BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 10 Maret 2014

6 Insiden Penerbangan yang Pernah Dialami Malaysia Airlines

Jakarta - Malaysia Airlines pernah mengalami beberapa insiden yang berhubungan dengan penerbangan selama 50 tahun terakhir. Ada kerusakan ringan hingga masalah serius hingga menimbulkan banyak korban jiwa. Apa saja?

Malaysia Airlines diketahui memiliki catatan keselamatan terbaik di antara operator dengan layanan lengkap di kawasan Asia-Pasifik.

Dari dari sejumlah pemberitaan yang dirangkum dalam Wikipedia, sedikitnya hanya ada enam insiden yang melibatkan maskapai tersebut. Semua peristiwa sebagian besar terjadi di Asia.

Berikut enam insiden itu:

4 Desember 1977
Pesawat Boeing 737-200 dibajak dan kecelakaan di Tanjung Kupang, Johor, Malaysia. Seluruh penumpang dan kru yang berjumlah total 100 orang tewas.

Pesawat itu terbang dari Penang menuju Kuala Lumpur. Berbagai spekulasi soal siapa pelaku pembajakan sempat muncul, namun hingga kini masih menjadi misteri.

Ini adalah kecelakaan pesawat paling mengerikan di Malaysia hingga kini.

18 Desember 1983
Pesawat Malaysia Airline yang disewa dari Scandinavian Airlines mengalami kecelakaan saat hendak mendarat di Subang, Malaysia, dari Singapura. Pesawat berjenis Airbus A300B4 itu mendarat keras 2 kilometer sebelum runway.

Tak ada korban jiwa akibat insiden ini, namun pesawatnya tak pernah digunakan lagi.

15 September 1995
Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan 2133 mengalami kecelakaan saat hendak mendarat di Tawau, Sabah, Malaysia. Penyebabnya dipastikan karena kesalahan pilot.

Pesawat berjenis Fokker 50 (9M-MGH) itu membawa 53 penumpang, 34 di antaranya tewas.

15 Maret 2000
Pesawat dengan nomor penerbangan 85 ini mengalami kerusakan karena cairan kimia yang disebut oxalyl chloride. Cairan itu bocor dari tempatnya saat hendak dikeluarkan dari bagasi ketika tiba mendarat di Kuala Lumpur dari Beijing.

Akibat kena cairan itu, badan pesawat jadi rusak. Pesawat berjenis Airbus itu pun tak bisa digunakan lagi.

1 Agustus 2005
Pesawat Boeing 777-200ER yang berangkat dari Perth menuju Kuala Lumpur mengalami kerusakan dalam sistem komputerisasi. Pesawat itu tiba-tiba terbang ke atas hingga 38 ribu kaki.

Pilot akhirnya kembali ke Perth dan menerbangkannya dengan cara manual. Masalah ini menjadi perhatian serius badan penerbangan dunia (FAA).

8 Maret 2014
Insiden terakhir terjadi pada 8 Maret 2014 lalu. Pesawat hilang pada hari Jumat (7/3) tanpa memberikan sinyal antara perairan Malaysia-Vietnam. MAS MH370 kehilangan kontak dengan pengawas lalu lintas udara sekitar 01:30, satu jam setelah meninggalkan Malaysia.

Pesawat berisi 227 penumpang dari 14 negara yang terdiri dari 152 penumpang Cina, 38 Malaysia, tujuh orang Indonesia, enam warga Australia, lima orang India, empat Perancis dan tiga warga Amerika serta 12 kru penerbangan.

Pilot dalam penerbangan kali ini adalah Kapten Zaharie Ahmad Shah (53) yang memiliki pengalaman terbang 18.365 jam. Media pemerintah Cina mengatakan 24 seniman Cina dan anggota keluarganya ikut serta dalam penerbangan tersebut. Seorang kaligrafer terkenal juga ikut penerbangan naas itu.

Sampai saat ini, seluruh dunia masih menanti dan tetap berharap para korban bisa ditemukan dalam kondisi baik.

Tidak ada komentar: