Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jakarta - Fenomena money politics semakin marak mendekati Pemilu 2014. Apakah rakyat masih terbuai dengan janji manis dan tawaran uang dari caleg atau parpol?
Hasil survei yang dipublikasikan oleh Charta Politika Indonesia pada Rabu (26/3) menunjukkan bahwa masyarakat semakin 'cerdas'. Money politics atau bagi-bagi saweran jelang Pemilu tak mempengaruhi pilihan masyarakat.
"69,2% Responden menjawab money politics tidak mempengaruhi pilihan mereka," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, kepada detikcom, Kamis (27/3/2014).
Survei ini dilakukan pada tanggal 1-8 Maret 2014 melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 orang masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih. Sampel dipilih menggunakan metode sampel acak bertingkat. Margin of error +- 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.
Nah uniknya, mayoritas masyarakat tetap mau menerima money politics. Namun tak memberikan jaminan memilih caleg atau parpol yang memberikan uang saweran.
Berikut hasil lengkap survei Charta Politica soal money politics:
Apakah money politics dapat mempengaruhi pilihan?
69,2% responden menjawab tidak
26,8% responden menjawab ya
4,0% responden menjawab tidak tahu
Apakah menerima money politics?
Menerima, tetapi belum tentu memilih calon tersebut (52,3%)
Menerima dan memilih calon tersebut (7,9%)
Menolak (32,8%)
Tidak tahu/tidak menjawab (6,9%)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar