INILAH.COM, Jakarta - Wawancara Iwan Piliang dengan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) M Nazaruddin dinilai sebagai dinamika pemberitaan yang semakin mengacaukan konsentrasi polisi untuk menangkap Nazaruddin.
"Sejak Rabu (20/7/2011) malam, polisi sudah mengetahui di negara mana Nazaruddin tinggal. Tetapi, hasil (wawancara) itu bisa mengacaukan upaya pihak kepolisian menangkapnya," ujar kader Demokrat, Roy Suryo di Jakarta Sabtu (23/7/2011).
Menurutnya, sebaiknya hasil wawancara yang dilakukan mantan ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Reformasi itu tidak perlu ditayangkan media televisi. "Seharusnya malah lebih baik kalau Iwan menyerahkan hasil rekaman wawancara itu kepada polisi untuk mempermudah proses pencarian Nazaruddin," ujarnya.
Karena itu, ia sangat menyayangkan penayangan hasil wawancara melalui jaringan Skype yang berdurasi sekitar 1,5 jam tersebut. "Kalau memang mau membantu penegak hukum, berikan kepada polisi dong, bukan ditayangkan di televisi," katanya. [tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar