BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 17 Maret 2014

PAN: Pemerintah baru harus fokus pada reformasi pendidikan

MERDEKA.COM. Wakil Ketua Umum PAN, Dradjad H Wibowo mengatakan, isu reformasi pendidikan menjadi salah satu bagian utama dari 8 Program Reformasi PAN yang sudah disusun. Menurutnya, pemerintah ke depan harus memberi perhatian khusus pada isu perbaikan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program reformasi pendidikan. 

Sebab, pendidikan adalah salah satu faktor utama yang menentukan maju atau tidaknya pembangunan sebuah bangsa

"Fokusnya pada guru, materi kurikulum, dan fasilitas pendidikan. PAN akan merombak alokasi dana pendidikan untuk diprioritaskan kepada ketiga hal tersebut," tegas Dradjad dalam keterangannya, Minggu (16/3).

Pihaknya berjanji akan memperjuangkan tambahan tunjangan kepada guru bersertifikat yang mengajar di daerah pedesaan dan atau provinsi/kabupaten. Ini diupayakan agar distribusi guru lebih merata.

Menurutnya, kurikulum pendidikan harus dibuat efektif, sehingga tidak hanya memenuhi jatah proyek pendidikan saja. Orientasi kurikulum adalah standar internasional.

"PAN juga akan merombak total alokasi dana pendidikan selama ini, dan mengalokasikan prosentase terbesar dari anggaran pendidikan untuk membangun fasilitas pendidikan. Ini terutama menyangkut gedung sekolah, teknologi informasi dan perpustakaan," kata Dradjad

Sementara itu, Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi menambahkan, saat ini pendidikan masih menjadi masalah utama bangsa Indonesia. Dia lalu merujuk hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2012 yang menunjukkan Indonesia menempati peringkat kedua terbawah untuk skor matematika dari puluhan negara yang disurvei. 

Menurut dia, harusnya dengan anggaran mencapai 20 persen dari total belanja negara di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kualitas pendidikan sudah bisa jauh lebih maju.

"Yang terjadi saat ini, pemerintah pusat dan pemerintah daerah kurang koordinasi, integrasi, serta sinkronisasi dalam merencanakan dan mengimplementasikan program pendidikan di Indonesia," katanya.

Karena itu, ke depan perlu dilakukan reformasi pendidikan agar lebih tepat sasaran, efektif, dan nyata hasilnya.

"Ke depan, penggunaan anggaran pendidikan harus dilihat secara proporsional. Infrastruktur pendidikan dan tunjangan guru harus dilihat sebagai satu kesatuan," katanya.

Tidak ada komentar: