Rita Uli Hutapea - detikNews
Kuala Lumpur, - Operasi pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) yang hilang pada Sabtu, 8 Maret lalu belum juga membuahkan hasil. Otoritas Malaysia pun dibuat bingung dengan hilangnya secara mendadak pesawat Boeing-777 tersebut. Otoritas Malaysia mempertimbangkan semua kemungkinan terkait peristiwa misterius ini.
"Ada banyak teori yang telah diutarakan di media, banyak pakar di seluruh dunia telah menyumbangkan keahlian dan pengetahuan mereka mengenai apa yang mungkin terjadi, apa yang terjadi ini... kami juga bingung," cetus kepala aviasi sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman seperti dilansir The Guardian,Senin (10/3/2014.
"Untuk memastikan apa yang terjadi pada pesawat nahas tersebut di hari itu... kita memerlukan bukti konkrit, bagian-bagian dari pesawat untuk kita analisa, untuk kita lakukan studi forensik," imbuhnya.
Namun hingga kini belum ada satu pun bagian pesawat tersebut yang berhasil ditemukan.
Dikatakan Rahman, pemerintah Malaysia juga tidak mengesampingkan spekulasi mengenai pembajakan pesawat. Namun untuk memastikan hal itu masih butuh waktu.
Rahman mencontohkan, butuh waktu dua tahun untuk memastikan penyebab jatuhnya pesawat Air France tahun 2009 lalu.
Sejumlah pakar menyebutkan adanya beberapa kesamaan antara misteri MH370 ini dengan hilangnya pesawat Air France Flight 447, yang jatuh di Samudera Atlantik pada tahun 2009 dalam penerbangan dari Rio de Janeiro, Brasil menuju Paris, Prancis. Sebanyak 228 orang tewas dalam tragedi itu.
Pihak maskapai Air France awalnya menyebut badai sebagai penyebab musibah tersebut. Namun kemudian hasil penyelidikan menunjukkan bahwa sensor kecepatan, yang dikenal sebagai pitot tubes, yang berada di bagian luar pesawat Airbus tersebut ditutupi es dan menyebabkan berhentinya mode auto-pilot.
Namun data yang ditemukan setelah dua tahun penyelidikan, membuat otoritas menyimpulkan bahwa kesalahan pilot juga berperan dalam musibah itu. Cara pilot menangani pesawat setelah auto-pilot berhenti menyebabkan pesawat mengalami mogok atau stall yang tak bisa diatasi.
Kondisi stall adalah ketika pesawat berhenti terbang dan mulai turun dengan drastis. Menurut hasil penyelidikan, pilot Air France -- yang tak pernah dilatih untuk menerbangkan pesawat dalam mode manual pada ketinggian puncak -- telah menaikkan hidung pesawat berulang kali. Padahal seharusnya pilot justru menurunkan hidung pesawat. Kondisi ini menyebabkan anjloknya kecepatan dan pada akhirnya menyebabkan pesawat mengalami stall.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar