JAKARTA - Mabes Polri terus menyelidiki aliran dana nasabah yang digelapkan Malinda Dee alias Inong Malinda. Dari analisa transaksi, ada duit yang mengalir ke PT Sarwahita Group, Malinda adalah salah satu direksinya. Penyidik akan memanggil jajaran komisaris perusahaan yang bergerak di bidang energi alternatif itu.
"Semua pihak yang terkait akan diperiksa, bisa saja dalam kapasitas sebagai saksi," ujar Kabareskrim Komjen Ito Sumardi kemarin (06/04). Penyidik sudah memeriksa Rita Amalia, salah seorang komisaris perusahaan itu. Sebab, ada dana nasabah Malinda yang masuk ke rekening Sarwahita melalui Malinda Dee.
Sarwahita Group yang berkantor di Lantai 16 Gedung Menara Anugerah, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Presiden Komisarisnya adalah Marsekal Madya Rio Mendung Thalieb, Jenderal bintang tiga TNI AU yang sekarang menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Apakah Rio akan diperiksa juga" Menurut Ito Sumardi, siapapun yang diduga mengetahui dan terkait perkara Malinda tentu akan dimintai keterangan oleh penyidik. "Nanti dilihat perannya apa, kita akan klarifikasi, sifatnya klarifikasi," kata mantan Kapolda Sumatera Selatan ini.
Sebelum menjadi wakil gubernur Lemhanas, Marsdya Rio Mendung pernah menjabat sebagai Gubernur Akademi Angkatan Udara di Jogjakarta dan Asisten Perencanaan Umum (Asrenum) Panglima TNI.
Kemarin, Jawa Pos mencoba mengkonfirmasi Rio Mendung Thalieb dengan mendatangi kediamannya di dalam komplek Pangkalan TNI AU. Namun, oleh tiga petugas provost yang berjaga, langkah Jawa Pos dihentikan. "Harus ada izin dari pimpinan," kata prajurit satu itu.
Menurut dia, untuk masuk ke kediaman perwira di Lanud Halim harus seizing yang bersangkutan. Atau, jika berstatus wartan, harus menunjukkan surat izin resmi yang ditandatangani Komandan Lanud Halim Perdanakusumah dengan tembusan Dinas Penerangan Mabes TNI AU.
Di Istana, Gubernur Lemhanas Budi Susilo Supandji berjanji akan bertanya langsung kepada Rio Mendung soal statusnya di Sarwahita. "Saya belum tahu, sekarang Pak Rio sedang dinas di luar kota. Nanti akan saya cek," kata Budi pada wartawan di komplek Istana.
Kakak angkatan Rio dan juga mantan Panglima TNI Djoko Suyanto saat dikonfirmasi soal status perusahaan Rio, mengaku tidak tahu menahu. "Kenal iya, dia adik angkatan saya. Sama-sama Angkatan Udara, tapi soal itu (Sarwahita) saya benar-benar tidak tahu. Tanya ke beliau ya," katanya di Istana.
Saat didatangi kemarin, kantor Sarwahita di Menara Anugerah tutup. Seorang sekuriti gedung menjelaskan, sejak Malinda ditahan, tidak ada kegiatan operasional di kantor Sarwahita. "Sebelumnya memang sering nampak di sini. Suka pakai kerudung," kata satpam itu.
Di Mabes Polri, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bahrul Alam menjelaskan, penyidikan aliran dana Malinda berjalan secara bertahap. "Harus runtut dan juga kita sedang menunggu data rekening dari Bank Indonesia," katanya.
Penyidik Mabes Polri mengagendakan pemeriksaan dua kepala teller Citibank tempat tersangka kasus pembobolan dana nasabah Malinda Dee bertugas. "Jadi yang diperiksa hari ini head teller N dan W," ujarnya. Anton belum dapat memastikan apakah dua saksi yang diperiksa hari ini dapat ditingkatkan statusnya menjadi tersangka. "Belum tunggu pemeriksaan," ujarnya
Jenderal bintang dua ini juga membantah pemberitaan Koran Tempo yang menyebut Kepala Divisi Profesi Pengamanan Mabes Polri Irjen Budi Gunawan ikut jadi korban. "Saya sudah tanyakan langsung ke beliau, tidak punya rekening di Citibank dan tidak kenal," kata Anton.
Kapolri Jenderal Timur Pradopo juga membantah Irjen Budi Gunawan menjadi nasabah Malinda. "Beliau tidak pernah diwawancarai," katanya. Untuk hal ini, Polri mengirim surat permintaan hak jawab dan protes.
Dari acara rapat dengar pendapat di DPR, Vice President Customer Care Citibank Hotma Simbolon mengakui Malinda adalah aset penting Citibank. "Sebenarnya sudah akan ada rotasi, tapi nasabah protes. Mereka hanya mau dilayani oleh Ibu Malinda," kata Hotma. Hal ini diakui menjadi titik lemah Citibank. "Kasus ini menjadi pelajaran penting kami untuk rutin rotasi," katanya. (rdl/fal/kuh/aga/iro)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar