INILAH.COM, Jakarta - Hasil audit forensik Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kasus skandal Bank Century dinilai masih perlu dikaji ulang.
Partai Golkar mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntaskan skandal yang merugikan keuangan negara sebesar Rp6,7 triliun itu.
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie menegaskan, temuan DPR harus menjadi tolak ukur aparat penegak hukum khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menuntaskan kasus bailout Century.
"Bank Century harus kita bongkar sampai ke akar-akarnya. Apa yang dikatakan DPR harus ditindaklanjuti," ujar Ical dalam Bincang Santai Akhir Tahun 2011 bertajuk, "Refleksi Perjuangan Partai Golkar Dalam Menata Masa Depan Indonesia", di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (27/12/2011).
Menurutnya, hasil audit forensik BPK perlu dikaji ulang. Munculnya inisial HEW dalam temuan audit BPK terkait kasus bank Century membuat banyak spekulasi yang berkembang tentang inisial tersebut.
Untuk itu, pimpinan KPK baru diminta tak gentar jika benar inisial HEW ini merupakan salah satu bagian dari lingkaran kekuasaan.
"Kalau memang tidak puas, kita akan minta BPK untuk audit baru. Kita hormati hasil audit BPK, apa pun hasilnya harus kita terima. Oleh karenanya, KPK harus proaktif dalam mengusut kasus ini," tegas ARB.
Dijelaskannya, inisial yang ditemukan BPK harus diungkapkan kebenarannya. Inisial HEW, lanjut ARB, harus dibuktikan sejauh mana keterlibatan orang dekat Presiden SBY itu.
"Menyelesaikan itu (HEW, red) tidak harus orang ini salah, tapi penyelesaian itu bisa saja menemukan orang itu tidak salah," ucapnya. [mah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar