RMOL. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi membantah pihaknya melarang buruh untuk turun aksi pada May Day esok. Kementerian pimpinan Muhaimin Iskandar ini hanya melarang buruh untuk melakukan demonstrasi anarkis. Namun demikian, pihak buruh tetap ngotot membantah pernyataan Muhaimin. Mereka bersikukuh Muhaimin melarang demonstrasi.
"Dia (Muhaimin) mengatakan jangan demo anarkis. Ia juga mengatakan jangan turun ke jalan ramai-ramai, lebih baik di kantor saja. Artinya sama saja kan, tidak boleh demo," ujar Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN, Arif Puyono saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online, Sabtu (30/4).
Arif memastikan bahwa semua buruh yang hadir dalam pertemuan antara Kemenakertrans, Selasa kemarin menjadi saksi. "Ia berbohong. Orang semua buruh yang datang dengar kok," imbuhnya.
Masih kata Arif, hal yang juga menjadi fokus buruh dalam kasus Muhaimin adalah suap yang dilakukan Muhaimin kepada buruh yang berjumlah 30 orang tersebut.
"Kok Dita Indah Sari (Juru Bicara Kemenakertrans) bilang gratifikasi itu bukan dilakukan Muhaimin. Lho, yang meyelenggarakan acara itu kan Kemenakertrans, yang pemimpinnya Muhaimin. Berarti Muhaimin yang harus bertanggungjawab. Tidak mungkin muhaimin tidak tahu. Ia kan penanggung jawab. Kalau Muhaimin lepas tangan, berarti ia pemimpin yang mengorbankan anak buahnya," jelasnya.[arp]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar