Laporan Wartawan Surya, Nuraini Faiq
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Seorang perawat terus sibuk menata dan memasang kain halus putih di atas kasur di salah satu ruang khusus di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Ruang pasien di lantai dua ini kelihatan makin cantik dan anggun saat semua bed dan sprei terpasang. Apalagi dengan mesin pendingin ruangan AC, ruangan ini makin nyaman.
Ruang tersebut memang kini didesain khusus untuk menampung pasien khusus pula. Bukan pasien atau warga biasa. Tapi ruangan itu khusus disiapkan untuk para caleg yang akan berkompetisi memperebutkan suara terbanyak dalam coblosan pileg 9 April mendatang. Tidak tertutup kemungkinan, caleg yang gagal melaju ke gedung dewan menjadi tertekan dan stres.
Tidak saja malu karena gagal menjadi anggota dewan, namun bisa jadi mereka tertekan karena sudah terlanjur menggadaikan rumah, kendaraan, dan seluruh harta miliknya. Uang ratusan juta atau ada yang sampai mencapai miliar tapi ternyata tak jadi anggota dewan. Ini bisa memicu stres.
"Tidak ada yang berharap demikian. Tapi kami memang siapkan ruang khusus untuk pasien caleg yang kebetulan stres. Ini sekadar bentuk pelayanan saja. Mudah-mudahan tak ada yang stres lah," kata Direktur RSUD Kota Mojokerto, dr Sugeng Mulyadi SpU, Rabu (19/3/2014).
Pihak rumah sakit memang menyiapkan betul akan pelayanan khusus tersebut. Bahkan, mereka nanti juga tidak akan mencampur antara pasien caleg stres laki-laki dan perempuan. "Ya nanti kita sendirikan. Ini khusus pasien caleg laki-laki nantinya," kata Elys Elisabeth, Kasi Perawatan.
Mereka para caleg akan menempati setidaknya tiga ruang khusus. Pihak rumah sakit menamakan ruangan khusus caleg stres itu dengan nama ruang isolagi internes. Sebab, ruangan ini khusus untuk mereka yang mengalami tekanan batin karena nyaleg. Bahkan ruang paviliun juga telah disiapkan khusus untuk para caleg yang tak kuat menahan tekanan batin.
Ketiga ruang tersebut adalah ruang VIP Paviliun Raden Wijaya, ruang Hayam Wuruk untuk pasien caleg laki-laki, dan ruang Jayanegara khusus untuk merawat pasien caleg perempuan. Seluruh ruangan tersebut ber-AC. Tidak hanya itu, akan disiapkan pula perawat yang khusus menjaga pasien caleg. Bahkan rumah sakit akan menyeleksinya.
Tak hanya pengalaman, tapi kecakapan dan kepiawaiannya menangani pasien penuh tekanan juga menjadi pertimbangan. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah perawat yang segar dan bening. Menurut manajemen RS, akan ada perawat cantik-cantik yang khusus disiapkan untuk melayani pasien caleg.
Menurut pengakuan Elys, untuk ruangan di lantai dua rumah sakit milik Pemkot Mojokerto adalah ruang nonkelas. Yakni Ruang Jayanegara dan Hayam Wuruk. Sebelumnya, ruang tersebut masuk ruang kelas dua. Saat ini, pihak rumah sakit juga telah menetapkan tarif untuk dua ruang ini. Yakni Rp 250.000 per hari. Khusus untuk ruang VIP tentunya lebih mahal sampai dua kali lipat dari tarif ini.
"Kami nantinya hanya menampung dan merawat mereka yang stres dalam stadium awal. Misalnya, mereka dalam keadaan stres dengan ditandai tidak mau makan, tidur tak bisa, dan tensi tinggi. Ini yang akan kita tangani. Tentunya dengan histori yang jelas dari pasien caleg," kata dr Sugeng.
Pihak rumah sakit juga berjanji akan memberlakukan para pasien dari kalangan caleg itu dengan memperhatikan etika sosial. Termasuk dengan keluarga pasien ini juga akan dijaga kerahasiaan betul. Jika memang untuk keperluan tertentu semua harus seizin keluarga pasien.
Pihak rumah sakit mengaku hanya menyediakan layanan. Nanti jika memang pasien dalam kondisi stres berat dan stadium parah, pihak rumah sakit segera merujuk ke RSJ Menur Surabaya atau RSJ Lawang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar