Ayunda W Savitri - detikNews
Jakarta - Tak hanya Satinah saja yang terancam dihukum pancung di Arab Saudi. Seorang TKW lainnya bernama Zainab juga terancam hukuman mati. Pemerintah terus melakukan lobi intensif karena keluarga korban di Saudi tak mau memaafkan dan tak ada pembayaran diyat untuk Zainab.
"Pemaafan juga belum ada. Kasus dia ini membunuh majikan tahun 1999 divonis hak mati dan harus dieksekusi," jelas Direktur Perlindungan WNI Tatang B Razak saat ditemui di kantornya, Rabu (26/3/2014) sore.
Dahulu kasus Zainab ini sempat ramai dan almarhum Gus Dur ikut turun melobi agar Zainab bisa bebas. Saat itu akhirnya hukuman ditunda karena ahli waris korban, baru berusia 4 tahun. Keputusan diambil setelah anak itu akil baligh.
"2013 Anak ini sudah akil baligh dan tidak mau memaafkan," terang Tatang.
Tatang juga menepis informasi yang menyebutkan kalau keluarga korban meminta diyat hingga Rp 90 miliar. "Jadi saya tidak tahu sumber darimana, berita tidak berdasar yang bilang denda Rp 90 miliar. Justru sekarang kita lagi lakukan upaya pendekatan hati-hati supaya anak ahli waris bisa memaafkan," imbuhnya.
"Jika nanti ahli waris tetap tidak mau memaafkan eksekusi ini tetap terjadi," tambahnya lagi.
Upaya lobi terus digenjot agar keluarga korban mau memaafkan. Caranya dengan mendekati badan hukum, tokoh-tokoh, dan ulama di Saudi. "Makanya masih melakukan pendekatan pelan-pelan," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar