RMOL. Kampanye terbuka Partai Nasdem di Benteng Kuto Besak, Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, pada sore tadi (Minggu, 16/3), diwarnai aksi lempar gayung antara panitia kampanye dan pengurus DPW Nasdem Sumsel dengan massa pendukung.
Tak pelak, sekitar 8 ribu kader dan simpatisan Partai Nasdem yang berada di bawah panggung saling berebutan ketika aksi tersebut dilakukan. Lempar gayung mulai beraksi ketika penyanyi dangdut, Kristina bernyanyi lagu "Digoyang". Meski mereka saling berebutan gayung, namun tak membuat suasana kampanye Nasdem yang dipimpin Surya Paloh itu ricuh.
Penyanyi dangdut Kristina memang di 'booking' oleh Partai Nasdem untuk menarik simpati massa pada saat kampanye partai bernomor urut satu tersebut dilakukan di sejumlah daerah Indonesia dan mengikuti kemana pun Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh melakukan kampanye.
Sejumlah pengurus DPP dan DPW Sumsel Nasdem pun bergiliran melakukan orasi politiknya di hadapan simpatisan dan kadernya seperti Sekjen DPP Partai Nasdem Patrice Rio Capella, Ketua DPP Partai Nasdem bidang Politik dan Pemerintahan Akbar Faisal, dan Ketua DPW Nasdem Sumsel Syahrial Oesman.
Dalam kampanye itu, Partai Nasdem berjanji akan memberikan 10 program prioritas untuk masyarakat Indonesia bila partai bernomor urut satu itu memenangkan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2014.
"Kami akan memberikan subsidi untuk rakyat miskin Rp1 juta/kepala keluarga selama lima tahun bila Partai NasDem menang dalam Pemilu 2014," kata Surya Paloh.
Surya pun menyatakan partainya siap membubarkan diri tanpa menunggu permintaan dari rakyat jika komitmen ini dilanggar.
"Kita tak main-main dengan kejujuran hati. Percaya itu. Itu modal kita sekarang," kata Surya Paloh ketika menyampaikan orasi politiknya di hadapan ribuan massa pendukungnya.
Dalam kesempatan itu, Surya juga meminta agar kadernya bekerja keras untuk meyakinkan masyarakat bahwa partai dengan nomor urut satu ini mampu melakukan perubahan bagi bangsa ini.
"Kalau rakyat sudah puas dengan kinerja partai lama yang saat ini berada di kursi legislatif dan eksekutif, maka jangan pilih partai baru. Karena itu adalah tindakan yang salah. Tapi, bila dalam hatinya merasa kinerja DPR dan pemerintah saat ini kinerjanya kurang bagus dan perlu diperbaiki, maka pilihlah partai baru. Kita berjanji sepenuh hati untuk melakukan gerakan perubahan," ucapnya berkampanye.[wid]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar