BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 13 April 2011

Sidang Terlambat, Panda Protes Hakim

"Sudah dipenjara dapat tekanan di sini juga," kata Panda Nababan kepada Majelis Hakim.
VIVAnews - Politisi senior PDI Perjuangan Panda Nababan mengajukan protes sesaat sidang perdananya sebagai terdakwa kasus suap cek pelawat, dimulai. Panda protes karena terlalu lama menunggu.

"Saya datang pukul 9 (pagi), tidak ada kepastian kapan sidang dimulai. Sudah dipenjara dapat tekanan di sini juga," kata Panda dengan nada ketus kepada Ketua Majelis Hakim Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi, Suhartoyo, Rabu, 13 Maret 2011.

Sidang perkara Panda digelar paling akhir, yakni pukul 16.00 WIB. Sebelumnya, Pengadilan Tipikor lebih dulu menyidang terdakwa lainnya dalam kasus yang sama, yakni Ni Luh Mariani Tirtayasa, Soewarno, Sutantno Pranoto, dan Matheos Pormes.

Alih-alih menjawab protes Panda, Ketua Majelis Hakim malah menanyakan keadaan Panda. "Saya perlu pastikan, terdakwa dalam keadaan sehat?" tanya Suhartoyo kepada Panda.

Panda pun lantas menjawab sekenanya, "Kelihatannya masih sehat, Yang Mulia."  Jawaban Panda ini disambut tawa pengunjung sidang.
Panda Nababan disidang bersama tiga koleganya dari PDI Perjuangan, yakni Budiningsih, Muhammad Iqbal, dan Enggelina Pattiasina.

Dalam kasus ini, Panda diduga menerima Rp1,45 miliar usai pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004. Saat itu, pemilihan dimenangi Miranda S Goeltom. Sebelum sidang, Panda membantah menerima uang ini

Tidak ada komentar: