Laurencius Simanjuntak - detikNews
Jakarta - Garuda Indonesia menegaskan dugaan pelecehan terhadap calon pramugari maskapai tersebut di Korea Selatan tidak benar adanya. Mengutip media lokal setempat, Garuda menyampaikan kesaksian para calon pramugrari.
“Kami merasa malu dan tidak nyaman karena adanya pemberitaan bahwa calon pramugari Korea yang menjalani proses seleksi untuk menjadi awak kabin Garuda harus melepas pakaian, dan dokter menyentuh payudara kami dalam proses pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan," kata salah seorang pramugari seperti dikutip media chosun.com, sebagaimana rilis Garuda, Kamis (25/8/2011).
VP Corporate Communication Garuda, Pujobroto, mengatakan, sejumlah media lokal Korea hari Rabu (24/8) telah melakukan wawancara dengan sepuluh calon pramugari Korea seusai mengikuti proses seleksi tahap akhir untuk menjadi pramugari, di kantor Garuda di Seoul, Korsel.
“Kami tidak bodoh, dan apabila dokter betul-betul melakukan hal tersebut, apakah kami akan diam saja dan tidak akan melakukan keberatan-keberatan?” kesaksian pramugari di media berhuruf kanji itu lagi.
Pujobroto memastikan, seluruh calon pramugari yang menjalani pemeriksaan kesehatan tetap menggunakan bra dan pakaian gaun pemeriksaan kesehatan. "Dan dokter hanya memeriksa dada bagian atas pada saat melakukan proses pemeriksaan," ujarnya.
Pujobroto juga memastikan, proses pemeriksaan kesehatan terhadap calon pramugari dilakukan oleh dokter sesuai standar profesi, dan terikat sumpah dokter. "Di samping itu pada saat melakukan pemeriksaan, dokter juga didampingi staf lokal wanita berwarga negara Korea, yang membantu menyampaikan penjelasan berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar