Oleh: Agus Rahmat
INILAHCOM, Jakarta - Calon Presiden (Capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo atau Jokowi menjadi kandidat kuat Presiden 2014-2019. Namun perlu juga diperhatikan tantangan-tantangan Jokowi kalau akhirnya terpilih. Apa saja?
Ziyad Alfalahi dari Institute of Development for Indonesia (Indesi) mengatakan, tantangan bagi Jokowi ada lima poin.
Pertama, katanya, persoalan kisruh pasca pemilu. Pemilu 2014 dianggap inkonstitusional, dan diprediksi tetap akan ada konflik.
"Bisakah Jokowi mengatasi konflik ini?," katanya dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Founding Fathers House bertajuk "Efek Jokowi dan Strategi Partai Politik di Pilpres 2014", di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Minggu (23/3/2014).
Persoalan ini, kata dia, lantaran selama menjadi pemimpin, Jokowi tidak pernah menghadapi situasi konflik. Sebut saja ketika menjadi Wali Kota Solo. Begitu juga saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Tantangan kedua adalah ASEAN Community 2015 atau masyarakat ASEAN 2015 karena akan ada perdagangan bebas. Dengan ASEAN Community ini, masyarakat lintas negara bebas untuk melakukan kegiatan perdagangan di negara lain.
"Pasar Tanah Abang tidak lagi mengurus seperti sekarang (menjadi Gubernur DKI), juga akan dihuni orang Thailand, Vietnam, jadi tidak semudah sekarang," jelas dia.
Tantangan lainnya adalah masalah konflik internasional. Seperti terjadi di Ukraina dan konflik dengan negara tetangga Indonesia. Menurut dia, Jokowi tidak punya pengalaman mengatasi konflik internasional itu.
Persoalan lainnya adalah masalah separatisme dan terorisme. Ini juga tidak pernah ditangani langsung oleh Jokowi sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Dengan persoalan ini, tambah dia, Jokowi harus mencari pendamping yang bisa menutupi kekurangannya ini. [yeh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar