Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Perth - Pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 kini difokuskan pada area terpencil di wilayah Samudera Hindia bagian selatan. Hamparan laut dalam di area tersebut sangat bergejolak hingga dijuluki 'Roaring Forties'.
Pada area terpencil seluas 23 ribu kilometer persegi dan berjarak 2.500 kilometer barat daya Perth, Australia tersebut tertangkap satelit dua obyek yang diduga puing MAS MH370. Satu dari dua benda tersebut ditaksir berukuran panjang 24 meter. Satu benda lainnya berukuran lebih kecil.
Sejumlah armada kapal dan pesawat dikerahkan ke lokasi tersebut untuk mencarinya pada Kamis (20/3) namun belum membuahkan hasil. Pencarian akan dilanjutkan kembali pada Jumat (21/3) pagi.
Menurut ABC News mengutip Australia's ABC Science, Jumat (21/3/2014), perairan di kawasan Samudera Hindia bagian selatan tersebut dikategorikan sangat berbahaya. Julukan 'Roaring Forties' diberikan karena gelombang laut yang sangat besar dan angin kencang yang menyelimuti wilayah antara Lintang 40 derajat dan 50 derajat tersebut.
Pergerakan angin di wilayah tersebut sama sekali tidak memiliki hambatan dengan tidak adanya daratan, sehingga mampu menciptakan gelombang laut hingga setinggi 6 meter, bahkan lebih.
Perairan yang ada di sebelah barat Australia dahulu sering digunakan oleh para pelaut yang memanfaatkan arah angin, namun banyak kapal yang memilih menghindari area tersebut.
Rute pelayaran global kini ebih mengarahkan kapal kargo dari Australia menuju ke utara masuk ke wilayah Asia dan Eropa, daripada melalui rute selatan atau barat melalui area tersebut.
Kedalaman rata-rata di perairan tersebut mencapai lebih dari 4.267 meter dan arus lautnya sangat kuat. Hal ini tentu memicu perkiraan bahwa puing pesawat manapun yang tertangkap satelit tersebut telah terseret sejauh ratusan kilometer.
Dan jikalau, obyek tersebut tenggelam di perairan tesebut, maka dia akan tenggelam ke laut sangat dalam. Kemungkinan untuk ditemukan pun sangat kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar