JAKARTA - Persoalan terorisme ternyata menjadi perhatian tersendiri bagi Menkokesra Agung Laksono. Politisi dari Partai Golkar ini, berharap persoalan yang bisa mengganggu kesejahteraan masyarakat ini bisa diselesaikan dengan sinergisasi antara masyarakat dan aparat yang lebih baik.
"Terorisme ini jelas masalah bangsa secara keseluruhan. Tentunya aparat sulit bekerja dengan maksimal tanpa dukungan dari masyarakat maupun organisasi masyarakat," kata Agung Laksono membuka Mukernas VI Warga Indonesia Jaya di Jakarta, kemarin (24/4)
Mantan Ketua DPR ini juga tidak menampik bahwa masalah kesejahteraan rakyat adalah salah satu penyebab mudahnya terorisme dan paham radikalisme masuk ke Indonesia. Angka kemiskinan di Indonesia, ujar Agung, masih sangat tinggi yakni 13 persen dari total 283 juta warga negara Indonesia. Angka ini tidak kurang dari 31,5 juta jiwa rakyat miskin dengan penghasilan rata-rata Rp 9.000 per hari.
Dengan dasar itu, kata dia, yang perlu dilakukan tidak hanya meningkatkan tarap hidup masyarakat dengan menekan angka kemiskinan dan pengangguran, namun harus diikuti penanaman pendidikan kebangsaan yang memadai terhadap warga Indonesia.
"Sebagai Menkokesra, saya sangat mendukung bahkan seluruh Indonesia harus memberi apresiasi kepada organisasi Warga Jaya dalam dukungannya terhadap pemberantasan terorisme," ungkapnya.
Pada kesempatan sama, ketua Umum Warga Jaya Indonesia Abdul Ghafur menegaskan, anggota Warga Jaya yang mayoritas kalangan pedagang kecil, karyawan swasta maupun buruh pabrik adalah pihak yang paling sering menjadi incaran memasukkan faham terorisme dan radikalisme. Karena itu, pendidikan tentang empat pilar bangsa harus terus digiatkan untuk menangkal hal tersebut.
"Kita harus menegaskan kembali bahwa cara-cara teror itu bukan bidaya bangsa Indonesia. Ini faham yang justru merusak ideologi bangsa dan merapuhkan empat pilar bangsa, yakni UUD, Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," ungkap mantan menteri pemuda dan olahraga di jaman orde baru ini.
Lebih jauh dia menjelaskan, terorisme adalah maslah bangsa yang tidak bisa hanya ditangani oleh aparat keamanan sendiri. Karena itu, cara-cara yang jauh lebih efektif harus dilakukan salah satunya dengan menangkal faham-faham radikal yang menyusupi semua lapisan masyarakat. "Selama ini ada yang salah dengan bangsa Indonesia sehingga terorisme mudah masuk dibanding ke Malaysia atau negara lain di Asia,” katanya.
Karena itu, tambahnya, Warga Jaya harus punya formula yang tepat melawan ini. “Jangan didiamkan ketika menemukan apa pun yang mencurigakan. Ini adalah bagian dari penddikan karakter babgsa," ungkapnya. (dms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar