VIVAnews -- Pengakuan terbaru sejumlah perempuan Korea Selatan yang mengikuti tes calon pramugari Garuda Indonesia, muncul di sejumlah media di Negeri Ginseng.
Seperti dilaporkan Chosun.com, salah satu calon pramugari membantah pemberitaan yang melaporkan metode perekrutan pramugari yang dinilai cabul. "Kami merasa malu dan tidak nyaman karena adanya pemberitaan bahwa calon pramugari Korea yang menjalani proses seleksi untuk menjadi awak kabin Garuda harus melepas pakaian, dan -- maaf --dokter menyentuh payudara kami dalam proses pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan," kata salah satu calon, seperti disampaikan dalam rilis Garuda Indonesia.
Dia menambahkan, para calon tentu saja tak akan rela menjadi obyek pelecehan seksual. "Kami tidak bodoh, dan apabila dokter betul-betul melakukan hal tersebut, apakah kami akan diam saja dan tidak akan melakukan keberatan – keberatan ?," kata perempuan yang namanya tak disebutkan itu.
Dia menceritakan, seluruh calon pramugari yang menjalani pemeriksaan kesehatan tetap menggunakan bra dan sejenis gaun. Dalam pemeriksaan kesehatan, dan dokter hanya memeriksa dada bagian atas.
Sebelumnya, sejumlah media memberitakan skandal rekrutmen Garuda Indonesia. Korea Times misalnya, memberitakan pengakuan calon pramugrari bahwa mereka diminta melepas pakaian, kecuali pakaian dalam mereka pakai, dan berbaring di atas meja. Lalu, seorang dokter Indonesia berusia setengah baya datang ke ruang pemeriksaan -- menyentuh dada dan bagian lain untuk memastikan para calon tidak memiliki implan payudara dan benda-benda artifisial lain di tubuhnya.
"Seperti penjelasan Garuda sebelumnya, bahwa kejadian pemberitaan yang diduga kurang pantas tersebut adalah tidak benar," kata VP Coorporate Communications Garuda Indonesia, Pujobroto dalam rilis yang diterima VIVAnews Kamis malam.
Dia menambahkan, proses pemeriksaan kesehatan terhadap calon pramugari dari Korea yang akan bertugas di Garuda dilakukan oleh dokter sesuai standar profesi, dan terikat sumpah dokter. "Di samping itu pada saat melakukan pemeriksaan, dokter juga didampingi staf lokal wanita berwarga Negara Korea, yang membantu menyampaikan penjelasan berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan."
Proses seleksi pramugari Korea tersebut telah dilaksanakan Garuda mulai tanggal 27 Juli 2011, dan lima peserta diantaranya tidak berhasil lulus untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar