BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 07 April 2011

Polisi Panggil Perusahaan Outsourcing Citi

Kedua perusahaan outsourcing itu dinilai terlibat dalam meninggalnya Otca.
VIVAnews - Kepolisian Resor Jakarta Selatan memastikan akan memanggil pemimpin perusahan outsourcing yang menangani penagihan Citibank. Kedua perusahaan itu tersandung masalah setelah nasabah bernama Irzen Octa, Sekjen Partai Pemersatu Bangsa (PPB), meninggal dunia yang diduga kuat karena mendapat tekanan dari empat debt collector.
Menurut Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Budi Irawan, surat pemanggilan terhadap pemimpin PT Ekatama dan Panimas telah disiapkan dan akan dikirim hari ini,  Kamis, 7 April 2011.

Budi Irawan akan memastikan pemanggilan pimpinan perusahaan itu kepada penyidik yang menangani kasus kematian Irzan. "Tentu ini merupakan bagian dari penyidikan kita. Suratnya sudah siap dan akan dikirim," ujarnya kepada VIVAnews.com, Rabu malam, 6 April 2011.

Dalam paparanya kepada anggota Komisi XI Bidang Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat, Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Gatot Edi Promono, diminta untuk menangani kematian Irzen Octa secara serius.

Salah satu anggota Komisi IX dari PDIP, Maruarar Sirait, menegaskan agar polisi memanggil dua perusahaan outsourcing yang menangani penagihan bagi Citibank itu.

"Tentu ini akan menjadi tindaklanjut kita untuk melakukan penyidikan," ujar Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar, Gatot Edi Pramono, saat membeberkan kronologi kematian Irzen, di gedung DPR/MPR RI Jakarta, Rabu 6 April 2011.

Dalam penjelasan itu, disampaikan bahwa persoalan ini bermula pada 28 Maret 2011, saat itu rumah Irzen didatangi utusan Citibank, yang mengundang untuk menyelesaikan permasalah kartu kredit milik korban.

Pada Selasa 29 Maret 2011, sekitar pukul 10.08 WIB, Irzen datang ke salah satu Kantor Citibank di lantai lima Menara Jamsostek. Korban didata petugas keamanan bernama Anggit Saputro. Keperluannya untuk bertemu dengan Boy Yanto Tambunan, karyawan outsourcing Citibank.

Irzen kemudian dibawa ke ruang CLEO, sekitar pukul 11.20 WIB. Di ruang itu, ada pekerja bagian collector Aries Lukman, Donald dan Hendry. Atas perintah Boy, mereka kemudian melakukan interograsi secara bergantian terkait dengan tunggakan utang Irzen.

"Dalam pemeriksaan polisi, Aries marah dan memukul meja dengan tangan. Saat itu juga Donald menendang dan memukul tangan korban," kata Kapolres lagi.

Saat diinterograsi, meski telah mengaku mengalami sakit kepala, tersangka Hendry tetap membentak Irzen dengan suara keras. Sekitar pukul 12.10 WIB, saksi Nur Apriliani dan Rosdianah melihat dari luar ruangan CLEO, korban dalam keadaan tergeletak di lantai, dengan posisi kaki terbujur dan mulut mengeluarkan busa.

"Pada pukul 13.25 WIB, saksi (Nur Apriliani) sudah memberitahu tersangka Aries Lukman, tapi Aries hanya tertawa saja," kata kapolres.

Aries mengambil telepon genggam Irzen dan menghubungi rekan bernama Tubagus. Hingga Tubagus datang, Irzen masih tetap berada di lantai ruang CLEO dan segera dibawa ke Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo. Setelah diperiksa, Irzen sudah dalam keadaan meninggal dunia dan segara dibawa ke RSCM untuk keperluan otops

Tidak ada komentar: