"Saya dulu koordinator untuk perampokan dengan pelaku pembantu rumah tangga," kata Ken.
VIVAnews - Bagi bekas aktivis gerakan Negara Islam Indonesia (NII), aktivitas pergerakan ini diyakini bukan untuk penegakan Islam. Para 'alumni' organisasi itu yakin NII dipakai untuk kepentingan politik tertentu.
"Kelompok tertentu memanfaatkan kepentingan politik dan pengumpulan dana," kata Ken Setiawan, mantan aktivis NII yang juga pendiri NII Crisis Center, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com.
Menurut Ken, gerakan NII saat ini bukan untuk perjuangan Islam. Lalu apa yang dilakukan setelah masuk menjadi anggota NII? "Cari orang dan cari duit," kata pria yang pernah menjadi anggota NII pada 2000 sampai 2002 ini.
Ken menegaskan, saat dia menjadi anggota NII, tugasnya adalah merekrut anggota baru sekaligus mengumpulkan dana. Tak tanggung-tanggung, dalam satu hari jumlah dana terlumpul sangat luar biasa.
"Kami bisa menghasilkan bermiliar-miliar dalam waktu beberapa hari saja," kata Ken. Tugas Ken saat itu rupanya bukan hanya merekrut, dan mengumpulkan dana. Tapi, dia juga diberi tugas 'sampingan'.
"Saya dulu koordinator untuk perampokan dengan pelaku pembantu rumah tangga," kata Ken. Ken dipercaya memasukkan beberapa aktivis NII yang menyamar sebagai pembantu rumah tangga yang baru.
Modusnya, setelah si majikan tak ada di rumah, pembantu yang juga anggota NII itu lalu menghubungi Ken. Aksi dimulai. Ken mengumpulkan beberapa rekannya dan satu mobil box menuju rumah target. Proses perampokan terlihat seperti orang pindahan rumah.
"Itu sekitar tahun 2000 sampai 2002. Dulu sempat heboh di media, pembantu baru satu hari kerja gasak harta majikan," ujar Ken.
Seorang bekas aktivis NII lainnya menyatakan kepada VIVAnews bahwa NII pernah memakai modus perampokan itu sepuluh tahun silam. "Tapi sekarang sudah tak pernah lagi. Sekarang mereka melakukan mobiliasi dana lewat anggota, dengan memaksa mereka memenuhi target setoran," ujarnya. Bekas anggota NII yang tak mau disebutkan namanya itu menyatakan berhenti dari gerakan sejak 2008 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar