BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 11 April 2011

Kopassus Tingkatkan Komitmen Hormati HAM

Adi Lazuardi - detikNews
Jakarta - Prajurit-prajurit TNI, khususnya Kopassus, telah mendapat berbagai pemahaman HAM. Bahkan HAM dimasukkan dalam kurikulum pendidikan Kopassus. Kopassus berkomitmen untuk menghormati HAM.

"Kami selama ini memang telah berupaya. Bukan kerjaan saya tentunya, tapi pendahulu saya pun sudah melakukan itu. Bagaimana kita memberikan pemahaman HAM terhadap prajurit-prajurit Kopassus dari aspek doktrin, kita sudah masukkan ke kurikulum pendidikan Kopassus," ujar Komandan Kopassus Mayjen TNI Lodewijk F Paulus.

Hal itu disampaikan dia di sela-sela Seminar HAM yang adakan oleh Kopassus di Balai Komando Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Senin (11/4/2011).

Kopassus juga kerjasama dengan LSM-LSM dalam negeri maupun luar negeri untuk pelatihan HAM. Tidak hanya itu, secara rutin Badan Pembinaan Hukum (BABINKUM) TNI melaksanakan pemberian pembinaan dan pemahaman HAM bagi prajurit. Lodewijk berharap, di waktu mendatang prajurit dapat memahami benar masalah-masalah HAM.

"Sehingga dia bisa bertindak dan berperilaku selayaknya yang dituntut dalam HAM. Sehinga pada gilirannya nanti saya harap seluruh prajurit dapat menghormati HAM," imbuh Lodewijk.

Sementara itu, Wakil Ketua Komnas HAM Yoseph Adi Prasetyo di kesempatan yang sama mengatakan, dari sisi laporan pelanggaran HAM, TNI telah mengalami kemajuan. Sebab pada 2010, laporan warga terkait TNI ke Komnas HAM menempati urutan ke-8. Peringkat ini tentu lebih baik daripada Polri yang menempati posisi pertama sebagai institusi yang paling sering dilaporkan.

"Sepanjang 2010 ada 223 kasus yang dilaporkan ke Komnas HAM dan kalau diranking itu nomor 8, saya kira paling bawah," ucap Yoseph.

Dia menambahkan, hal ini menunjukkan perubahan secara mendasar sudah dilakukan oleh TNI. Apalagi bila dilihat kasusnya, yang dilaporkan merupkan kasus-kasus ringan. KOmnas HAM telah menindaklanjuti laporan masyarakat yang masuk ke Kodam.

Bagaimana pada 2009? "Saya lupa urutan berapa. Sekitar 9 atau 10. Kasus yang dilaporkan kalau tidak salah sekitar 200 atau di bawah 200," kata Yoseph.
 

Tidak ada komentar: