"Yang pasti setelah Oktober 2010 tidak ada aliran dana ke dalam organisasi ini," kata Rio.
VIVAnews - Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Marsekal Madya TNI Rio Mendung Thalieb akhirnya angkat bicara soal jabatannya sebagai Komisaris di PT Sarwahita Global Management (SGM), perusahaan yang juga pernah dimiliki Malinda Dee alias Inong Malinda, tersangka penipuan dana nasabah Citibank. Rio yang membantah kenal Malinda menilai aktivitasnya itu tidak termasuk kegiatan berbisnis.
"Dalam ketentuan, yang tidak boleh itu melakukan bisnis. Kalau saya dalam hal ini yang saya berikan hanya pemikiran. Saya tidak melakukan bisnis, yang melakukan bisnis itu CEO-nya. Saya menyumbangkan pemikiran saja. Visi, pemikiran saya tentang green energy," kata Rio Mendung saat ditemui di Kantornya, Lemhanas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat 8 April 2011.
Meski demikian, Jenderal Bintang Tiga TNI Angkatan Udara ini mengaku siap keluar dari perusahaan yang sahamnya pernah dimiliki Malinda sebanyak 20 persen itu. Rio sendiri mengaku tidak kenal Malinda. "Secara pribadi saya tidak kenal. Saya tahu dia ikut pengurus sebelumnya (Oktober 2010)," ujar Rio.
Malinda sendiri mundur dari PT Sarwahita sejak Februari 2010. Rio menegaskan, dirinya tidak tahu-menahu ada atau tidak aliran dana dari Malinda sebelum Oktober 2010. "Yang pasti setelah Oktober 2010 tidak ada aliran dana ke dalam organisasi ini," kata Rio.
Menurut Rio, harus dibedakan antara periode sebelum dan sesudah Oktober 2010. Rio sekali lagi mempertegas, tidak ada dana yang masuk ke perusahaan dari kegiatan Malinda setelah Oktober 2010. Sebelum itu, dia tidak tahu.
"Organisasi ini ada red line yang jelas. Sebelum dan setelah Oktober 2010 tolong dibagi. Kalau sebelum, itu ditangani Mabes Polri. Jadi, jangan dicampuradukkan," ujarnya.
Sebelumnya, Markas Besar Polri membantah adanya perwira TNI aktif yang menjadi salah satu komisaris PT Sarwahita Global Management. Polri tidak menemukan nama perwira TNI Angkatan Udara dalam struktur organisasi perusahaan.
"Setelah dicek namanya tidak ada. Nanti, Presiden Direktur (Sarwahita Global Management) akan dimintai keterangan," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bahrul Alam, di Mabes Polri, hari ini.
Sementara, saat dikonfirmasi terpisah Presiden Direktur PT Sarwahita Global Management, Andrea Peresthu, belum bisa memastikan ada nama petinggi TNI AU yang menjadi komisaris perusahaan itu.
"Saya bersama pengacara sedang memeriksa lagi data-data ini. Kami belum bisa sampaikan kepastian ada nama itu di perusahaan kami," kata Andre saat dihubungi VIVAnews.com, Jumat 8 April 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar