BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 28 Oktober 2013

Dinilai tak punya naluri keibuan, Ratu Atut diminta mundur

MERDEKA.COM. Puluhan mahasiswi yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Banten melakukan aksi unjuk rasa di Ciceri, Kota Serang. Dalam aksinya mereka mendesak Gubernur Banten Rt Atut Chosiyah mundur dari jabatannya karena dinilai tidak mempunyai naluri keibuan dengan menelantarkan rakyatnya.

Puluhan mahasiswi tersebut melakukan orasi di perempatan Ciceri, dengan membawa spanduk besar dukungan untuk KPK mengusut kasus korupsi di Banten. Selain itu, mereka juga melakukan penggalangan tanda tangan dukungan perempuan di Banten untuk KPK.

"Atut sebagai gubernur perempuan pertama tidak membuat kami bangga. Karena Atut yang seharusnya mempunyai sifat keibuan, malah tega menelantarkan nasib rakyat Banten," ujar salah satu mahasiswi dalam orasinya.

Nanis, juru bicara mahasiswi, menegaskan bahwa Atut sudah tidak layak menjadi gubernur dengan segala dugaan korupsinya. Atut telah menelantarkan rakyatnya, dengan bukti Banten menjadi provinsi dengan balita penderita gizi buruk cukup tinggi dan masih banyak masyarakat yang hidup dalam garis kemiskinan.

"Kebanyakan rakyat Banten di wilayah selatan berada di desa tertinggal. Mereka juga berada di taraf kemiskinan. Atut sudah tidak layak memimpin Banten dengan dugaan korupsinya dan karena itu juga mencederai citra kaum perempuan," tegas Nanis.
Sumber: Merdeka.com

Tidak ada komentar: