BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 28 Mei 2014

Panglima TNI: Malaysia Setuju Proyek Menara Suar Dihentikan

VIVAnews - Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Rabu 28 Mei 2014, menyampaikan bahwa Pemerintah telah melakukan pertemuan dengan Malaysia membahas pembangunan menara suar di wilayah perairan Indonesia, tepatnya di kawasan Tanjung Datuk, Kecamatan Paloh, perbatasan Kalimantan Barat.

Malaysia yang bertemu dengan perwakilan TNI, Menteri Luar Negeri, Mekopolhukam dan Menteri Pertahanan, telah sepakat untuk menghentikan pembangunan menara suar itu.
"Hasil pertemuan tim Indonesia dengan Malaysia, semua sepakat pembangunan menara suar dihentikan," kata Moeldoko di sela-sela peresmian Media Center di Mabes TNI, Jakarta.

Kedua negara juga sepakat agar tidak ada lagi kegiatan atau tindakan yang bisa memperkeruh situasi setelah proses pembangunan menara suar dihentikan.
Selain itu, kedua negara akan melakukan verifikasi ulang untuk memastikan batas wilayah dari lokasi pembangunan menara tersebut. Sebab masing-masing negara memiliki versi sendiri.

"Versi Indonesia dan Malaysia ada perbedaan. Kalau ini (Pembangunan Menara Suar Malaysia) berjalan, Indonesia kehilangan 143 km. Verifikasi akan dilakukan bulan depan," katanya.

Moeldoko menambahkan, belakangan masyarakat yang tinggal di perbatasan khususnya kawasan Tanjung Datuk resah, karena dilarang petugas keamanan negeri jiran untuk mencari ikan, bahkan kerap diusir. Padahal, para nelayan setempat berada di wilayah Perairan Indonesia.

"Ada beberapa keluhan dari bupati Sambas (Kalimantan Barat), bahwa masyarakat nelayan sering diusir petugas Malaysia. Atas kondisi seperti itu, maka Panglima TNI akan memberikan pengamanan dan perlindungan terhadap mayarakat kita di sana," katanya.

Moeldoko mengingatkan kepada aparat Malaysia agar jangan sampai ada lagi larangan terhadap nelayan setempat untuk mencari ikan di kawasan Tanjung Datuk.

"Bahwa mereka tidak boleh diganggu oleh siapa pun untuk mencari nafkah. Malaysia tidak boleh lagi seenaknya mengusir masyarakat kita," katanya.

Sebelumnya Moeldoko mengatakan, pihaknya akan membangun pangkalan militer di kawasan Tanjung Datuk, lokasi pembangunan menara suar oleh Malaysia tersebut. Pangkalan militer itu guna memperkuat pertahanan negara di wilayah perbatasan. (adi)

Prabowo ingin menang secara terhormat

Irwan Arfa

Medan (ANTARA News) - Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra Martin Hutabarat menegaskan  Prabowo Subianto ingin memenangi Pemilihan Presiden dengan cara terhormat.

Kepada Antara di Medan belum lama ini, Martin mengatakan komitmen itu telah disampaikan Prabowo dalam sejumlah pertemuan dengan kader Gerindra dan menyatakan tidak akan melakukan kampanye hitam dengan menyebarkan informasi kurang baik terhadap lawannya.

"Kita tidak akan melakukan black campaignkarena itu bukan karakter kita," katanya.

Menurut dia, pihaknya terus menyosialisasikan komitmen menang secara terhormat tersebut kepada seluruh kader dan pendukung di seluruh penjuru Tanah Air sehingga mereka tidakmelakukan tindakan kurang terpuji dengan berkampanye hitam.

"Pak Prabowo paling tegas terhadap itu. Kita ingin menang dengan terhormat karena kemenangan itu untuk rakyat," kata Martin, dan lebih jauh menyebutkan, "Pak Prabowo selalu menekankan, hati rakyat yang perlu direbut."

Tim Jokowi-JK optimistis menang 70%

I Komang Suparta
Denpasar (ANTARA News) - Tim Kampanye Pemenangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla memastikan kemenangan dengan target mencapai 70 persen, kata Ketua Tim Kampanye Pemenangan Jokowi-JK di Bali, Wayan Koster.

"Bali sebagai basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kami optimistis kemenangan Capres Jokowi-JK akan tercapai 70 persen," ujarnya di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, target yang dipasang tersebut berdasarkan realitas di lapangan pada pemilihan umum legislatif 9 April 2014, dan hasil survei sejumlah lembaga riset.

"Kami mempunyai keyakinan Jokowi-JK akan menang pada pemilu presiden dan wakil presiden pada 9 Juli mendatang," kata Koster yang didampingi wakil sekretarisnya, Nyoman Parta.

Koster mengemukakan, dalam tim kampanye tersebut juga diperkuat dari lintas partai politik, termasuk juga dukungan dari masyarakat yang tergabung dalam relawan Jokowi-JK, tokoh partai politik, bahkan dari Partai Golkar.

"Dengan dukungan dari berbagai lintas partai politik, tokoh partai, tokoh masyarakat serta lembaga swadaya masyarakat, maka kami yakin pasangan Jokowi-JK akan menjadi pemenang pada pilpres mendatang," ujar politikus asal Kabupaten Buleleng itu. 

Ia menambahkan, untuk membuktikan kuatnya dukungan Jokowi-JK, maka deklarasi tim kampanye pemenangan akan dilaksanakan pada 29 Mei 2014 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali "Bajra Sandi" Renon, Kota Denpasar.

"Kegiatan deklarasi tersebut melibatkan sedikitnya 5.000 peserta dari kader partai pengusung, elemen masyarakat termasuk relawan yang bergabung dengan Jokowi-JK," demikian Wayan Koster. (*)

Pendukung Prabowo-Hatta diimbau tak terprovokasi kampanye hitam

Hironimus Bifel

Kupang (ANTARA News) - Pendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta di Nusa Tenggara Timur (NTT) diimbau untuk tidak terprovokasi dengan kampanye hitam yang dialamatkan kepada pasangan ini karena merupakan bagian dari strategi politik dalam Pemilu. 

"Pendukung pasangan Prabowo-Hatta aakah itu kader dan simpatisan partai Gerindra atau partai koalisi atau relawan dan lainnya diimbau untuk tetap tenag dan bekerja maksimal menggalang pemilih dan mempertahankan konstituen yang sudah ada agar tetap mendukung paket ini keluar sebagai pemenang pada 9 Juli 2014," Ketua DPD Gerindra NTT Esthon Foenay, di Kupang, Selasa.

Mantan wakil gubernur NTT 2008--2013 itu mengatakan tenang dan tidak perlu terprovokasi dengan maraknya kampanye hitam yang dialamatkan ke pasangan ini bukan berarti isu benar adanya, tetapi biarkan masyarakat yang menilai apakah kampanye itu benar atau tidak.

"Biarkan pada seleksi alamiah dan pada waktunya juga akan terungkap benar dan salah dari aksi kampanye gelap itu dan dengan demikian simpati dan dukungan akan terus bertambah dan dengan demikian pasangan iniakan keluar sebagai pemenang," katanya.

Belakangan ini katanya aksi kampanye hitam yang disebar lawan politik atau oknum-oknum bertangunggjawab melalui berbagai media sosial atau media lainnya sehingga mengabaikan kesantunan dalam berdemokrasi dan tidak menjaga persatuan dan kesatuan. 

Seperti isu kasus penculikan aktivis pada 1998, status kewarganegaraan capres Prabowo Subianto sampai dipecat dari kesatuannya dan aksi kampanye hitam lainnya yang masih dikait-kaitkan dengan mantan Danjen Kopassus itu ketika pada tahun ini memutuskan maju sebagai calon presiden untuk lima tahun mendatang.

Ia mengatakan tidak heran dengan trik politik lawan melalui kampanye hitam seperti yang terjadi saatini karena sudah merasakan langsung ketika maju sebagai calon wakil gubernur 2008 dan calon gubrnur NTT 2013.

Namun yang terjadi saat ini nampak berlebihan kampanye hitam yang dialamatkan kepada Prabowo dan pasangannya setelah yang bersangkutan memenuhi syarat administrasi untuk maju sebagai capres dan cawapres.

"Mereka yang pada Pilpres 2009 ikut mendukung Megawati-Prabowo, saat ini juga gencar mempersoalkan Prabowo. Itu tentu tidak fair dan cenderung memiliki agenda tersembunyi. Mengapa pada pilpres lalu mereka tidak ribut seperti sekarang," pungkasnya. (*)

Marzuki Alie tak Bawa Nama Partai Demokrat Gabung Tim Prabowo

Jpnn
JAKARTA - Ketua DPR RI Marzuki Alie merapat ke kubu pasangan calon presiden (capres), Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Nama Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini masuk dalam berkas susunan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Marzuki tercatat sebagai anggota Dewan Penasihat. Saat dikonfirmasi mengenai berkas tersebut, politisi Partai Demokrat ini membenarkan.
"Iya benar. Memangnya kenapa kalau masuk tim pemenangan? Kan sepanjang tidak membawa nama partai tidak masalah," kata Marzuki saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (28/5).
Menurutnya, dukungan yang diberikannya kepada Prabowo-Hatta bersifat personal dan tidak mengatasnamakan partai. Ia memastikan hal tersebut tidak menyalahi aturan.
Apalagi, sambungnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengarahkan agar tetap menggunakan hak pilih atau tidak golput dalam pemilu presiden (pilpres) 2014.
"Partai netral, tapi kita enggak boleh golput, secara pribadi kita harus punya pilihan, dan saya memilih Prabowo-Hatta," tegas Marzuki. (dil/jpnn)

PKS Janji All Out Menangkan Prabowo-Hatta

Jpnn
PRESIDEN Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta memastikan bahwa partainya siap untuk memenangkan pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Anis menegaskan bahwa suara PKS di pemilu legislatif lalu yang mencapai 8,4 juta akan dikerahkan untuk memenangkan Prabowo-Hatta pada pemilu presiden (pilpres) bulan Juli mendatang.
"Mereka (kader PKS) akan kerja full. Suara 8,4 juta dari PKS untuk pasangan Prabowo-Hatta. Siap, Allahu Akbar," seru Anis di hadapan ratusan kadernya dalam acara konsolidasi nasional PKS untuk pemenangan pasangan Prabowo-Hatta di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (27/5).
Anis menuturkan, konsolidasi di internal partainya sudah dilakukan sejak Majelis Syuro PKS memberikan dukungannya kepada Prabowo-Hatta. Setelah deklarasi dukungan, partai berbasis Islam tersebut juga sudah melakukan sosialisasi melalui jalur perempuan dan juga kehumasan.
"Hari ini di struktur kepemimpinan di DPW se-Indonesia. Ini adalah akhir dari konsolidasi yang kita lakukan. Mesin akan bekerja habis ini," ucap Anis.
Pada kesempatan itu Anis memang tidak lagi menjabarkan visi misi capres Prabowo-Hatta. Yang penting, sambung Anis, duet  yang diusung enam parpol itu mewakili umat Islam. Karenanya mantan Wakil Ketua DPR itu yakin pasangan Prabowo-Hatta dapat mengakhiri transformasi di Indonesia.
"Tak ada yang serius tentang visi misi karena teman-teman sudah tahu. Mereka hanya ingin merasakan bahwa capres ini untuk capres dengan umat Islam terbesar di Republik Indonesia," tandasnya. (jpnn)

Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK Jadi Sasaran Kampanye Hitam

VIVAnews - Hawa persaingan dua pasang calon presiden dan wakil presiden RI Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla semakin kuat jelang Pemilu 2014, yang akan dihelat 9 Juli mendatang. Sayangnya, ketimbang mengunggulkan program atau visi-misi yang ditawarkan masing-masing kubu, para pengikut dua kubu itu belakangan lebih sibuk mengurusi kampanye hitam (black campaign).

Kampanye itu hanya menonjolkan isu-isu miring menyangkut latar belakang masing-masing capres dan cawapres yang diragukan kebenarannya. Bentuk kampanye yang tidak etis dan tidak sehat itu sudah ramai bergulir di media-media sosial demi mempengaruhi opini publik. 

Tim pemenangan masing-masing kubu sama-sama mengecam bentuk kampanye negatif. Misinya hanya untuk menebar kebencian dan prasangka atas capres/cawapres yang jadi sasaran kampanye demikian. Ini tidak bisa dipandang remeh dan masyarakat diimbau jangan hanyut dalam kampanye itu. 

Prabowo belakangan ini pun jadi sasaran tembak orang-orang yang melancarkan kampanye hitam. Sejak mencanangkan diri sebagai calon presiden, dia selalu dikaitkan sebagian kalangan dengan kontroversi tentang Tim Mawar, nama tim dari Kopassus yang disebut-sebut melakukan penculikan para aktivis tahun 1997-1998.

Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus itu kini berada di garis depan kontroversi ini. Lawan-lawan politiknya menuduh bahwa dialah yang memerintahkan penculikan itu. 

Namun, Prabowo dan jajarannya di Partai Gerindra dengan keras membantah hal tersebut. Prabowo menegaskan dia tidak bersalah karena saat itu hanya menjalankan perintah atasan.

Isu bahwa Prabowo memiliki kewarganegaraan ganda, yakni Indonesia dan Yordania, juga merebak beberapa waktu lalu. Isu itu diketahui kerap disebarkan melalui layanan pesan singkat, broadcast BlackBerry Messenger, dan blog internet.

Prabowo disebut meminta kewarganegaraan Yordania kepada Raja Hussein. Permintaan itu dikabulkan Raja pada 1998 silam dan disambut baik keluarga Prabowo.

Isu kewarganegaraan Prabowo ini memang menjadi bermasalah menjelang pemilihan presiden. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008, calon presiden harus memiliki satu kewarganegaraan yaitu Indonesia. Namun, lagi-lagi hal ini kemudian dibantah oleh kubu Prabowo.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan, Prabowo tidak pernah menjadi warga negara Kerajaan Yordania seperti kabar yang berkembang saat ini, atau warga negara mana pun juga.

"Tidak ada sama sekali itu. Itu adalah rumor tahun 1999. Pak Prabowo bukan warga negara Yordania dan tidak pernah menjadi warga negara asing manapun. Paspornya hanya satu, Indonesia, dan Pak prabowo sangat patriotik dan nasionalis," tegasnya.

Fadli pun menyebut hal tersebut sengaja diembuskan sebagai kampanye negatif bagi Prabowo.

"Isu kewarganegaraan ini saya kira karena mereka sudah kehabisan isu untuk mengangkat kemudian diangkatlah isu-isu yang tidak ada.Menjawabnya sangat gampang juga. Bahwa Pak Prabowo pernah tinggal ya biasa saja. Itu kan cek mudah. Tidak usah bertele. Cek aja ke pemerintah negara Yordania, tanya sama duta besar yang ada di sini, tanya dengan Raja Abdullah. Gampang sekali," tuturnya.

Menjawab isu tersebut, Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa langsung mengklarifikasi mengenai status kewarganegaraan Calon Presiden Prabowo Subianto yang diisukan berkewarganegaraan Yordania. Menurut dia, bahwa hal tersebut tidak benar. "Itu adalah black campaign," kata dia.

Hatta mengaku tidak menyukai kampanye hitam atau black campaign dengan menonjolkan sisi negatif lawan yang marak terjadi pada Pemilihan Presiden tahun ini.

"Saya sendiri termasuk yang tidak suka adanya negatif campaign, berpositif campaign sajalah. Fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) saja," kata Hatta, saat menghadiri acara Tabligh Akbar Politik Islam atau TAPI yang kedua dalam rangka Isra Mi'raj 1435 H, Selasa 27 Mei 2014.

Terkait isu dua kewarganegaraan yang dimiliki capres Prabowo tersebut, Komisi Pemilihan Umum telah membantahnya. KPU menyatakan Prabowo hanya memiliki satu kewarganegaraan yakni Indonesia. [Baca di sini]

Lapor Bawaslu 

Kubu Prabowo memutuskan untuk melanjutkan sejumlah kasus kampanye hitam ke pihak yang berwenang. Selain melaporkannya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Tim Pemenangan Prabowo-Hatta juga menempuh jalur hukum.

Menurut salah seorang tim Advokasi Prabowo-Hatta, Habiburokhman, ada tiga bentuk kampanye hitam yang dilaporkan. Yaitu fitnah bahwa Prabowo terlibat kasus penculikan dan kerusuhan 1998, Prabowo pernah meminta kewarganegaraan Yordania pada tahun 1999 dan Prabowo memukul seseorang saat pendaftaran bakal capres ke KPU pada 20 Mei lalu.

“Kampanye-kampanye itu saat ini beredar luas di tengah masyarakat. Seperti terkait kasus penculikan, itu hanya daur ulang yang disebarkan melalui BBM (blackberry massanger), blog, internet dan sosial media lain setelah Prabowo resmi didukung Gerindra, PPP, PKS, PAN, Golkar dan PBB,” katanya di gedung Bawaslu, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Habiburokhman, kampanye hitam terkait permintaan kewarganegaraan Prabowo disebarkan oleh akun Twitter yang menamakan diri @partaisosmed pada 24 Mei lalu.

Sementara fitnah Prabowo memukul seseorang, disebarkan orang tak bertanggung jawab lewat rekaman video yang diunggah lewat akun Twitter @SamadAbraham. Link video itu kemudian menyebar melalui jejaring sosial dan broadcast message di aplikasi instant messenger. Hingga kini belum diketahui siapa pembuat dan penyebar video berjudul 'Prabowo Pukul Orang di KPU' tersebut.

Kubu Prabowo menyebut, akun Twitter tersebut menggunakan foto Abraham Samad dan kicauannya seolah-olah adalah kicauan dari Abraham sebagai ketua KPK. 

Tim Advokasi Prabowo-Hatta lainnya, Mahendrata mengatakan, pihaknya segera melaporkan kasus ini ke kepolisian dan menuntut polisi untuk membongkar serta mengusut tuntas siapa di balik pembuat dan penyebar akun Twitter palsu @SamadAbraham, ataupun video kampanye negatif yang menyertai setelahnya. 

"Kuasa hukum Partai Gerindra akan segera mendatangi Mabes Polri untuk melaporkan kasus ini. Masalah impersonisasi ini sudah masuk ke ranah hukum. Ini serius, bukan main-main. Arena social media sudah dipergunakan untuk menyebarkan ancaman dan memalsukan identitas. Masih ada yang berkampanye negatif seperti ini. Ini terlalu bodoh untuk negeri kita," ujarnya.

Isu SARA

Black campaign juga menyerang pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla jelang Pilpres. Yang memprihatinkan, isu kampanye hitam tersebut menyerempet Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA).

Isu itu sebenarnya sudah pernah beredar ke publik sejak Pilkada DKI Jakarta 2013 lalu, yakni soal agama yang dipeluk Jokowi. Akibat isu SARA yang beredar itu, sampai-sampai ada yang meragukan ke-Islaman Jokowi.

Tak senang Pilpres 2014 dinodai dengan kampanye hitam berisu SARA, cawapres pendamping Jokowi, Jusud Kalla angkat bicara. JK meminta kampanye negatif seperti itu dihindari.

“Saya minta jangan black campaign menggunakan isu SARA. Itu berbahaya karena menyangkut martabat orang, menyangkut soal pribadi,” kata JK di Jakarta, Senin 26 Mei lalu.

Bahkan, JK mengatakan akan terus melakukan klarifikasi terus-menerus terhadap kampanye hitam terhadap dia dan Jokowi. “Kalau orang terus-terusan meragukan agama Jokowi, kayak di Aceh sajalah, bikin pertandingan baca Alquran. Buka saja pertandingan ngaji,” kata JK.

Kampanye hitam lainnya yang mengarah kepada pasangan ini juga diunggah ke situs Youtube. Dalam situs tersebut, terdapat rekaman video yang berisi testimoni JK terkait pencapresan Jokowi. Dalam video berdurasi 3 menit 39 detik itu, JK mengatakan hancur negeri ini jika Jokowi jadi presiden. [Lihat videonya di sini]

Saat dikonfirmasi, JK tak membantahnya. Ia mengakui memang pernah melontarkan pernyataan tersebut.

“(Video) itu tahun 2012, saat Jokowi baru beberapa bulan memimpin Jakarta. Waktu itu Jokowi belum apa-apa. Masak dua-tiga bulan memimpin Jakarta langsung mau diusulkan jadi presiden. Untuk memimpin 240 juta orang (rakyat Indonesia) kan harus ada pengalaman,” kata JK.

Sekarang, ujar Ketua Umum PMI itu, kondisinya sudah berbeda. Jokowi sudah punya pengalaman dan kemampuan dalam memimpin. Pada bagian akhir video itu pun, kata JK, mengatakan, “Kalau mampu ya boleh (menjadi capres).” Dengan demikian, ujar JK, Jokowi kini telah memiliki kriteria untuk diusung sebagai capres.

Terkait pengalaman itu pula, kata JK, dia diminta untuk mendampingi Jokowi sebagai cawapres karena pengalamannya di pemerintahan pusat jelas lebih banyak dari Jokowi.

“Saya bersedia mendampingi Jokowi karena dia punya potensi. Dengan menggabungkan pengetahuan Jokowi dan pengalaman saya, Insya Allah pemerintahan akan jauh lebih baik,” ujar Ketua Umum PMI itu."

"RIP Jokowi"

Kampanye hitam Jokowi yang berbau SARA tak berhenti pada isu ke-Islaman. Beberapa waktu lalu, di media sosial Facebook dan Twitter juga beredar gambar ucapan dukacita untuk Ir Herbertus Joko Widodo (Oey Hong Liong). Ada foto Jokowi di gambar tersebut.

Bentuk gambar tersebut berupa iklan pengumuman kematian yang sering dimuat di surat kabar. Sebagai awalan dalam gambar tersebut, tercantum tulisan yang mengumumkan “kematian” Jokowi pada 4 Mei 2014. 

"Telah meninggal dengan tenang pada hari Minggu 4 Mei 2014 pukul 15.30 WIB, suami, ayah, dan capres kami tercinta satu-satunya."

Pengumuman dilanjutkan dengan informasi mengenai lokasi “jenazah” Jokowi akan dikebumikan. "Jenazah akan disemayamkan di kantor PDIP Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan dan akan dikremasi pada Selasa 6 Mei 2014."

Sebagai penutup pada pengumuman tersebut, tercantum nama istri Joko Widodo, Iriana Widodo, sebagai pihak yang dikondisikan sebagai pemasang iklan. Selanjutnya, tertulis nama Megawati Soekarno Putri sebagai pihak yang ikut “berdukacita”.

"Turut berduka cita : Megawati Soekarno Putri beserta segenap staff, kader, dan Tim Sukses Capres 2014."

Jokowi mengaku sudah biasa diserang kampanye hitam. Namun, diakuinya, "RIP Jokowi" adalah konten kampanye hitam yang paling membuatnya kesal. 

"Ya itu, yang paling menyakitkan menurut saya," ujar Jokowi saat ditemui di kawasan Jakarta Utara beberapa waktu lalu.

Pria yang hingga saat ini masih menjabat sebagai gubernur dari DKI Jakarta itu sebenarnya ingin serius menindaklanjuti kampanye hitam itu ke ranah hukum. Namun, Jokowi mengaku bahwa sulit untuk mencari tahu pihak yang menyebarkan kampanye tersebut. 

"Mendingan kerja sajalah, ngurusin yang kayak gitu habisin energi saja," lanjut Jokowi. 

Hentikan kampanye hitam

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin prihatin dengan maraknya aksi kampanye hitam (black campaign) yang dilakukan dua pasangan capres dan cawapres. Din meminta dua pasangan capres bersaing secara sehat dan menghentikan aksi politik tersebut.

"Saya prihatin dengan gejala menjelang Pilpres yang dipenuhi oleh politik black campaign. Kedua kubu pasangan capres saling menjelek-jelekkan," tutur Din usai Pengajian Tabligh Akbar Hari ke-Muhammadiyah di Stadion Manahan, Solo, Selasa 27 Mei 2014.

Din mengungkapkan, aksi black campaign itu marak terjadi di media sosial bahkan tak jarangblack campaign bernada fitnah dan bernuansa Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA).

"Hal ini malah akan mencederai politik demokrasi. Selain itu juga bisa mengancam persatuan bangsa," ujar dia.

Menurut Din, black campaign ini justru bisa menghilangkan peluang untuk mendengarkan adu konsep dan adu ideologi dari masing-masing capres. Karena dua pasangan calon sibuk dengan aksi kampanye hitam.

"Seandainya ada isu yang tidak benar maka selesaikan secara hukum, jangan diumbar di media massa atau media sosial," jelasnya.

Muhammadiyah meminta dua pasangan capres dan tim sukses dari kedua belah pihak menghentikan berbagai politik black campaign. Muhammadiyah menyerukan kepada pasangan calon dan pendukungnya untuk bersaing secara ksatria dan bermartabat dengan mengutamakan akhlak mulia.

"Dalam konteks ini (Pilpres) kita bisa merujuk pada ayat Alquran fastabiqul khairat, yang artinya berlomba dalam kebaikan. Meski demikian kedua pasangan capres  harus siap menang kalah, siap legowo jika nanti hasilnya tidak seperti yang diinginkan," kata Din. (ren)

Jokowi Awali Pidato dengan Bahasa Arab

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang berbeda dengan penampilan calon presiden Joko Widodo. Ia kini selalu memulai pidatonya dengan pengantar atau mukadimah dalam bahasa Arab.
Kepiawaian Jokowi ini baru disadari dalam beberapa waktu belakangan. Pada hari ini, Jokowi setidaknya dua kali mengucapkan pembukaan dalam bahasa Arab.
Pertama saat berpidato di Rapat Kerja Nasional Partai Nasdem. Kedua di acara peresmian posko pemenangan nasional Jokowi-JK di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2014).
"Alhamdulillaahirabbil 'aalamiin, wabihi nasta'inu 'alaa umuriddunya waddin, wa'ala habiibina, wasyafi'ina...," kata Jokowi di tiap awal pidatonya.
Selama mendengar Jokowi mengucapkan itu, peserta di rakernas dan relawan yang hadir di acara peresmian posko pemenangan seakan takjub. "Kalau NU (Nahdlatul Ulama) pasti tahu," seloroh Jokowi.
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang memperhatikan Jokowi langsung tersenyum. Sementara itu, para hadirin lainnya sontak tertawa mendengar gurauan Jokowi tersebut.
Saat peresmian posko pemenangan nasional itu, Jokowi hadir bersama bakal calon wakil presidennya, Jusuf Kalla.
Selain itu, hadir juga Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri, Sekjen DPP PDI-P Tjahjo Kumolo, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI-P Puan Maharani, Muhaimin Iskandar, Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin, dan beberapa perwakilan dari seluruh partai pendukung.
Posko pemenangan ini dibuat untuk memudahkan koordinasi antar semua relawan yang tersebar di banyak wilayah di Indonesia. Peresmian ditandai dengan acara potong tumpeng oleh Megawati Soekarnoputri.(Indra Akuntono)

Prabowo : Kita Mencari Kekuasaan Untuk Berbakti pada Bangsa

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (Capres) dari partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan keikutsertaanya dalam pemilihan presiden tahun 2014 ini adalah untuk mencari kekuasaan.
"Kita tidak mencari sanjungan. Kita mencari kekuasaan. Kekuasaan untuk berbakti kepada bangsa Indonesia," ujar Prabowo dalam acara pemantapan tim sukses di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (27/5/2014).
Untuk meraih itu Prabowo mengatakan dirinya bersama tim telah bekerja keras dalam menyusun sejumlah konsep serta program yang tepat. Menurut Prabowo tim yang dibentuk berasal dari para ahli putera-puteri terbaik bangsa.
"Kita harus bekerja keras karena keadaan ke depan akan semakin rumit kompleks dan banyak tantangan," ujar Prabowo.
Lebih jauh, Prabowo mengatakan ledakan jumlah penduduk membuat tantangan Indonesia ke depan semakin berat dan rumit.
"Rakyat kita bertambah 5 juta setiap tahun, apabila kita tidak kuat membuat program ekonomi maka kita akan kesulitan memberikan makan pada rakyat kita," ujar Prabowo.
Dalam acara pemantapan tim pemengan Pilpres tersebut selain Prabowo-Hatta, turut hadir ketua tim sukses Mahfud MD, Amien Rais, Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa, Nurdin Halid, Zulkifli Hasan, Agung Laksono, Taufik Kurniawan, Anis Mata, Sharif Cicip Sutardjo, Setya Novanto, Tantowi Yahya dan sejumlah politisi dari partai politik pendukung Prabowo-Hatta.

Selasa, 27 Mei 2014

Alasan Para Guru Besar Ini Dukung Prabowo-Hatta

VIVAnews - Para Guru Besar Emeritus dan Cendekiawan mendeklarasikan dukungannya terhadap Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Hatta Rajasa, hari ini, Selasa 27 Mei 2014. Visi dan misi yang diusung keduanya dianggap paling jelas dalam membawa Indonesia menjadi lebih baik ke depannya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, salah satu profesor yang memberikan dukungannya dalam deklarasi tersebut, mengatakan bahwa Prabowo-Hatta memiliki tujuan kebangsaan yang arahnya jelas dan tanpa basa basi.

"Dan, yang pasti tidak kehilangan rasa kerakyatannya," ujar Mahfud.

Menurut dia, capres dan cawapres yang diusung Partai Gerindra serta mitra koalisinya ini harus diperjuangkan, khususnya oleh para cendikiawan dan seluruh guru besar di Indonesia.

"Sebagai salah satu guru besar yang mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo dan Hatta, saya mengucapkan selamat, mudah-mudahan akan terpilih dan kita perjuangkan untuk itu," tambahnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Laode Masihu Kamaludin, salah satu deklarator, mengungkapkan di antara capres dan cawapres lainnya, pasangan Prabowo-Hatta lebih jelas akan membawa Indonesia ke arah yang tepat.

Indikatornya antara lain, kata dia, kemampuan pasangan ini dalam memahami kondisi global sudah teruji. Pasangan ini juga memiliki kemampuan untuk mendorong kelas menegah untuk naik kelas menjadi negara maju.

"Itulah yang menjadi alasan kami titipkan bangsa ini kepada pak Prabowo," kata dia.

Ketua Panitia Pelaksana Deklarasi tersebut, Juliana Wahid, mengungkapkan salah satu alasan dukungan tersebut karena Prabowo dianggap sosok yang luar biasa. Indonesia di mata para profesor, menurutnya, membutuhkan bukan pemimpin biasa.

"Kita prihatin kondisi bangsa. Pemimpin yang kita butuhkan bukan hanya sederhana, tetapi super kepemimpinan. Perilaku boleh sederhana, pemikiran harus luar biasa. Insya Allah ada di Prabowo dan Hatta Rajasa," kata Juliana.

Deklarasi ini lanjutnya, juga tidak akan hanya dilakukan di Jakarta, tetapi akan terus dilakukan di seluruh pelosok tanah air. Komitmen ini merupakan bentuk dukungan dari sedikitnya 1.000 guru besar emeritus dan cendikiawan di seluruh Indonesia.

"Ini acara lanjutan di Kartika Chandra dan berlanjut ke Riau, Aceh, Kendari. Semua daerah yang ada guru besarnya dukung Prabowo, tidak ada kabupaten, kecamatan akan kita galang dukung Prabowo Subianto," tambahnya.

Amanat dan komitmen para Guru Besar Emiritus dan Cendikiawan yang dituangkan dalam bentuk deklarasi bersama dukungan kepada pasangan Prabowo-Hatta yaitu:

1. Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara mumurni dan konsekwen menjaga keutuhan NKRI dan Bhineka Tungal Ika.

2. Komitmen yang bersungguh-sungguh untuk melaksanakan pasal 33 uud tentang pengembangan ekonomi bangsa berbasis kerakyatan.

3. Komitmen kuat pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

4. Komitmen untuk membangun kemendirian bangsa untuk bidang politik ekonomi dan budaya sehingga tidak terjadi imperialisme model baru.

Untuk melaksanakan hal tersebut diatas kami memberi amanah kepada Prabowo-Hatta  untuk jadi capres 2014-2019

Menanggapi hal tersebut, Prabowo Subianto mengatakan dukungan para profesor dan cendikiawan untuk membangun bangsa sangat dibutuhkan ke depannya. Sebab, kalangan tersebut merupakan salah satu aset bangsa yang menentukan kemajuan bangsa dengan pemikiran-pemikirannya.

"Kami yakin dengan keberpihakan guru besar dan cendikiawan dapat membangun masa depan yang kuat dan baik untuk rakyat kita cintai," tegasnya.

Dalam deklarasi tersebut dihadiri antara lain, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir, Prof. Dr. Arif, Prof. Dr. Laode Masihu Kamaludin, Prof. Dr. Marwah Daud Ibrahim, Prof. Dr. Nabila Lubis, dan Prof. Dr. Andi Faisal Lubis, Prof. Dr. Suyatno. (asp)

Bimbim Slank Soal 46 Nama ke Jokowi: Mulai Bekas Jenderal Sampai Dosen

Prins David Saut - detikNews

Jakarta - Slank memberikan rekomendasi 46 nama yang dinilai cocok membantu Jokowi-JK sebagai menteri. Jokowi hanya menyebut satu nama, namun Bimbim Slank memberikan petunjuk nama-nama tersebut.

"Semua tokoh-tokoh itu kita tahu dari media. Tua muda, ketuaan ada, kemudaan ada, ada bekas jenderal, dosen dan itu yang kita rekomendasikan," kata penabuh drum Slank itu di markas Slankers, Gang Potlot, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2014).

Bimbim menyampaikan hal ini usai melakukan pertemuan tertutup dengan Jokowi selama 30 menit. Nama-nama itu disebut Slank pantas untuk membantu Jokowi-JK jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.

"Ini orang-orang negarawan bermoral yang kita anggap pantes mendampingi Pak Jokowi nanti," ujar Bimbim.

Apakah hal ini berarti Slank dengan basis penggemarnya di seluruh Indonesia mendukung Jokowi-JK? "Pak Jokowi nggak usah didukung, sudah pasti menang kok. 3 Tahun lalu mana tahu kita capres kita, tahunya itu-itu saja. Tapi tiba-tiba hadir yang beda, penyelamat, hehehe," jawab Bimbim.

"Kita demokrasi, mengajarkan Slankers untuk berdemokrasi, tapi mereka biasanya nurut," tambahnya.

Walau menjawab seperti itu, Slank berjanji akan membantu memenangkan Jokowi-JK jika kemungkinan menangnya tipis. Dukungan juga akan diberikan total jika Bunda Iffet memberikan lampu hijau.

"Kalau masih aman saja nggak, tapi kalau sudah kritis mau kalah, mungkin kita bantu. Kalau bunda kasih lampu hijau slank ikut saja," ujar Bimbim.

Cari Dukungan, Jokowi Sambangi Markas Slank

Oleh: Fadly Dzikry\\

INILAHCOM, Jakarta - Calon presiden PDIP Joko Widodo menyambangi markas band legendaris Slank, Senin (27/5/2014). Pria yang akrab disapa Jokowi ini, tiba di gang Potlot Jalan Raya Pasar Minggu Jakarta Selatan sekitar 16.40 WIB.

Mengenakan baju kotak-kotak, Jokowi langsung disambut oleh para warga sekitar gang Potlot, namun tidak begitu ramai, seperti blusukan Jokowi biasanya. Kunjungan ini, merupakan bentuk pencarian dukungan pencapresan Jokowi-JK. Slank dikenal merupakan band yang banyak di gandrungi oleh anak muda maupun tua.

Menjelang pelaksanaan pemilihan presiden, banyak artis yang digandeng oleh para Capres. Sebelumnya, pasangan Capres Prabowo-Hatta sudah menerima dukungan dari sejumlah artis diantarannya Ahmad Dhani, Rhoma Irama, komeng dan Jaja Mihardja.

Sementara Jokowi-JK juga sudah ada beberapa artis yang mendukungnya. Sebelumnya pasangan Jokowi-JK mengaku sudah mengandeng musisi legendaris Iwan Fals, namun akhirnya dibantah oleh Iwan Fals.[bay]

Puluhan Guru Besar Dukung Prabowo-Hatta

Oleh: Ahmad Farhan Faris

INILAHCOM, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara Deklarasi Guru Besar Emeritus dan Cendekiawan di Balai Kartini, Jakarta, Selasa, (27/5/2014).

Dari pantauan INILAHCOM, Dewan Pembina Partai Gerindra itu didampingi oleh politikus senior Partai Golkar Priyo Budi Santoso. Namun, belum tampak kehadiran Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden.

Di samping itu, hadir juga pada acara ini Ketua Tim Sukses pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, yakni Mahfud MD, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok, Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi serta cendekiawan lainnya.

Prabowo datang mengenakan seragam khasnya, yakni kemeja putih, dihiasi peci hitam di kepalanya. Hari ini sebanyak 56 Guru Besar dan cendekiawan yang tergabung dalam Institut Madani Nusantara (IMN) memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta di Pilpres 9 Juli nanti.[bay]

Hadir di Rapat PKS, Prabowo Disambut Takbir

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Capres Prabowo Subianto menghadiri Konsolidasi Pemenangan Pilpres 2014 dari salah satu partai pendukungnya PKS. Kedatangan Prabowo disambut takbir para kader PKS.

"Allahu Akbar...Allahu Akbar!" Teriak kader PKS di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot subroto, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2014).

"Merdeka..merdeka!" Sambung teriakan lainnya.

Prabowo datang ke Hotel Kartika Chandra sekitar pukul 16.35 WIB. Prabowo disambut oleh Ketum PKS Anis Matta.

Prabowo langsung duduk di meja depan berdampingan dengan Anis. Acara dibuka dengan pembacaan doa.

Puluhan Relawan dan Klub Motor di Bandung Deklarasi Dukung Jokowi-JK

Avitia Nurmatari - detikNews

Bandung - Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat (Almisbat) menggelar deklarasi dukungan untuk pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Selasa (27/5/2014). Deklarasi ini juga didukung oleh klub motor Outsider.

Menurut Sekjen Pusat Almisbat, Hendrik Sirait, Indonesia saat ini butuh pemimpin yang sederhana, bekerja keras dan dekat dengan rakyat. Sosok tersebut menurutnya ada dalam diri seorang Jokowi.

"Mengapa kami mendukung Jokowi karena dia bebas dari beban masa lalu. Mulai dari tidak terlibat kejahatan HAM dan kasus-kasus korupsi," ujarnya usai deklarasi di sebuah kafe di Jalan Cihampelas, Bandung.

Lebih lanjut Hendrik mengatakan, Almisbat yakin Jokowi bisa mengamanatkan apa yang menjadi aspirasi mereka selama ini. Namun demikian pihaknya juga akan memposisikan sebagai mitra kritis untuk Jokowi.

"Meskipun mendukung, tapi kita tetap akan kritis terhadap pemerintahan Jokowi nanti," kata dia.

Sementara itu, President Outsider Jefrry Kareem mengungkapkan, keterlibatan klub motor dalam deklarasi tersebut sebagai dukungan untuk sosok Jokowi. Mereka menilai sosok Jokowi sebagai trend setter kepemimpinan baru.

"Sebenernya di motor tidak berpolitik. Tapi saat ini kita baru menganggap seorang Jokowi ini figur yang memang merakyat, dan menjadi trend setter gaya kepemimpinan baru. Sekarang jadi banyak kan pemimpin daerah yang bergerak blusukan seperti beliau," ungkapnya.

Meskipun tidak mengerti politik, lanjut Jefrry, namun dengan melihat sosok Jokowi mereka berharap bisa membawa perubahan bagi Indonesia.

"Kita enggak ngerti politik, tapi kita simpti dan respek. Dengan adanya Jokowi yang terlihat dengan kasat mata mau turun ke bawah, mudah-mudahan bisa membawa perubahan," tandasnya.

Almisbat terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Bandung adalah kota ke-13 yang dijadikan tempat deklarasi.