Sidney (ANTARA News) - Sebuah perusahaan pembangan emas asal Australian, Rabu, telah menghentikan sementara proyeknya di Bima, Nusa Tenggara Barat, menyusul bentrok berdarah yang merenggut dua warga sipil pada 24 Desember lalu ketika warga memblokade jalan ke Pelabuhan Sape di Sumbawa.
Arc Exploration Limited (ARX) yang memiliki izin pengusaahan tambah untuk lahan seluas 250 km persegi di Pulau Sumbawa itu, mengakui bahwa para demonstran menginginkan hak eksplorasi mereka dicabut.
"Perusahaan telah menunda kegiatan eksplorasi pada proyek Bima sampai situasi terkendali," demikian pernyataan tertulis perusahaan itu seperti dikutip AFP.
Direktur Pelaksana John Carlile mengatakan perusahaan menyesalkan atas hilangnya korban jiwa dan terluka karena peristiwa 24 Desember itu.
"Aktivitas ARX dan stafnya tidak ada kaitannya dengan Pelabuhan Sape, dan tuduhan yang menyebutkan ARX terlibat dalam peristiwa Sabtu itu di Sape adalah tidak benar," katanya.
ARX mengatakan belum membangun tambang emas dan kegiatan perusahaan itu di Bima masih berada di tahap awal. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar