teriak, entah apa yang diteriakkan.

Pukul 03.00 WIB

Tiba-tiba muncul mobil Honda Civic di depan kediaman Adiguna yang sudah dirusak pagarnya oleh F. Mobil itu diketahui disopiri oleh seseorang berinisial H yang tak lain orang kepercayaan Adiguna dan datang atas perintahnya.

Pelaku F dan sopir kemudian masuk ke dalam mobil Civic dan meninggalkan kediaman Adiguna. Mercy yang rusak itu ditinggalkan di lokasi.

Pukul 03.30 WIB

Usai ditinggal F, tiba mobil derek di kediaman Adiguna. Mobil derek itu lantasi membawa Mercy yang telah rusak itu meninggalkan kediaman Adiguna

Tak Ada CCTV, Polisi Buru Si Cantik Florence Lewat Nopol Mercy

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews

Jakarta - Rumah Adiguna Sutowo di Jakarta Timur tidak dilengkapi CCTV. Karena itu, polisi akan mengandalkan petunjuk dari mobil Mercy yang dikendarai pelaku misterius yang disebut-sebut bernama Florence itu.

"Rumah nggak ada CCTV," ujar petugas keamanan di Blok D2 No 2 yang enggan disebut namanya, Minggu (27/10/2013).

Menurutnya, tidak adanya CCTV di sekitar rumah karena akses pintu masuk dan keluar hanya satu jalan. "Model rumah tusuk sate, rumah ibu di bagian ujung makanya nggak ada CCTV," tuturnya.

Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Jaktim AKBP M Saleh mengatakan pihaknya telah memeriksa bagian rumah. Hasil pemeriksaan rumah tersebut tidak memiliki kamera perekam.

"Nggak ada CCTV makanya kita telusuri melalui nopol kendaraan penabrak," ungkapnya.

Mobil tersebut kini masih dalam penelusuran polisi. Nomor polisi mobil Mercy tersebut adalah B 712 NDR.

Vika Dewayani Adalah Istri Kedua Adiguna, Punya 2 Anak

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews

Jakarta - Vika Dewayani adalah istri sah kedua dari Adiguna Sutowo. Mereka menempati rumah Pulomas Barat Blok D2 No 2 bersama kedua anaknya.

Ketua RT setempat Nino Tumolo memastikan informasi ini lewat dokumen kartu keluarga. Di situ tertera, nama istri Adiguna adalah Vika Dewayani dan dua anaknya Herwinto dan Cecile Seruni.

"Mereka menikah resmi kok, makanya punya KK dan akte," ujar Nino di kediamannya, Jl Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (27/10/2013).

Menurut Nino, Vika dan Adiguna telah menempati rumah itu selama 10 tahun. Hasil pernikahan dengan Vika melahirkan dua anak. "Anaknya kuliah di Amerika Serikat," imbuhnya.

"Istri pertamanya tinggal di Menteng. Kalau di sini Vika tinggal bersama pembantu," ungkapnya.

Pengacara Vika, Syarifuddin Noor, juga membenarkan informasi Pak RT. Menurutnya, Vika memang istri kedua Adiguna. Karena itu, dia mengoreksi kabar pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan, suami artis Dian Sastrowardoyo, Maulana Indraguna Sutowo, anak Vika.

"Itu dia anak dari istri pertama," terang Syarifuddin kepada detikcom via telepon

Peserta Jakarta Marathon yang Meninggal Seorang Rektor Bernama Sumaryo

Ikhwanul Khabibi - detikNews

Jakarta - Seorang peserta yang turut berlari dalam Jakarta Marathon meninggal dunia di tengah perlombaan. Pria berusia 60 tahun tersebut diketahui bernama Ignatius Sumaryo asal Semarang.

"Peserta yang meninggal bernomor 8260 terdaftar dengan nama Ignatius Sumaryo," kata Kepala Bagian Medis Jakarta Marathon Iwan Kurniawan di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (27/10/2013).

Iwan menjelaskan Sumaryo terjatuh dan pingsan saat melintasi Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat. Kemudian ia dilarikan ke RS Jakarta namun nyawanya tak terselamatkan.

"Terjatuh di sekitar Sarinah pukul 06.15 WIB, dilarikan ke RS Jakarta dan dinyatakan meninggal pukul 07.15 WIB," ujar Iwan.

Informasi yang dihimpun Sumaryo berprofesi sebagai rektor Sekolah Tinggi Seminari Mertoyudan. Namun panitia enggan menjelaskan detil identitas Sumaryo.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu mengaku akan mencari tahu detail peristiwa meninggalnya Sumaryo. Ia pun meminta ke depannya para peserta marathon dalam kondisi prima.

"Yang meninggal, saya lihat dulu kejadiannya seperti apa? Harusnya kan yang ikut marathon itu harus dalam kondisi yang prima. Kita harus pelajari nanti persyaratannya seperti apa," ujar Marie di lokasi yang sama.

Sebelumnya, Iwan menyebutkan Sumaryo datang bersama rombongannya dari Semarang. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke ketua rombongan Sumaryo, yang meninggal karena serangan jantung, untuk mengurus administrasi di RS Jakarta.

Pelari Berusia 60 Tahun Meninggal Dunia Saat Ikuti Jakarta Marathon

Ikhwanul Khabibi - detikNews

Jakarta - Seorang peserta lari Jakarta Marathon meninggal dunia saat mengikuti perlombaan. Pria berumur 60 tahun itu diduga terkena serangan jantung.

"Benar ada peserta yang meninggal, dalam posisi lari jatuh di sekitar Thamrin Sudirman itu," ujar kepala bagian medis Jakarta Marathon, Iwan Kurniawan, saat ditemui di Monas, Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Namun pihak panitia belum bisa menyebutkan identitas peserta yang meninggal. Bagian medis hanya menyinggung peserta yang meninggal adalah pria asal Semarang berusia sekitar 60 tahun.

"Dilarikan ke rumah sakit Jakarta dan meninggal dunia, diduga karena serangan jantung," jelasnya.

Menurut Iwan, peserta yang meninggal itu datang bersama rekan-rekannya dari Semarang. Kejadian ini sudah dilaporkan kepada kepala rombongannya.

"Sudah dikasih tahu ke ketua rombongannya dan sudah mengurus ke RS," terangnya.

Inilah Jalan Alternatif Untuk Hindari Kemacetan

Oleh: Marlen Sitompul

 INILAH.COM, Jakarta - Dalam rangka mengantisipasi kemacetan terkait aksi unjuk rasa para buruh, Polda Metro Jaya akan melakukan pengalihan arus lalu lintas. Rencananya, buruh akan melakukan unjuk rasa selama tiga hari di Istana Negara dan DPR.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sigit Dwi Nurmaningtyas mengatakan, pengalihan arus dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan yang diakibatkan aksi para buruh. Rencana pengalihan arus itu dilakukan selama unjuk rasa berjalan yang rencananya selama tiga hari, Rabu-Jumat (21-23/11/2012).

"Tapi yang jelas pengalihan arus ini sifatnya situasional. Kalau memang massa pendemo membeludak sehingga menutup badan jalan. Maka dengan terpaksa arus jalan dialihkan," kata Sigit.

Disampaikannya pula, ruas jalan yang kemungkinan dialihkan itu adalah, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Veteran Raya, Jalan Veteran 1, 2 dan 3, Jalan Majapahit dari arah Harmoni areal Silang Monas, Jalan Musium, Jalan Budi Kemuliaan dari arah Jalan Abdul Muis.

"Kami mengharapkan bagi warga ibukota khususnya bagi pengguna jalan untuk memaklumi pengalihan kami. Kami juga menghimbau para pendemo untuk menjaga ketertiban," pungkas Sigit.

Berikut rencana pengalihan arus jalan saat mengantisipasi kemacetan saat demo buruh:

1. Arus dari Selatan :

Bunderan Air Mancur ; Belok kiri Budi Kemuliaan - Jalan Abdul Muis - Jalan Majapahit - Harmoni dstnya.

Bundaran Air Mancur - belok kanan Merdeka Selatan - Jalan Merdeka Timur - Jalan Perwira - Pasar Baru - Gunung Sahari atau Merdeka Timur -Tugu Tani - Senin - Kramat Raya.

Simpang Budi Kemuliaan. - Jembatan Serong belok kiri - Jalan Kebon Sirih -Jalan MH.Thamrin - dstnya.

Pertigaan Pertamina. - Jalan Merdeka Timur - Jalan Perwira - Jalan Lap Banteng - Pejambon. - Jalan Merdeka Timur - Tugu Tani - Jalan Ridwan Rais - Jalan Merdeka Selatan - Bunderan Air Mancur dstnya.

2. Simpang Harmoni dari arah Jalan Majapahit (utara):

Simpang Harmoni - Jalan Juanda - Pintu Air - Jalan Pos - Jalan Lap Banteng - Jalan Pejambon - Jalan Merdeka Timur - Jalan Merdeka Selatan - dstnya.

3. Arus dari Stasiun Kota arah Harmoni:

Arus dari arah Stasiun Kota yang mengarah Harmoni diarahkan ke kiri
di simpang Olimo - Mangga Besar - Gunung Sahari - Jalan Wiryo Pranoto - Pecenongan - Samanhudi - Gunung Sahari.

Arus dari arah Stasiun Kota yang mengarah Harmoni diarahkan ke kanan ke Jalan Zainul Arifin.

Inilah Pengalihan Arus saat Jakarta Marathon 2013

Oleh: Agus Rahmat

INILAH.COM, Jakarta - Jakarta pada Minggu (27/10/2013) akan melaksanakan Jakarta Marathon 2013. Ribuan peserta akan memadati rute yang telah ditentukan.

Untuk menghindari kemacetan parah, pihak Polda Metro Jaya telah memberlakukan pengalihan arus. Berikut rute setelah pengalihan arus tersebut:

1. Dari arah Jembatan Lima menuju Asemka dialihkan ke Jalan Perniagaan Jalan Layang Tubagus Angke.

2. Dari arah Penjagalan menuju Asemka, dialihkan ke kanan Jalan Perniagaan Jalan Layang Tubagus Angke atau ke kiri Jalan Perniagaan Tiga, Pintu Kecil dan seterusnya.

3. Dari arah Pangeran Jayakarta menuju Beos dialihkan ke kiri Jalan Pinangsia Timur - ke kanan Mangga Besar atau kendaraan dari arah Gunung Sahari diputar balik ke depan Mangga Dua Square.

4. Dari arah Gunung Sahari melalui Jalan RA Kartini, dialihkan ke kiri ke Jalan Karang Anyar Utama.

5. Dari arah KH Hasyim Azhari menuju Gajah Mada, dialihkan ke kanan Jalan Cideng Timur atau ke kanan Jalan Sanghaji.

6. Arus kendaraan dari arah Kiai Caringin menuju Harmoni, dialihkan ke Cideng Barat maupun Cideng Timur.

7. Dari arah Jati Baru menuju Abdul Muis atau menuju Kebon Sirih, dialihkan ke Cideng Timur atau Jalan KH Mas Mansyur.

8. Dari arah Jalan KH Samanhudi menuju Hayam Wuruk dialihkan ke Pecenongan ke kiri Juanda - Jalan Pos dan seterusnya atau diputar balik ke arah Gunung Sahari atau dialihkan ke kiri Jalan Krekot Bunder.

9. Dari arah Kwitang menuju MH Thamrin atau Medan Merdeka Timur, dialihkan ke Jalan AM Ridwan Rais-Medan Merdeka Selatan ke kiri Jalan Agus Salim (ke kiri Kebon Sirih atau Wahid Hasyim) atau diputar balik ke Doorbrak Gramedia Kwitang ke arah Senen.

10. Dari arah Jalan S. Parman menuju Jalan Gatot Subroto, dialihkan ke kiri Jalan KS Tubun atau ke kanan Palmerah atau Jalan Pejompongan.

11. Dari arah Jalan Dr Satrio menuju Jalan Jenderal Sudirman diluruskan ke Jalan Layang Karet - KH Mas Mansyur begitu pun arah sebaliknya.

12. Dari arah Casablanca maupun dari arah Jalan Dr. Satrio menuju Jalan HR Rasuna Said, diluruskan ke Jalan Layang Casablanca di kedua arah tersebut.

13. Dari arah Jalan Galunggung maupun menuju ke Jalan Jenderal Sudirman diluruskan di kedua arahnya.

14. Dari arah Jalan Diponegoro menuju Jalan Imam Bonjol dialihkan ke kiri Jalan Madiun - ke kanan Jalan Halimun - ke kiri Jalan Sultan Agung atau Jalan Diponegoro ke kiri Jalan Cik Ditiro.

15. Dari arah Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Sam Ratulangie menuju Jalan Imam Bonjol dialihkan ke kiri Jalan Sutan Syahrir.

16. Dari arah tol dalam kota menuju ke barat yang mau keluar di depan Polda Metro Jaya diluruskan keluar depan DPR-MPR.

17. Dari arah Jalan MT. Haryono menuju Jalan Gatot Subroto, dialihkan ke kiri Jalan Pasar Minggu Raya atau ke kanan Jalan Prof Dr Supomo dan kendaraan dari Jalan Prof Dr Supomo maupun Pasar Minggu diluruskan atau dialihkan ke Jalan MT. Haryono dan kendaraan dari Pasar Minggu bisa dialihkan ke Jalan Duren Tiga.

18. Dari arah Jalan Mampang Prapatan menuju Jalan HR Rasuna Said, dialihkan melalui Jalan Duren Tiga, Jalan Mampang Prapatan 7 (Jalan Bangka) atau Jalan Kapten Tendean - Jalan Wolter Monginsidi dan seterusnya.

19. Dari arah Jalan Panglima Polim menuju Jalan Sisingamangaraja, dialihkan ke Jalan Melawai - Jalan Sultan Iskandarsyah - Jalan Wijaya 1 atau melalui Jalan Tirtayasa. Adapun jalan lainnya melalui Jalan Kiai Maja atau ke Jalan Trunojoyo - Jalan Wolter Monginsidi dan seterusnya. [gus]

Sabtu, 26 Oktober 2013

KPK Tetapkan Akil Mochtar Tersangka Pencucian Uang

VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar sebagai tersangka kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU). Penetapan Akil sebagai tersangka pencucian uang diputuskan setelah melakukan gelar perkara beberapa waktu lalu.

"Forum ekspose di KPK pada beberapa hari lalu setuju untuk meningkatkan sprindik TPPU atas tersangka AM," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, melalui pesan singkat, Sabtu 26 Oktober 2013.

Mantan anggota DPR itu dijerat Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8/2010 tentang TPPU. Dalam rumusan pasal itu, Akil diduga telah menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, menghibahkan atau mengubah bentuk harta kekayaan yang diketahui berasal dari tindak pidana.

"KPK juga ingin ucapkan terima kasih atas informasi yang diberikan publik atas aset dan kekayaan tersangka AM, juga tersangka lainnya seperti TCW," ujar Bambang.

Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Agus Santoso, menilai, penetapan Akil Mochtar sebagai tersangka pencucian uang sudah tepat. Sebab Akil diduga telah menggunakan rekening orang lain dan menggunakan perusahaan keluarga untuk menempatkan, mengalihkan, menyamarkan, dan menyembunyikan asal usul dana yang patut diduga berasal dari tindak pidana.

"PPATK mendukung KPK melakukan penyidikan dan penuntutan secara kumulatif Tipikor dan TPPU, supaya pelaku bukan hanya dihukum setimpal, tetapi juga harta illegalnya bisa dirampas untuk negara," kata Agus.

Sebelumnya, Akil Mochtar ditetapkan sebagai tersangka kasus suap penyelesaian sengketa Pilkada Kabupaten Lebak dan Kabupaten Gunung Mas di MK. Akil dijerat Pasal 12 huruf c Undang-undang Tipikor Jo Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP, atau Pasal 6 ayat 2 Jo Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP.

Selanjutnya, Akil juga dijerat dengan dugaan menerima gratifikasi atau penerimaan hadiah terkait penanganan perkara di lingkungan kewenangan Mahkamah Konstitusi. Akil dijerat Pasal 12 huruf c atau Pasal 6 ayat 2, dan atau Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, Jo Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP. (art)

Persiapan Jakarta Marathon Rampung Malam ini

Rini Friastuti - detikNews

Jakarta - Persiapan Jakarta Marathon besok, Minggu (27/10) sudah memasuki tahap akhir. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wamen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar menerima laporan persiapan akhir acara maraton internasional.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta mendukung sepenuhnya acara maraton dan pagelaran budaya tersebut. Kadishub Udar Pristono akan menyiagakan petugasnya di setiap putaran jalan, bekerja sama dengan petugas gabungan TNI dan Polri.

"Mengenai daerah ujung tempat berputar, dari pagi pukul 02.00 WIB dini hari kita akan bersama tentukan lintasannya," ujar Udar saat memberikan laporannya di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (26/10/2013).

Sementara itu panitia dari Dispora telah menyediakan hadiah bagi para 1.000 pelari dari 50 negara yang berpartisipasi. Hadiah USD 5.000 hadiah untuk pelari Indonesia dan USD 40 ribu bagi pelari internasional.

Pantauan detikcom di Silang Monas tampak panggung besar telah disiapkan untuk pegelaran acara minggu ini. Sedangkan 17 panggung di sepanjang lintas marathon akan mulai dibangun.

Kawasan silang Monas dipastikan harus steril pada pukul 00.00 WIB (27/10). Petugas Satpol PP sejak pukul 05.00 WIB, Minggu (27/10) akan menyisir PKL yang akan berjualan disekitar rute lari.

"Selain PKL, kita juga sudah menyisir spanduk-spanduk, personil satpol PP yang dikerahkan sebanyak 800 orang," ujar Kasatpol PP Kukuh Hadi Santoso
TNI sendiri telah menyiapkan 550 orang personil. Sebanyak 500 di sepanjang rute dan 50 orang di sekitar Monas. "Kita bergerak dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB siang," jelasnya

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Sudjarno mengatakan polisi menyiagakan 5.500 personil yang akan disiagakan sejak pukul 03.30 WIB.

"Pukul 03.30 sebelum lintasan dipakai akan dicek lagi oleh petugas kita. Kita juga minta petugas dari polsek lain, seperti Depok dan Jakarta Utara, sehingga pengamanan betul-betul steril," imbuhnya.

Menurutnya pengamanan harus dilakukan juga di gang kecil. Karena dikhawatirkan pengendara motor yang melihat jalan lengang langsung menerobos dan membahayakan keselamatan para pelari.

"Saran dari kita, sebelum pelari start, kita sweeper (bersihkan area) beberapa kali, kalau bisa kita sisir area sebanyak 5 kali. Jadi nanti masyarakat di sekitar itu rute terutama yang 42 km itu betul-betul clear," tuturnya.

"Kita harus betul-betul sukses dan tidak ada complain dari pelari," Pungkas Sudjarno

Kemendagri Harus Ikut Selesaikan DPT Pemilu 2014 yang Bermasalah

Septiana Ledysia - detikNews

Jakarta - Kondisi DPT Pemilu 2014 yang masih saja bermasalah, tidak lepas dari proses penyusunan e-KTP yang tidak sinkron dengan pemekaran wilayah. Bila tidak secepatnya diselesaikan maka masalah teknis yang ada dikhawatirkan dapat menjadi kendala lebih besar ketika hari-H pencoblosan kelak.

"e-KTP dibuat beberapa waktu lalu, kemudian ada pemekaran daerah tapi sistem di e-ktp belum diperbaharui. Ini menjadi problem sistemik, kode ring berubah," kata Ketua Perludem Didik Supriyanto dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/10/2013).

Di dalam kesempatan sama Ketua DPP Hanura, Saleh Husin, mengatakan penyelesaian masalah ini tidak hanya oleh KPU. Mengingat data e-KTP yang menjadi dasar penyusunan DPT, maka Kementerian Dalam Negeri selaku pihak yang mengadakan proyek e-KTP perlu terlibat.

"Itu yang jadi sebab DPT jadi masalah," ujarnya.

Ketua Umum PBB, MS Kaban juga mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan, seharusnya Mendagri jangan diam saja dan ikut bertanggung jawab. "Kalau masih ada kekisruhan Presiden dan Mendagri harus ambil sikap. Tapi dalam pemilu sebelumnya kekisruhan itu tanggung jawab presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan," ujar Kaban.