VIVAnews - Pemerintah Indonesia menyadari bahwa kejahatan, khususnya pembunuhan yang dilakukan oleh TKI, hanyalah puncak amarah kepada majikannya di Arab Saudi. Sebab majikan itu kerap melakukan perbuatan tak manusiawi terhadap TKI.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah rupanya sudah berbicara dengan Raja Arab Saudi agar masyarakat di negeri itu bisa lebih menghormati TKI. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator dan Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Jumat 28 Maret 2014.
"Itu pernah dibicarakan dengan raja. Kewenangan kerajaan itu kaitannya dengan masyarakat sendiri supaya mengurangi kejadian seperti itu (menyiksa TKI)," kata Agung di Kemenkokesra, Jakarta.
Namun Agung tidak setuju masalah ini diselesaikan lewat moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi. Sebab, ada jutaan TKI lainnya yang masih membutuhkan pekerjaan itu.
"Jangan karena itu (kasus Satinah) lalu dimoratorium, saya kira diperbaiki dulu hulunya. TKI diberi pembekalan, diajari tata caranya (bekerja)," kata Agung.
Sebab, jika dibandingkan jumlah orang yang melakukan tindakan kriminal dengan yang bekerja dengan baik, sangat jauh jumlahnya. "Kalau karena itu dimoratorium saya kira tidak fair, selama pemerintah tidak membangun lapangan pekerjaan," kata dia.
Untuk itu, salah satu cara agar masyarakat Indonesia tidak mencari kerja di Luar Negeri adalah membangun lapangan pekerjaan. "Caranya, menghentikan ekspor bahan baku, supaya ada proses di sini. Jadi menciptakan lapangan kerja," ujar dia. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar