Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah RI dalam kapasitas sebagai Ketua Perhimpunan Negara-negara di Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) akan mendorong East Asia Summit( EAS) membicarakan mengenai keamanan dan politik regional.
Staf khusus Presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah dalam keterangan pers di Kantor Presiden di Jakarta, Selasa, usai mendampingi Presiden Yudhoyono bertemu Menlu Australia Kevin Rudd mengatakan bahwa fokus materi yang akan dibahas dalam EAS menjadi salah satu topik yang dibicarakan Presiden Yudhoyono dan Rudd.
"Dalam pertemuan tadi di bahas posisi Indonesia sebagai Ketua ASEAN dan fokus pada agenda apa yang akan dibicarakan dalam East Asia Meeting nanti dan hal yang bisa dikembangkan," katanya.
Faiza mengatakan untuk forum yang membahas ekonomi telah ada APEC sehingga masalah keamanan dan politik kawasan dapat dibahas dalam East Asia Meeting.
"Presiden mengatakan untuk ekonomi sudah ada APEC maka untuk forum politik dan keamanan ada forum East Asia Summit," katanya.
East Asia Meeting secara rutin digelar bersamaan dengan penyelenggaraan pertemuan puncak pemimpin ASEAN dan pertemuan antara negara ASEAN dengan mitra dialognya.
Dalam KTT East Asia Meeting di Hanoi pada 2010, hadir pemimpin negara-negara anggota ASEAN,PM Jepang Naoto Kan, PM Republik Rakyat China Wen Jiabao, Presiden Korsel Lee Myung-bak, PM Australia Julia Gillard,PM Selandia Baru John Key dan PM Indian Manmohan Singh.
Ketika ditanya apakah pertemuan antara Presiden Yudhoyono dengan Menlu Rudd membahas mengenai pemberitaan media Australia terkait bocoran Wikileaks, Faiza mengatakan hal tersebut tidak dibicarakan selama pertemuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar